Faktor-Faktor Penyebab Penyimpangan Sosial

Faktor-faktor yang mempengaruhi penyimpangan sosial secara sederhana sanggup dibagi menjadi dua faktor, yaitu sebagal diberikut.

Faktor dan Dalam

Yang termasuk faktor penyimpangan sosial yang berasal dan dalam yaitu intelegensi atau tingkat kecerdasan, usia, jenis kelainin dan kedudukan seseorang dalam keluarga. Intelegensi seseorang yang tidak normal sanggup menghambatnya ketika Ia harus diberinteraksi atau bergaul dengn masyarakat sekitar. Ia menjadi simpel tersinggung dan cepat murka jikalau ada hal-hal yang tidak sesuai dengan keinginannya. Begitu juga halnya ketika seseorang bertambah usianya. Pertambahan usia sering mempengaruhi pembentukan teladan pikir dan tingkah laku. Ketika semakin tua, orang sering simpel tersinggung dan cepat lupa (pikun).

Jenis kelainin seseorang yang tidak sama dalam keluarganya sanggup mendorong individu untuk melaksanakan penyimpangan. Inisalnya, di dalam satu keluarga yang terdiri dan enam orang anak, spesialuntuk satu anak yang perempuan. Hal ini menyebabkan perilakunya menjadi menyerupai pria atau menjadi bersikap manja dan ingin selalu menerima perhatian Iebih dan orang bau tanah dan kakak-kakaknya.

Kedudukan seseorang dalam keluarganya juga sanggup mendorong penyimpangan. Anak pertama sering merasa paling berkuasa daripada adik-adiknya. Sebaliknya anak bungsu selalu ingin dimanja dan diperhatikan. Begitu juga jikalau individu tersebut yaitu anak tunggal. Biasanya anak tunggal selalu mendapatkan tiruana yang diinginkannya, apabila suatu ketika satu keinginannya tidak terpenuhi, kemungkinan terbentuknya sikap menyimpang sanggup terjadi.

Faktor dan Luar

Yang termasuk dalam faktor luar penyebab penyimpangan sosial yaitu kehidupan rumah tangga atau keluarga, pendidikan di sekolah, pergaulan, dan media massa. Seseorang yang hidup dalam keluarga yang tidak serasi cenderung akan memiliki sikap yang kurang baik dan menyimpang dan norma dan nilai yang berlaku dalam masyarakat. Misalnya, seorang anak yang sering melihat orang tuanya bertengkar sanggup melarikan din pada obat-obatan sebab ia tidak tahan lagi melihat pertengkaran orang tuanya. Begitu juga halnya apabila seseorang juga tidak bias mendapatkan aspek-aspek pendidikan yang ia terima di sekolah, tindakan-tindakan yang menyimpang dan tujuan pendidikan yang bersama-sama juga sanggup timbul.

Pergaulan individu yang bersangkutan dengan kawan-kawannya juga akan membentuk perilakunya. Jika pergaulan dengan kawannya itu bersifat positif, perilakunya pun cenderung akan bersifat positif. Sebaliknya, jikalau bersifat negatif, perilakunya pun akan terpengaruh juga.

Media massa, balk media cetak maupun elektronik memiliki tugas yang cukup penting dalam membentuk sikap seseorang. Berita-diberita ar.au tayangan-tayangan yang disaksikan seseorang secara perlahan-lahan sanggup diikuti oleh individu yang bersangkutan. Hal itu baik jikalau acara-acara atau diberita yang diikuti bersifat aktual sehingga kemajuan teknologi pun akan terasa manfaatnya.

Sumber Pustaka: Yudhistira