5 Ciri-Ciri Kewirausahaan Dan Penjelasannya

Untuk menjadi wirausaha, seseorang harus mempunyai beberapa ciri kepribadian diberikut.

Percaya Diri (Self Confidence)

Kepercayaan diri ialah suatu paduan perilaku dan keyakinan seseorang dalam menghadapi kiprah atau pekerjaan. Dalam praktik, akidah diri ialah perilaku dan keyakinan untuk memulai, melakukan, dan menuntaskan suatu kiprah atau pekerjaan yang dihadapi. Oleh lantaran itu, akidah diri mempunyai nilai keyakinan, optimisme, individualitas, dan ketidaktergantungan. Seseorang yang mempunyai akidah diri cenderung mempunyai keyakinan akan kemampuannya untuk mencapai keberhasilan.

Kepercayaan diri ini bersifat internal, sangat relatif dan diriamis, serta banyak ditentukan oleh kemampuannya untuk memulai, melaksanakan, dan menuntaskan suatu pekerjaan. Orang yang percaya diri mempunyai kemampuan untuk menuntaskan pekerjaan dengan sistematis, terencana, efektif, dan efisien. Kepercayaan diri juga selalu ditunjukkan oleh ketenangan, ketekunan, kegairahan, dan kemantapan dalam melaksanakan pekerjaan.

Keberanian yang tinggi dalam mengambil risiko dan perhitungan matang yang diikuti dengan optimisme harus diadaptasi dengan akidah dir Oleh lantaran itu, optimisme dan keberanian mengambil risiko dalam menghadapi suatu tantangan dipengaruhi oleh akidah diri. Kepercayaan diri juga ditentukan oleh kemandiriian dan kemampuan sendiri. Seseonang yang mempunyai akidah diri yang tinggi, relative lebih bisa menghadapi dan menuntaskan problem sendiri tanpa menunggu menolongan orang lain.

Kepercayaan diri di atas, baik eksklusif maupun tidak eksklusif memengaruhi perilaku mental seseorang. Gagasan, karsa, inisiatif, kreativitas, keberanian, ketekunan, semangat kerja keras, kegairahan berkarya, dan sebagainya banyak dipengaruhi oleh akidah diri seseorang yang berbaur dengan pengetahuan keterampilan dan kewasp adaannya. Kepercayaan diri ialah landasan yang besar lengan berkuasa untuk meningkatkan karsa dan kanya seseorang.

Sebaliknya setiap karya yang dihasilkan akan menumb uhkan dan meningkatkan akidah diri. Kreativitas, inisiatif, kegairahan kerja, dan ketekunan akan banyak mendorong seseorang untuk mencapai karya yang membenikan kepiiasan batin, yang kemudian akan mempertebal akidah diri. Pada gilinannya onang yang mempunyai akidah diri akan mempunyai kemampuan untuk bekerja sendiri dalam mengorganisasi, mengawasi, dan meraihnva. Kunci keberhasilan dalam bisnis yaitu untuk memahami diri sendiri. Oleh lantaran itu, wirausaha yang sukses yaitu wirausaha yang mandirii dan percaya diri.

Berorientasi pada Tugas dan Hasil

Seseorang yang selalu mengutamakan kiprah dan hasil yaitu orangyang selalu mengutamakan nilai-nilai motif berprestasi, benonientasi pada daba, ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras, mempunyai dorongan kuat, enengik, senta diberinisiatif. Berinisiatif artinya selalu ingin mencani dan memulai. Untuk memulainya dibutuhkan fiat dan tekad yang kuat, serta karsa yang besar. Sekali sukses atau berprestasi, maka sukses diberikutnya akan menyusul, sehingga usaspesialuntuk semakin maju dan semakin benkembang. Dalam kewirausahaan, peluang spesialuntuk diperoleh apabila ada inisiatif. Penilaku inisiatif mi biasanya diperoleh melalui petes dan pengalaman yang bertahun-tahun, dan pengembangannya dipenoleh dengan cara disiplin diri, berpikin kritis, tanggap, bergairah, dan semngat berprestasi.

Keberanian Mengambil Risiko

Kemauan dan kemampuan untuk mengambil risiko ialah salah satu nilai utama dalam kewirausahaan. Winausaha yang tidak man mengambil risiko akan sukan memulai atau diberinisiatif. Seseorang winausaha yang berani menanggung nisiko yaitu orang yang selalu ingin jadi pemenang dan memenangkan dengan cana yang baik. Wirausaha yaitu onang yang lebih menyukai usaha-usaha yang lebih menantang untuk mencapai kesuksesan atau kegagalan danipada perjuangan yang kunang menantang. Oleh lantaran itu, wirausaha kurang menyukai risiko yang terlalu rendah atau yang terlalu tinggi. Risiko yang terlalu rendah akan memperoleh sukses yang relatifrendah. Sebaliknya, risiko yang tinggi kemungkinan memperoleh sukses yang tinggi, tetapi dengan kegagalan yang sangat tinggi. Oleh lantaran itu, ia akan lebih menyukai risiko yang seimbang.

Kemampuan untuk mengambil risiko ditentukan oleh keyakinan pada diri sendiri, kesediaan untuk memakai kemampuan untuk mencari peluang, dan kemampuan untuk menilai situasi risiko secara realistis.

Kepemimpinan

Seseorang wirausaha yang berhasil selalu mempunyai sifat kepemimpinan, kepeloporan, dan keteladanan. Ia selalu ingin tampil brbeda, lebih dulu, dan lebih menonjol. melaluiataubersamaini memakai kemampuan kreativitas dan inovasi, ia selalu menampilkan barang dan jasa-jasa yang dihasilkannya dengan lebih cepat, lebih lampau dan segera berada di pasar. Ia selalu menampilkan produk dan jasa-jasa gres dan tidak sama sehingga ia menjadi pencetus baik dalam proses produksi maupun pemamasukan. Ia selalu memanfaatkan perbedaan sebagai suatu yang menambah nhlai. Karena itu, perbedaan bagi seseorang yang mempunyai jiwa kewirausahaan ialah sumber pembaruan untuk membuat nilai.

Ia selalu ingin bergaul untuk mencari peluang, terbuka untuk mendapatkan Koreksi dan masukan yang kemudian dijadikan peluang. Dalam karya dan karsanya, wirausaha selalu ingin tampil gres dan tidak sama. Karya dan karsa yang tidak sama akan dipandang sebagai sesuatu yang gres dan dijadikan peluang. Banyak hasil karya wirausaha tidak sama dan dipandang baru, menyerupai komputer, mobil, minuman, dan produk makanan lainnya.

Berorientasi ke Masa Depan

Orang yang berorientasi ke masa depan yaitu orang yang mempunyai perspektif dan pandangan ke masa depan. Karena mempunyai pandangan yang jauh ke masa depan, maka ia selalu berusaha untuk berkarsa dall berkarya. Kuncinya pada kemampuan untuk membuat sesuatu yang barn dan tidak sama dengan yang sudah ada sekarang. Meskipun dengan risiko yang mungkin terjadi, ia tetap sabar untuk mencari peluang dan tantangan demi pembaruan masa depan. Pandangan yang jauh ke depan, membuat wirausaha tidak cepat puas dengan karsa dan karya yang sudah ada sekarang. Oleh lantaran itu, ia selalu mempersiapkannya dengan mencari peluang baru.

Sumber Pustaka: Fakultas Ekonomi UI