Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Tahapan Perkembangan Pergerakan Nasional Indonesia

Pergerakan Nasional Indonesia yang muncul pada dekade pertama kurun ke-20 ialah suatu fenomena gres dalam sejarah bangsa Indonesia. Dalam hal tertentu, Pergerakan Nasional sanggup dianggap sebagai lanjutan usaha yang masih bersifat pranasional dalam menentang praktik-praktik kolonialisme dan imperialisme Belanda pada masa-masa sebelumnya. Akan tetapi, ada sedikit perbedaan di antara keduanya. Pergerakan Nasional pada awal kurun ke-20 lebih terorganisasi, mempunyai asas dan tujuan yang jelas. 

Suatu ideologi yang kemudian mengalami pendewasaan dengan hasrat mendirikan sebuah negara nasional. 

Nasionalisme Indonesia mengalami pertumbuhan dan perkembangan bersamaan dengan pertumbuhan dan perkembangan Pergerakan Nasional Indonesia. Sifat dan corak perkembangannya tampil sesuai dengan organisasi pergerakan yang mewakilinya. Sifat dan corak nasionalisme Budi Utomo (1908) tidak sama dengan nasionalisme yang dikembangkan oleh Sarekat Islam dan Indische Partij. Kelahiran Budi Utomo sudah dilandasi oleh nasionalisme dalam bentuk yang masih samar-samar, hal itu tampak dari aktivitasnya. Perkumpulan Budi Utomo dengan terang membatasi gerakannya pada wilayah Jawa dan Madura. Samasukan perjuangannya juga tampak belum tegas antara usaha politik atau terbatas pada sosial budaya. Sikap gundah itu menjadikan aktivitasnya cenderung spesialuntuk di bidang kebudayaan. 

Lahirnya Sarekat Islam (1912) mempersembahkan titik terang bagi perkembangan nasionalisme Indonesia. Latar belakang hemat perkumpulan ini yaitu persaingan-persaingan dengan pedagang mediator Cina. Sarekat Islam lahir tidak semata-mata sebab mengadakan perlawanan terhadap pedagang Cina, tetapi juga membuat front melawan tiruana penghinaan terhadap rakyat bumiputra. Keanggotaan Sarekat Islam berhasil hingga pada lapisan masyarakat kelas bawah dengan lingkup yang lebih luas. Akan tetapi, adanya ciri-ciri yang dijiwai oleh Islam pada organisasi tersebut sudah menutup kemungkinan masuknya anggota dari masyarakat non-Islam. Perkembangan nasionalisme Indonesia mengarah pada konsep nasionalisme yang bercorak ekonomi, religius, dan demokratis. 

Lebih luas dan tegas dari kedua organisasi di atas yaitu konsep nasionalisme yang diperkenalkan oleh Indische Partij. Walaupun belum menggunakan nama Indonesia, organisasi ini sudah dengan tegas mencanangkan kemerdekaan Tanah Air dan bangsa Hindia lepas dari Nederland sebagai final dari tujuan perjuangannya. Nasionalisme yang dikembangkan Indische Partij mempunyai corak yang tegas, bahkan radikal. Hal itu pula yang sudah menempatkan Indische Partij sebagai organisasi politik pertama di bumiputra. Meskipun usianya tidak panjang, konsep nasionalisme yang dicanangkan mempersembahkan angin dan corak gres bagi usaha pergerakan kebangsaan kaum bumiputra. 


Organisasi yang mempersembahkan andil sangat besar dalam mempertegas dan mendewasakan konsep nasionalisme Indonesia yaitu perkumpulan mahasiswa Indonesia di Negeri Belanda yang berjulukan Perhimpunan Indonesia (PI). Pada mulanya organisasi itu memang berjulukan Indische Vereeniging (1908) dan tiruanla spesialuntuklah perkumpulan sosiokultural. Akan tetapi, semenjak 1925 Indische Vereeniging sudah bermetamorfosis organisasi politik. Sebagai cuilan dari identitas nasional yang baru, Indische Vereeniging menggunakan nama Perhimpunan Indonesia, serta mempersembahkan nama Indonesia Merdeka pada majalahnya. 

Melalui organisasi Perhimpunan Indone-sia itulah konsep nasionalisme sudah didiberi corak yang lebih tegas dan revolusioner. Kecuali tuntutannya yang tegas wacana kemerdekaan Indonesia dengan kekuatan sendiri, Perhimpunan Indonesia juga sudah mempersembahkan pinjaman yang sangat penting bagi perkembangan nasionalisme Indonesia itu sendiri. Sumbangan itu berupa pengguna-an nama Indonesia sebagai identitas nasional dan nama bagi bangsa dan negara yang sedang diperjuangkan untuk merdeka. 

Kelahiran Partai Nasional Indonesia (PNI) di Indonesia (1927) pada hakikatnya melanjutkan ide-ide yang dikembangkan oleh Perhimpunan Indonesia selain dilandasi oleh nasionalisme yang revolusioner. Dicetuskannya Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 ialah bukti bahwa nasionalisme sudah melandasi dan dijunjung tinggi dalam acara bangsa Indonesia. Dalam keputusan itu dicantumkan alasan utama untuk bersatu, yaitu kemauan bersama yang akan mengatasi alasan-alasan lainnya dengan tetap menghormati perbedaan-perbedaan yang ada. 

Dari pertumbuhan dan perkembangan organisasi Pergerakan Nasional Indonesia, tampaklah bahwa proses pendewasaan dan pematangan konsep nasionalisme Indonesia bergerak dari nasionalisme kultural, berkembang ke sosioekonomis, dan memuncak menjadi nasionalisme politik revolusioner.

Daftar Pustaka : Tiga Serangkai Pustaka Mandiri

Post a Comment for "Tahapan Perkembangan Pergerakan Nasional Indonesia"