Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kalor : Energi Kalor Dan Perpindahan Kalor (Pelajaran Ipa Smp/ Mts Kelas Vii)

Kalor : Energi Kalor dan Perpindahan Kalor (Pelajaran IPA SMP/ MTs Kelas VII) ✓ Jika udara cuek maka kita akan menggunakan selimut dan pada ketika kawan-kawan memegang es akan terasa dingin, ikuti penjelasannya pada cuilan kalor ini yang mana nantinya sanggup menandakan terkena efek kalor terhadap : perubahan suhu benda, dan perubahan wujud zat, faktor-faktor yang sanggup mempercepat penguapan, banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk sanggup menaikkan suhu zat, dan kalor yang dibutuhkan pada ketika mendidih dan melebur, rumus besarnya kalor yang dibutuhkan, dan menandakan azas black.

Daftar Isi

1. Energi Kalor
2. Perpindahan Kalor

Kalor : Energi Kalor dan Perpindahan Kalor (Pelajaran IPA SMP/ MTs Kelas VII)


 Jika udara cuek maka kita akan menggunakan selimut dan pada ketika mitra Kalor : Energi Kalor dan Perpindahan Kalor (Pelajaran IPA SMP/ MTs Kelas VII)

Energi Kalor

Perubahan Suhu Benda

Pengertian kalor ialah suatu bentuk energi yang secara alamiah sanggup beralih dari benda yang mempunyai suhu tinggi menuju ke suhu yang lebih rendah pada ketika benda tersebut bersinggungan. Kalor juga sanggup mengalami perpindahan dari suhu yang rendah menuju ke suhu yang lebih tinggi apabila dimenolong dengan alat yaitu berupa mesin pendingin. Untuk sanggup menaikkan suhu suatu benda maka banyaknya kalor yang diharapkan bergantung pada lamanya waktu pemanasan dan massa zat. Ini sanggup diartikan bahwa semakin usang air dilakuka pemanasan, maka suhu air akan semakin tinggi. melaluiataubersamaini demikian besarnya kalor yang didiberikan pada suatu benda ialah sebanding dengan kenaikan suhu (Δt). Massa air yang semakin besar, maka waktu yang dibutuhkan juga akan semakin usang semoga mencapai suhu tersebut. Adapun besarnya kalor yang didiberikan juga dipengaruhi oleh massa zat (m).

Mengapa yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu untuk liter air dan 1 liter minyak goreng tidak sama, Hal ini mengatakan bahwa semakin besar kalor jenis suatu zat , maka akan semakin besar juga kalor yang dibutuhkan. Sehingga besarnya kalor yang didiberikan untuk suatu benda akan sebanding dengan kalor jenis atau jenis zat (c).

Besarnya kalor (Q) yang dibutuhkan oleh suatu benda akan sebanding dengan massa benda (m), bergantung pada kalor jenis (c), dan juga akan sebanding dengan kenaikan suhu (Δt).

Sehingga rumus sanggup ditulis sebagai diberikut

Q = m x c x Δt

Keterangan
Q = kalor yang diharapkan atau dilepaskan (J)
m = massa benda (kg)
c = kalor jenis benda (J/kg0C)
Δt = kenaikan suhu (0C)
Δ = delta

Satuan kalor berdasarkan Standa Internasional ialah joule (J). Terdapat satuan kalor yang sanggup digunakan dalam kehidupan sehari-hari, contohnya kilokalori, kalori. Satu kalori sanggup diartikan banyaknya kalor yang butuhkan untuk setiap 1 gram air, sehingga suhunya akan naik 10C. Sedangkan satu kilokalori diartikan sebagai banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan 1 kg air, sehingga suhunya akan naik 10C.

Terdapat adanya kesetaraan antara satuan joule dangan satuan kalori yang sering dikenal dengan sebutan tara kalor mekanik.

1 kalori = 4,2 joule
1 kilokalori = 4.200 joule
1 joule = 0,24 kalori

Tabel Kalor jenis aneka macam zat
Kalor jenis suatu zat ialah banyaknya kalor yang dibutuhkan oleh 1 kg zat sehingga suhunya naik sebesar 10C.

Rumus matematis kalor jenis suatu zat sanggup kita tuliskan sebagai diberikut :
Sedangkan kapasitas kalor ialah banyaknya kalor yang dibutuhkan oleh suatu benda sehingga suhunya naik 10C.

