Akibat Tidak Berfungsinya Forum Pengendalian Sosial

Akibat Tidak bekerja sebagaimana mestinyanya Lembaga Pengendalian Sosial

Sesuai dengan kodratnya, insan ialah makhluk individu, makhluk sosial, dan makhluk Tuhan yang mempunyai kebutuhan dan hak pribadi, serta mempunyai sifat atau etika yang tidak sama-beda. Manusia mustahil sanggup memenuhinya tanpa bekerja sama dengan orang lain. Menurut Aristoteles, insan itu ialah Zoon politicon, yang berarti bahwa tiruana insan itu sebagai makhluk yang intinya ingin bergaul dan berkumpul dengan sesama insan lainnya atau insan ialah makhluk yang bermasyarakat.

ldealnya dalam kehidupan sosial betapapun sederhananya dibutuhkan adanya sistem pengendalian sosial. Wujud sistem itu ialah tata nilai dan norma yang tidak spesialuntuk terumus dalam konsep. Nilai dan norma yang ada di masyarakat harus dijunjung tinggi, dihormati, dan dilaksanakan. Di samping itu, nilai dan norma harus sanggup menjadi alat pengontrol tingkah laris anggota masyarakat dan sanggup berfungsi sebagal masukana pendidikan yang sanggup mengajak atau menyadarkan tiruana anggota masyarakat biar bias hidup tertib dan teratur.

Soerjono Soekanto membuktikan bahwa kontrol sosial sanggup bersifat preventif dan sanggup bersifat represif. Preventif ialah suatu perjuangan pencegahan terhadap terjadinya gangguan-gangguan pada keseimbangan antara kepastian dan keadilan, sedangkan usaha-usaha yang bersifat represif bertujuan untuk mengembalikan keseimbangan yang pernah mengalami gangguan tersebut.

Ada tiga cara yang sanggup dipakai biar kontrol sosial sanggup berjalan dengan efisien dan efektif, yaitu sebagai diberikut.

Masyarakat menyosialisasikan kontrol sosial biar anggota masyarakat mau bertingkah laris menyerupai yang diharapkan tanpa adanya paksaan. Hal ini menuntut perjuangan yaitu dengan memdiberi pengertian, baik melalui jalur formal maupun nonformal, kepada anggota masyarakat ihwal nilai dan norma secara terus-menerus. melaluiataubersamaini perjuangan mi diharapkan mereka akan hingga pada kesadaran séndiri. Sanksi sosial akan dikenakan kepada siapa saja yang melanggar nilai-nilai dan norma-norma yang ada. Teknik mi lebih bersifat persuasi.
Masyarakat menimbulkan keseganan melalui pengutamaan kelompok terhadap orang perorangan, sehingga tergugah untuk menyesuaikan din dengan hukum kelompok atau memdiberi hukuman bagi Orang yang melanggar aturan-aturan kelompok itu. Tekanan ke.lompok mi sanggup diwujudkan dalam kontrol formal dan grup primer atau melalui kontrol informal dan grup sekunder. Teknik mi Iebih bersifat psikologis, sehingga akan menimbulkan keseganan kelompok di antara para anggotanya.
Kontrol sosial melalui kekuatan dan kekuasaan mi dipakai kalau bentuk kontrol sosial lainnya sudah gagal untuk mengarahkan tingkah laris orang perorangan dalam menyesuaikan din dengan nilai dan norma sosial.

Sumber Pustaka: Gguaca Exact