Nabi Muhammad Saw Mendapatkan Wahyu Allah Swt Untuk Disampaikan Kepada Umat Manusia

Nabi Muhammad SAW Menerima Wahyu Allah SWT Untuk Disampaikan Kepada Umat Manusia

Menurut riwayat, selama lebih kurang dua setengah tahun lamanya sehabis mendapatkan wahyu yang pertama, barulah Rasulullah mendapatkan wahyu yang kedua. Di kala menunggu-nunggu kehadiran wahyu kedua itu, Rasulullah diliputi perasaan cemas, dan khawatir kalau-kalau wahyu itu putus. Malahan hampir saja dia berputus asa, tetapi diputuskan hatinya dan dia terus bertahan sebagaimana biasa di Gua Hira.

Tiba-tiba terdengarlah bunyi dan langit. Beliau menengadah, tampaklah Malaikat Jibril as. sehingga menggigil ketakutan dan segera pulang ke rumah, kemudian minta kepada Khadijah biar menyelimutinya. Dalam keadaan berselimut itu, hadirlah Jibril as. memberikan wahyu Allah yang kedua yang berbunyi:

“Hai orang yang berselimut, bangkit dan diberilah peringatan! Besarkanlah (nama) Tuhanmu, membersihkankanlah pakaianmu, jauhilah perbuatan maksiat, tidakbolehlah engkau memdiberi, alasannya ialah hendak memperoleh yang lebih banyak. Dan hendaklah engkau bersabar untuk memenuhi perintah Tuhanmu.” (Surah Al-Muddatstsir ayat 1-7)

melaluiataubersamaini turunnya wahyu tersebut makajelaslah apa yang harus dia kerjakan dalam memberikan risalah-Nya, yaitu mengajak umat insan menyembah Allah Yang Maha Esa, yang tiada beranak dan tiada pula diperanakkan serta tiada sekutu bagi-Nya. Itulah permulaan perintah berjuang menyiarkan agama Allah kepada seluruh umat manusia.

Pada waktu Nabi Muhammad mendapatkan wahyu pertama, sekaligus awal diangkatnya sebagai rasul Allah yaitu pada tanggal 17 Ramadhan tahun 40 kenabian (6-8-610 M). Awal mendapatkan wahyu yang pertama, dia tidak pribadi berdakwah secara terbuka tetapi secara bertahap. Dua tahun kemudian 17 Ramadhan 612 M, turunlah wahyu kedua berupa perintah berdakwah yang isinya untuk disampaikan kepada umat manusia.

sepertiyang firman Allah swt.:

“Dan Kami tidak mengutus engkau, melainkan kepada umat insan seluruhnya sebagai pembawa diberita bangga dan sebagai pemdiberi peringatan tetapi kebanyakan insan tiada mengetahui.” (QS. Saba’: 28)

Sumber Pustaka: Bumi Aksara