Secara rumus matematis kapasitas kalor sanggup kita tuliskan sebagai diberikut :

C = m x c

Karena :
Q = m x c x Δt maka, Q = C x Δt

Keterangan
Q = kalor yang diharapkan atau dilepaskan (J)
C = kapasitas kalor benda (J/0C)
Δt = kenaikan suhu (0C)
Δ = delta

Perubahan Wujud Zat

Berikut ialah perubahan wujud yang terjadi pada zat, antara lain :

1) Mencair
Adalah perubahan wujud zat padat menjadi cair. Pada waktu zat mencair membutuhkan energi kalor. Sebagai tumpuan ialah bencana mencair, antara lain: es digerahkan, lilin digerahkan dsb.

2) Membeku
Adalah perubahan wujud zat cair menjadi padat. Pada waktu zat membeku, maka zat akan melepaskan energi kalornya. misal dari bencana membeku antara lain: air yang didinginkan di bawah 00C, lilin cair yang didinginkan, dsb.

3) Menguap
Adalah perubahan wujud zat cair menjadi gas. Pada waktu tersebut, zat akan membutuhkan energi kalor. contohnya : minyak wangi, air digerahkan hingga mendidih, dsb.

4) Mengembun
Adalah perubahan wujud zat gas menjadi cair. Pada ketika terjadi pengembunan zat akan melepaskan energi kalor. misal : gelas yang meliputi es cuilan luarnya basah, titik air di pagi hari pada tumbuhan hijau, dsb

5) Menyublim
Adalah perubahan wujud zat padat menjadi gas. Pada ketika proses penyubliman zat akan membutuhkan energi kalor. misalnya: kapur barus (kamper), obat hisap , dsb.

6) Mengkristal atau menghablur
Adalah perubahan wujud zat gas menjadi padat. Pada waktu pengkristalan zat akan melepaskan energi kalor. contohnya : salju, gas yang didinginkan, dsb.

Energi kalor yang dibutuhkan untuk mengubah wujud zat disebut sebagai kalor laten. Di kehidupan sehari-hari banyak kita temukan perubahan wujud suatu benda, contonya pada ketika kulit terkena bensin, maka kulit yang terkena akan terasa dingin, alasannya pada ketika itu bensin menguap yang mana akan membutuhkan energi kalor, yang mana energi kalor tersebut didapatkan dari tubuh kawan-kawan.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penguapan

Berikut ialah tumpuan beberapa zat yang praktis untuk menguap, contohnya spiritus, bensin, alkohol, dsb. Penguapan ialah suatu bencana bergerak keluarnya molekul–molekul dari permukaan zat cair. Beberapa cara mempercepat penguapan, yaitu:

a. Memanaskan
Kita membandingkan penjemuran pakaian antara yang ditaruh di kawasan yang teduh dengan yang terkena cahaya matahari secara langsung, maka yang akan cepat kering pakaiannya ialah yang berada di kawasan yang terkena sinar matahari secara langsung. Hal ini mengatakan bahwa air yang terkandung pada baju menjadi lebih cepat menguap.

b. Memperluas permukaan zat cair
Kita membandingkan minuman teh yang gerah tetapi sebagian ada yang dituangkan di cawan, kemudian minumlah. Bandingkan lebih cepat yang mana yang mengalami pendinginan. Teh yang berada di cawan akan lebih cepat cuek apabila dibandingkan dengan yag berada di dalam gelas. Hal ini mengatakan bahwa penguapan air teh dalam cawan yang mempunyai permukaan lebih luas akan lebih cepat daripada penguapan yang berada di dalam gelas.

c. Meniupkan udara di atas permukaan zat cair
Terkadang kita melihat ibu-ibu yang sedang menyuapi anaknya ditiup terlebih lampau, ini supaya cepat menjadi dingin. Hal ini disebabkan oleh lantaran makanan yang ditiup akan lebih cepat terjadi penguapan sehingga akan cepat menjadi dingin.

d. Mengurangi tekanan
melaluiataubersamaini cara memperkecil tekanan udara di  permukaan zat, akan menjadikan jarak antar molekul udara menjadi lebih besar. Hal ini mengakibatkan molekul-molekul yang berada pada permukaan zat cair akan berpindah ke udara yang berada di atasnya sehingga hal ini akan mempercepat proses penguapan.

misal bencana penguapan, misalnya:
  • Merebus air.
  • Menjemur pakaian yang lembap hingga menjadi kering.
  • Penguapan gas freon yang berada di dalam lemari es.
  • Alkohol ataupun spiritus yang diteteskan pada kulit sanggup menguap.

