Penyerdehanaan Ekosistem Dalam Perubahan Lingkungan

Penyerdehanaan Ekosistem

Untuk meningkatkan produksi pertanian, insan melaksanakan intensifikasi pertanian. Salah satu perjuangan yang dikembangkan ialah penerapan bibit unggul. Untuk sanggup menghasilkan produksi tinggi, pengembangan bibit unggul harus dibudidayakan dengan sistem monokultur. Monokultur ialah membudidayakan tumbuhan sespesies pada suatu lahan tertentu. Hal ini sesuai dengan paradigma secara umum dikuasai ihwal produksi yang menyatakan bahwa harus ada keseragaman dan monokultur. mi berarti keguakaragaman berlawanan dengan produktivitas.

Pemuliaan tanaman, yang diikuti kecerdikan daya tumbuhan sistem monokultur akan menyebabkan terjadinya penyederhanaan keguakaragaman hayati. Dampak selanjutnya akan diikuti terjadinya penyederhanaan ekosistem. Akibat selanjutnya terjadilah perubahan contoh daur materi dan energi. Hal ini terjadi alasannya intensifikasi cenderung membentuk ekosistem yang monokultur.

Monokultur, secara ekologis bersifat ringkih. Monokultur cenderung mengundang hama dan penyakit. Pada tahun 1970—1971, di Amerika Serikat terjadi wabah hama dan penyakit yang menyerang dan merusak hampir 15% pguananjagung nasional, akhir pembudidayaan tanamanjagung hibrida. Jagung bibit unggul mi ialah bibit unggul yang bisa berproduksi tinggi. Tetapi sangat rapuh terhadap serangan jenis jamur tertentu.

Revolusi hijau di Indonesia juga membuatkan sistem monokultur. Ingatlah kalian, sejak kapan di Indonesia sudah digiatkan sistem bertanarn padi dengan sistem monokultur. Sebelum tahun 1970-an, sebagian besar lahan sawah masih ditanami banyak sekali varietas padi. Semenjak awal tahun 1970-an, kepada petani diwajibkan menanam padi varietas unggul PB5, PB8, Pelita 1, Pelita II. dan lain-lain.

Varietas padi unggul tersebut ternyata rapuh terhadap hama dan penyakit. Pada tahun 1975 , ratusan ribu hektar tumbuhan padi varietas unggul musnah terjangkit virus tungro (hama wereng).

Sumber Pustaka: Bumi Aksara