Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Jenis-Jenis Sikap Menyimpang Dalam Kehidupan Sosial

Jenis-Jenis Perilaku Menyimpang


Penyimpangan primer dan sekunder. Sebagai mahluk sosial dan mahluk yang berpikir, insan memiliki pola-pola sikap yang tidak tetap. Ada kalanya insan berperilaku sesuai dengan kehendak umum, tetapi di lain peluang bertindak menentang atau tidak sesuai dengan kehendak umum. Oleh alasannya ialah itu, dikenal dua jenis penyimpangan sosial, yaitu:



Penyimpangan Sosial Primer


Penyimpangan sosial primer ialah penyimpangan yang bersifat sementara (temporer). Oraig yang melaksanakan penyimpangan primer masih tetap sanggup diterima oleh kelompok sosialnya alasannya ialah tidak secara terus-menerus melanggar norma-norma umum. Misalnya, pelanggaran terhadap rambu-rambu lalu-lintas, meminum minuman keras di suatu pesta. Seseorang yang melaksanakan penyimpangan seperri pola di atas pada umumnya masih sanggup diterima dengan tangan terbuka oleh masyarakat. Alasannya, penyimpanan yang dilakukan itu bersifat sementara, di lain peluang tidak akan dilakukannya lagi.

Penyimpangan Sosial Sekunder


Penyimpangan sosial sekunder ialah penyimpangan sosial yang dilakukan secara terus-menerus, meskipun hukuman sudah didiberikan kepadanya, sehingga para peI akunya secara umum dikenal sebagai orang yang berperilaku menyimpang. Misalnya: seseorang yang meminum minuman
keras dan mabuk terus menerus di mana pun ia berada. Atau, seorang siswa Sekolah Menengan Atas yang terus-menerus mencontek pekerjaan mitra sekelasnya. Seseorang yang sudah dikategorikan berperilaku menyimpang sekunder tidak diinginkan kehadirannya di tengah-tengah masyarakat (dibenci).

Penyimpangan individu dan kelompok. Berdasarkan jumlah individu yang terlibat dalam sikap menyimpang, maka penyimpangan sosial dibedakan menjadi dua jenis sebagai diberikut.

Penyimpangan Individu


Penyimpangan dilakukan sendiri tanpa ada campur tangan orang lain. Hanya satu individu yang melaksanakan sesuatu yang berperihalan dengan norma-norma umum yang berlaku. Perilaku ibarat mi secara faktual menolak norma-norma yang sudah diterima secara umum dan berlaku dalam waktu yang relatif usang (mapan).

Penyimpangan Kelompok


Penyimpangan kelompok terjadi apabila sikap menyimpang dilakukan hersama-sama dalam kelompok tertentu. Individu yang termasuk dalam situasi ibarat mi bertindak sesuai dengan norma norma sub-kebudayaannya, yaitu “kebudayaan kelompoknya”, yang jelas-jelas berperihalan atau tidak mau mendapatkan norma-norma umum yang berlaku dalam masyarakat.

Perilaku menyimpang kelompok mi agak rumit sehab kelompok-kelompok tersebut memiliki nilai-nilai, norma-norma, sikap dan tradisi sendiri. Fanatisme anggota terhadap kelompoknya menjadikan mereka merasa tidak melaksanakan sikap menyimpang. Kejadian ibarat inilah yang menjadikan penyimpangan kelompok lebih berbahaya kalau dibandingkan dengan penyimpangan individu.

misal:
  • Kelompok (gang) kejahatan terorganisir yang melaksanakan penyelundupan dan perampokan.
  • Kelompok pengacau keamanan dengan tujuan-tujuan tertentu (teroris).
  • Kelompok yang ingin memisahkan din dan suatu negara (separatis).
Sumber Pustaka: Erlangga

Post a Comment for "Jenis-Jenis Sikap Menyimpang Dalam Kehidupan Sosial"