Zat Mendidih dengan Suhu Tetap Asalkan Tekanan Udara Tidak Berubah

Zat cair yang dilakukan pemanasan hingga suhu tertentu akan mendidih. Penguapan yang terjadi di seluruh cuilan permukaan zat cair disebut mendidih. Air pada suhu 1000C mulai mendidih dan energi kalor yang ada tidak lagi dipergunakan untuk menaikkan suhunya, namun untuk mengubah wujud zat yaitu dari zat cair menjadi zatgas. Kondisi menyerupai ini berlaku untuk seluruh zat yang sedang mendidih. Titik didih ialah suhu pada ketika zat cair mendidih. Pada tekanan udara normal yaitu 76 cmHg, air akan mengalami titik didih di suhu 1000C. Apabila tekanan udara luar berubah, maka titik didihnya zat juga akan terjadi perubahan. Hal ini sanggup ditunjukkan bahwa pada tekanan udara luar kurang dari 76 cmHg air akan mendidih kurang dari 1000C.

Titik didih suatu zat sanggup diubah-ubah dengan aneka macam macam cara contohnya dengan : tekanan ditambah maka titik didihnya akan naik, tekanan dikurangi, maka titik didihnya akan turun, dan menambahkan ketidakmurnian zat maka titik didihnya naik. Alat yang sanggup mendidihkan air di atas 1000C adalah otoklaf dan pressure cooker.
Untuk mengubah wujud cair menjadi gas pada titik didihnya dibutuhkan energi kalor. Jumlah energi kalor yang dibutuhkan untuk mengubah 1 kg zat dari wujud cair menjadi gas pada titik didihnya dikenal dengan sebutan kalor didih atau kalor uap.

Secara matematis sanggup dituliskan :

Q = m x U

Keterangan
Q = energi kalor yang diharapkan ( J )
m = massa zat ( kg )
U = kalor didih atau kalor uap ( J/kg )

Pada ketika terjadi penguapan zat maka membutuhkan kalor, sedangkan pada ketika terjadi pengembunan gas akan melepaskan kalor hingga dengan bermetamorfosis cair. Jumlah kalor yang dilepaskan untuk mengubah 1 kg zat dari wujud uap menjadi cair pada titik embunnya disebut sebagai kalor embun. Pengertian titik embun ialah suhu pada waktu zat gas mengembun.

Eksperimen yang sudah dilakukan oleh para ilmuwan menghasilkan pernyataan bahwa :

Kalor uap = kalor embun.

Titik didih dan kalor uap beberapa zat
 Jika udara cuek maka kita akan menggunakan selimut dan pada ketika mitra Kalor : Energi Kalor dan Perpindahan Kalor (Pelajaran IPA SMP/ MTs Kelas VII)

Zat Melebur dengan Suhu tetap Memerlukan Kalor

Pada waktu zat cair melebur yaitu berubah wujud dari padat menjadi bermetamorfosis cair membutuhkan kalor. Pada tekanan udara normal, es akan mengalami perubahan wujud zat dari zat padat menjadi zat cair pada suhu 00C. Energi kalor yang dibutuhkan tidak digunakan untuk menaikkan suhunya, namun digunakan untuk mengubah wujud zat yaitu dari padat menjadi cair. Suhu pada ketika zat padat melebur dinamakan titik lebur. Jika tekanan udara luar mengalami perubahan, maka titik leburnya zat akan mengalami perubahan juga. Hal tersebut sanggup ditunjukkan bahwa pada tekanan udara lebih dari 76 cmHg es akan melebur di bawah suhu 00C.

Titik lebur suatu zat sanggup diubah-ubah dengan aneka macam cara, antara lain: tekanannya yang ditambah maka titik leburnya turun, tekanan dikurangi maka titik leburnya akan mengalami kenaikan, dan juga sanggup dengan menambahkan ketidakmurnian zat maka titik leburnya akan mengalami penurunan. Berikut ialah tumpuan peralatan dalam kehidupan sehari-hari yang memanfaatkan sifat kalor, antara lain : alat pendingin, rice cooker, pressure cooker, alat penyulingan air, otoklaf (alat pembunuh bakteri). Untuk sanggup mengubah wujud zat padat menjadi zat cair pada titik leburnya dibutuhkan energi kalor. Jumlah energi kalor yang dibutuhkan untuk mengubah 1 kg zat dari wujud padat menjadi cair pada titik leburnya dinamakan kalor lebur.

melaluiataubersamaini cara matematis sanggup dituliskan rumus :

Q = m x L

Keterangan
Q = energi kalor yang diharapkan (J)
m = massa zat (kg)
L = kalor lebur (J/kg)

Pada waktu terjadi peleburan zat membutuhkan kalor, sedangkan pada proses pembekuan zat cair melepaskan kalor hingga dengan bermetamorfosis zat padat. Jumlah kalor yang dilepaskan untuk mengubah 1 kg zat dari wujud cair menjadi zat padat pada titik bekunya dinamakan kalor beku. Pengertian titik beku ialah suhu pada ketika zat cair membeku.

