Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Geografi Sejarah Pada Penyebaran Organisme Di Bumi

Geografi Sejarah Pada Penyebaran Organisme Di Bumi


Teori apungan benua yang.dikemukakan oleh pakar biogeografi sejarah menyatakan bahwa distribusi organisme sudah dipengaruhi secara berpengaruh oleh posisi benua-benua terlampau dan juga oleh sawar masa kini hingga ke penyebarannya.

Pada masa Paleozoikum (550-250 juta tahun yang lalu) tiruana benua tergabung dalam dua benua besar, yaitu Laurasia (Amerika Utara dan Eurasia) dan Gondwana (Amerika Selatan, Afrika, India, Australia, dan Antartika). Selama masa mi, kondisinya berubah-ubah dengan transisi iklim hangat maritim dangkal menuju ke iklim yang lebih bermusim serta glasiasi sedikit demi sedikit ke kondisi yang lebih kering. Vertebrata, terutama Pisces dan Amfibi, mengalami pembiasaan penyebaran sebagai reaksi terhadap kondisi yang lebih kering. Yang juga muncul pada masa mi yaitu The rapsids sp. (Reptilia yang menyerupai Mammalia). Hewan mi bertelur menyerupai Reptilia, tetapi menyebarkan beberapa sifat Mammalia.



Pada permulaan rnasa Mesozoikum (±250 juta tahun yang lalu) terjadi perubahan besar dalam topografi dan iklim yang berkaitan dengan bertemunya tiruana benua menjadi satu benua besar yang disebut Pangea. Laut-laut yang dangkal dan rawa-rawa yang menjadi kering mengakibatkan migrasi organisme terestrial antara mereka terjadi secara relatif praktis dan mungkin tersebar di tiruana benua. Selain itu, banyak kelompok organisme terestrial, menyerupai Aves, Insekta, Mamrnalia, Amfibi, dan Reptilia sudah mengalami perkembangan sebelum benua-benua terpisah.

Pada periode Jurasik (± 135 juta tahun yang lalu), Laurasia dan benua-benua di selatan yang lampau ialah pecahan dan Gondwana saling memisahkan dir tetapi untuk waktu yang usang Amerika Selatan dan Australia masih bekerjasama melalui Antartika.

Mendekati final masa Mesozoikum (±65 juta tahun yang lalu) atau awal Senozoikum, sebagian besar benua terpisah dan menjauhkan din dan satu sama lain. Dalam evolusinya, keadaan ini sudah menghasilkan banyak kasus, menyerupai terdapatnya distribusi yang agak terpisah dan beberapa organisme pada masa kini mi. Misalnya, jenis ikan berparu-paru (Neoceratodus forsteri) di Queensland (Australia), Latimeria chalumnae di Afrika Selatan, dan Lepidosirens sp. di Amerika Selatan; kelompok burung berjalan, menyerupai burung unta di Ethiopia, burung emu dan kasuari di Australia, burung moa dan kiwi di Selandia Baru, serta burung rhea di Amerika Selatan diduga berasal dan leluhur yang sama di Pangea. misal lain yaitu adanya kesamaaan biota di Amerika Utara dan Eurasia dengan ditemukannya empat. jenis Mammalia pemakan tiruant yang termasuk dalam empat ordo berlainan di empat benua, tetapi mempunyai bentuk yang sangat mirip. Hasil yang demikian sering dihubungkan sebagai akhir konvergensi evolusi.

Menurut sejarahnya, penyebaran di lautan membentuk perbedaan konkret dengan yang ada di daratan lantaran lautan membentuk medium yang bersambung. melaluiataubersamaini demikian, sesame filum binatang maritim sudah berkembang usang sebetum benua berpisah pada final masa Paleozoikum atau permulaan masa Mesozoikum sehingga distribusinya mencakup hampir seluruh pecahan dunia pada ketika sekarang. Perbedaan distribusi pada maritim terbuka Iebih disebabkan olehkondisi suhu air. Beberapa genus serta famili terbatas hingga zona permukaan air hangat dan sebagian besar hidup di air yang lebih dingin. Akan tetapi, keragaman biota terbsar akan lebih banyak dijumpai di air dangkal atau kawasan pantai dibandingkan dengan maritim terbuka.
Sumber Pustaka: Yudhistira

Post a Comment for "Geografi Sejarah Pada Penyebaran Organisme Di Bumi"