Contoh Aturan Dan Kurva Permintaan
A. Hukum Permintaan
Lebih jauh definisi undangan di atas sanggup dipakai untuk memperoleh horma atau aturan yang berlaku secara umum untuk setiap permintaan. Meskipun demikian, perlu kita ingat bahwa aturan undangan ini spesialuntuk berlaku dalam keadaan di mana hal-hal lain yang mensugesti besar jumlah undangan dianggap tidak berubah atau konstan.
Ilmu ekonomi menyebut keadaan ini dengan istilah ceteris paribus. Hal-hal lain dianggap konstan itu yakni penghasilan konsumen, selera konsumen, harga barang lain yang berafiliasi dengan barang tersebut, juga harga barang subsitusi atau barang pengganti dari barang yang hendak dibeli konsumen.
Hukum undangan ini yakni sebagai diberikut. Jumlah barang atau jasa yang diminta akan bertambah jikalau harga turun dan akan berkurang jikalau harga naik pada periode tertentu, ceteris paribus.
B. Kurva Permintaan
Permintaan sanggup digambarkan dalam bentuk grafik atau sering disebut sebagai kurva permintaan. Kurva undangan yakni kurva yang mengatakan relasi antara harga barang dengan jumlah barang yang diminta.
Untuk menggambarkan kurva permintaan, harga dianggap sebagai faktor mayoritas yang mensugesti permintaan. Faktor-faktor lain menyerupai selera konsumen, pendapatan konsumen, ekspektasi atau impian konsumen, dan lain-lain, dianggap tidak berubah (ceteris paribus). Supaya lebih jelas, perhatikan ilustrasi diberikut ini.
Ali, sebagai konsumen beras, memesan beras setiap bulannya untuk kebutuhan sehari-hari. Pada bulan pertama, harga beras yakni Rp 2.500 per kg. Pada harga ini, Ali meminta beras sebanyak 70 kg. Ternyata, di bulan kedua terjadi kenaikan harga beras menjadi Rp 2.700 per kg.
Jika faktor lain dianggap tetap, secara logis, Ali akan memesan lebih sedikit dari jumlah sebelumnya, dalam hal ini, menjadi 50 kg. Lalu di bulan diberikutnya terjadi pguan raya sehingga harga turun menjadi Rp 2.300 per kg. Kesempatan ini dimanfaatkan Ali untuk membeli lebih banyak, sebesar 90 kg. Permintaan beras Ali jikalau disusun dalam sebuah daftar undangan maka akan tersaji.
Dari pola di atas sanggup pula disusun suatij. grafik undangan beras. Sumbu Q (quantity atau kuaptitas) mengatakan jumlah undangan dan sumbu P (price atau harga) mengatakan harga tiap-tiap kilogram beras dengan satuan rupiah.
Jika titik-titik pertemuan antara harga barang dan jumlah undangan maka akan terbentuklah suatu garis atau sering disebut dengan kurva .permin-taan (demand curve), dan sering ditetapkan dengan lambang D.
Tampak bahwa bentuk kurva mempunyai kemienteng (slope) yang negatif. S1ope itu bergerak menurun dari kiri atas ke kanan bawah. Bentuk kurva semacam itu mengatakan bahwa semakin rendah harga barang di pasar maka akan semakin banyak barang yang akan dibeli oleh seorang individu.
Sebaliknya, pada harga yang tinggi, jumlah barang yang akan dibeli menjadi lebih sedikit. Selain itu, kenaikan harga akan memperkecil daya beli konsumen, atau akan mengurangi anggaran untuk alat pemuas kebutuhan yang lain (dengan catatan pendapatan tetap).
Hal inilah yang mendorong konsumen untuk membatasi pembelian atau bahkan mengurangi konsumsinya saat harga barang atau jasa itu sedang tinggi-tingginya.
Implikasi apa lagi yang sanggup kita tarik dari bentlik kurva permintaan? Dari Peraga 3.1 ini pula sanggup dilihat bahwa undangan beras bergerak di sepanjang kurva (movement along the curve), dari titik A sampai titik E, sesuai dengan perubahan harganya. Hal ini mengatakan bahwa faktor harga menjadikan pergerakan di sepanjang kurva permintaan.
Sekarang perhatikan kurva undangan Ali dan Banu sebagaimana tampak pada Peraga 3.2. Pada peraga tersebut tampak bahwa antara kurva undangan Ali dan Banu mempunyai bentuk kurva yang tidak sama. Bagaimana jikalau kedua kurva tersebut digabungkan?
Penggabungan antara kurva undangan Ali dan Banu akan membentuk kurva undangan pasar. jadi kurva undangan pasar tidak lain yakni campuran dari kurva-kurva undangan individu suatu kelompok masyarakat tertentu.
Pergeseran Kurva Permintaan Sampai sejauh ini. kita sudah mengetahui bahwa perubahan harga menjadikan pergerakan di sepanjang kurva permintaan. Lalu bagaimana dengan faktor-faktor lain, pendapatan konsumen misalnya. Apa yang terjadi pada kurva undangan jikalau pendapatan konsumen mengalami peningkatan atau penurunan? Supaya lebih jelas, perhatikan pola sederhana diberikut ini.
Seumpama pendapatan konsumen meningkat sehingga bisa meningkatkan undangan konsumen terhadap suatu barang, katakanlah sepatu. Ini berarti, pada tingkat harga yang tetap, undangan akan sepatu akan Tribningkat seiring dengan peningkatan pendapatan konsumen itu.
Supaya pada kurva harga dipertahankan konstan sementara jumlah undangan meningkat maka kurva undangan akan bergeser (shifting) ke kanan (lihat Peraga 3.3). Sebaliknya, pergeseran ke kiri terjadi jikalau pendapatan konsumen mengalami penurunan, ceteris paribus.
Pergeseran kurva undangan mengatakan pergeseran kurva dari posisi tiruanla, sehingga kurva yang dihadapi sekarang, tidak sama dengan kurva sebelumnya. Pergeseran kurva tersebut terjadi oleh alasannya yakni perubahan faktor-faktor selain harga barang itu sendiri.
Pada permintaan, faktor-faktor tersebut yakni selera, pendapatan, ekspektasi atau impian konsumen, dan lain-lain. Sejauh ini sanggup kita simpulkan bahwa jikalau perubahan faktor selain harga itu menjadikan undangan bertambah maka kurva undangan akan bergeser ke kanan, dan sebaliknya jikalau faktor selain harga itu tagairibatican penurunan permintaan, maka kurva undangan iiieweser ke kiri.
Daftar Pustaka: PT. Phibeta Aneka Gama
Post a Comment for "Contoh Aturan Dan Kurva Permintaan"