Eksperimen yang dilakukan oleh para ilmuwan menghasilkan pernyataan sebagai diberikut :

Kalor lebur = kalor beku

Titik lebur dan kalor lebur beberapa zat
 Jika udara cuek maka kita akan menggunakan selimut dan pada ketika mitra Kalor : Energi Kalor dan Perpindahan Kalor (Pelajaran IPA SMP/ MTs Kelas VII)

Perpindahan Kalor

Kalor Berpindah

Kalor sanggup mengalami perpindahan dengan 3 (tiga) macam cara, antara lain: 1). konduksi atau hantaran, 2).konveksi atau aliran, dan 3). radiasi atau pancaran.

a. Konduksi atau hantaran
Pengertian/ definisi konduksi ialah ialah perpindahan kalor melalui suatu zat tanpa disertai oleh perpindahan partikel-partikel zat tersebut.

Berdasarkan daya hantar kalor, benda dibedakan menjadi dua, yaitu:
1) Konduktor
Pengertian konduktor ialah zat yang mempunyai daya hantar kalor dengan baik. Sebagai tumpuan ialah besi, baja, tembaga, aluminium, dsb.

2) Isolator
Pengertian isolator ialah zat yang mempunyai daya hantar kalor kurang baik. Sebagai tumpuan adalah: kayu, plastik, kertas, kaca, air, dsb. Kita sanggup memperhatikan peralatan rumah tangga yang memanfaatkan konsep konduksi contohnya setrika listrik, solder. Sedangkan untuk yang bersifat isolator contohnya ialah pegangan pada setrika, dsb. (kawan-kawan mencari tumpuan sendiri)

b. Konveksi atau aliran
Pengertian/ definisi konveksi ialah perpindahan kalor pada suatu zat yang disertai juga dengan perpindahan partikel - partikel zat tersebut. Konveksi terjadi oleh alasannya perbedaan massa jenis zat. Teman-kawan sanggup memahami bencana konveksi, antara lain:
1) Pada zat cair oleh alasannya adanya perbedaan massa jenis zat, misal sistem pemanasan air, sistem aliran air gerah.
2) Pada zat gas oleh alasannya perbedaan tekanan udara, contohnya ialah terjadinya angin darat dan angin laut, sistem pada ventilasi udara, untuk mendapat udara yang lebih cuek di dalam ruangan dipasang AC/ kipas angin dari pada suhu yang berada di luar ruangan, dan cerobong asap pabrik.

c. Radiasi atau pancaran
Pengertian radiasi ialah perpindahan kalor tanpa melalui zat perantara.
Pada ketika pramuka, kawan-kawan akan membuat api unggun, dan kawan-kawan akan merasa hangatnya api tersebut. Bagai mana hangatnya api unggun tersebut hingga ke tubuh kawan-kawan? Kalor yang kawan-kawan terima dari nyala api unggun ialah dikarenakan oleh energi pancaran. Alat yang digunakan untuk mengetahui adanya radiasi kalor atau energi pancaran kalor disebut termoskop.

Manfaat Kalor dalam Kehidupan Sehari-hari

Di bawah ini tumpuan penerapan perpindahan kalor secara radiasi yang ada di dalam kehidupan sehari-hari.
a. Pada ketika siang hari yang suhunya gerah, orang akan lebih suka untuk menggunakan baju yang warnnya cerah daripada menggunakan baju yang warnanya petang. Tujuannya ialah supaya mengurangi perembesan kalor.

b. Cat mobil/ motor dibentuk dengan cat yang mengkilap supaya mengurangi perembesan kalor.

c. Memakai jaket yang tebal atau menggunakan selimut yang tebal pada waktu suhu udara dingin, maka badanmu akan lebih terasa nyaman. Udara adala termasuk isolator yang baik.

d. Termos
Dinding termos dilapisi perak. Tujuannya ialah untuk mencegah terhadap hilangnya kalor secara radiasi. Ruang hampa antara dinding beling pada termos mempunyai tujuan untuk mencegah perpindahan kalor secara konveksi.

*) Semua Materi IPA Sekolah Menengah Pertama Kelas 7 sanggup dilihat di : Rangkuman Materi Pelajaran IPA SMP/ MTs Kelas VII

Post a Comment for "Kalor : Energi Kalor Dan Perpindahan Kalor (Pelajaran Ipa Smp/ Mts Kelas Vii)"