Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Nilai-Nilai Pancasila Pada Masa Kerajaan Nasional

Nilai-Nilai Pancasila Pada Masa Kerajaan Nasional


Berikut ini yaitu nilai-nilai Pancasila yang ada pada masa kerajaan di Indonesia.



Masa Kerajaan Sriwijaya

Pada zaman kerajaan Sriwijaya, nilai-nilai yang terdapat di dalam Pancasila, sudah menjadi asas-asas yang menjiwai kehidupan bangsa Indonesia pada waktu itu. Nilai-nilai Pancasila tersebut dihayati dan dilaksanakan spesialuntuk saja belum dilaksanakan secara konkret. Pada zaman kerajaan Sriwijaya, nilai-nilai dasar Pancasila sudah hidup dan terpelihara dalam masyarakat, menyerupai diberikut.
  1. Nilai sila pertama, terwujud dengan adanya kerukunan hidup antara umat agama Buddha dan Hindu yang hidup berdampingan secara damai. Selain itu, di kerajaan Sriwijayajugaterdapat sentra training dan pengembangan agama Buddha.
  2. Nilai sila kedua, terwujud dengan terjalinnya hubungan antara Sriwijaya dengan India (Dinasti Harsha) dalam bentuk pengiriman para cowok untuk mencar ilmu di India. misal tersebut ialah bukti bahwa pada masa tersebut sudah tumbuh nilai-nilai politik luar negeri yang bebas dan aktif.
  3. Nilai sila ketiga, sebagai negara maritim, Sriwijaya sudah menerapkan konsep negara kepulauan sesuai dengan konsepsi Wawasan Nusantara.
  4. Nilai sila keempat, Sriwijaya sudah mempunyai kedaulatan yang sangat luas, mencakup (Indonesia sekarang), Siam, dan Semenanjung Melayu.
  5. Nilai sila kelima, Sriwijaya menjadi sentra pelayaran dan perdagangan sehingga kehidupan rakyatnya sangat makmur.

Masa Kerajaan Majapahit

Pada masa kejayaan kerajaan Majapahit, nilai-nilai dasar Pancasila sudah hidup dan terpelihara dalam masyarakat, menyerupai diberikut.
  1. Nilai-nilai sila pertama terwujud dengan adanya kerukunan hidup umat agama Hindu dan Buddha. Kerukunan umat beragama mi sudah mengatakan perilaku toleransi antarumat beragama. Kerukunan beragama digambarkan oleh Empu Prapanca dalam bukunya “Sutasoma” Dalam buku Sutasoma terdapat seloka persatuan nasional yang berbunyi “Bhinneka Tunggallka Tan Hana Dharma Mangrua” artinya walaupun tidak sama-beda, namun satu juá, dan tidak ada agama mempunyai tujuan yang tidak sama. Seloka toleransi mi juga diterima oleh kerajaan Pasai di Sumatra sebagai bab dan kerajaan Majapahit walaupun sebagian besar masyarakatnya sudah menganut agama Islam.
  2. Nilai sila kedua, sudah terwujud lewat hubungan baik antara Raja Hayam Wuruk dengan kerajaan Tiongkok, Ayodya, Champa, dan Kamboja. Selain itu, kerajaan Majapahit juga mengadakan perteman dekatan dengan negara-negara tetangga atas dasar “Mitreka Satata”.
  3. Nilal sila ketiga. terwujud dengan keutuhan kerajaan lewat “Sumpah Palapa” yang diucapkan oleh Patih Gajah Mada pada sidang ratu dan menteri-menteri pada tahun 1331 yang bercita-cita mempersatukan seluruh Nusantara.
  4. Nilai sila keempat, terwujud lewat kerukunan dan budaya bersama-sama dalam kehidupan masyar akat. Budaya tersebut sudah menumbuhkan etika bermusyawarah untuk mencapai mufakat dalam tetapkan setiap masalah. Selain itu, dalam tata pemerintahan kerajaan Majapahit terdapat semacam penasihat kerajaan, menyerupai Rakryan, I Hino. I Sirikan, dan I Halu, yang bertugas mempersembahkan pesan yang tersirat kepada raja.
Sumber Pustaka: Aneka Ilmu

Post a Comment for "Nilai-Nilai Pancasila Pada Masa Kerajaan Nasional"