Langkah Menyusun Kunci Determinasi
Sesudah engkau memahami dan memakai kunci determinasi sederhana, selanjutnya kita mencoba untuk mencar ilmu menyusun kunci determinasi sederhana tersebut Gunakanlah langkah-langkah penyusunan kunci determinasi sebagai diberikut.
- Tetapkanlah golongan atau kelompok organisme dalam takson vang .akan engkau susun kunci determinasi sederhana.
- Deskripsikanlah ciri khas yang dimiliki golongan atau kelompok takson mulai dari ciri takson yang tingkatannya tinggi terus hingga ke tingkatan takson yang paling rendah (misalnya, mulai dari Kingdom - Divisio/Filum - Class - Ordo - Farnili Genus - Species).
- Jika engkau akan membuat kunci determinasi hingga nama spesies maka ciri yang disusun harus hingga pada ciri spesies. Akan tetapi, kalau kunci determinasi vang dikehendaki spesialuntuk hingga pada kelas, maka ciri yang disusun yakni ciri masing-masing kelas yang dikehendaki.
- Sesudah mendeskripsikan ciri takson, selanjutnya susunlah itu dalam bentuk pernyataan dikotomis dengan model menyerupai menyusun pembagian terstruktur mengenai bertingkat.
Dari pernyataan ciri susunan pembagian terstruktur mengenai bertingkat selaniutnva kunci determinasi sederhana.Monera mempunyai sel yang bersifat prokariotik. Artinya, sel belum mempunyai membran inti sehingga materi inti tersebar dalam sitoplasma. Yang termasuk anggota kelompok Monera yakni kuman dan ganggang biru (Cyanophyta).
1. Bakteri
Bakteri yakni organisme prokariotik yang berukuran antara 0,5-1 mikron dengan panjang antara 0,1-10 mikron. Bakteri sanggup hidup di banyak sekali lingkungan, menyerupai tanah, air, udara, serta sanggup hidup pada badan binatang dan tumbuhan. Berdasarkan bentuknya, kuman dibedakan menjadi tiga macam, yaitu bentuk batang (basil), bola (kokus), dan spiral (Gambar 5.5). Berdasarkan kebutuhan akan sumber zat makanan, kuman dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu sebagai diberikut.
- Bakteri autotrof, yaitu kuman vang sanggup membuat makanannya sendiri dari zat-zat anorganik yang ada.
- Bakteri heterotrof, yaitu kuman yang tidak sanggup membuat makanannya senchri, tetapi masakan diperoleh dari senya wa kimia organik yang sudah jadi.
Seperti organisme lainnya, bakten memerlukan energi untuk melaksanakan proses-proses kehidupannya. Energi tersebut diperoleh melalui pembakaran zat-zat organik dari proses respirasi. Berdasarkan sumber oksigen yang diharapkan dalam proses pernapasan (respirasi), kuman sanggup dikelompokkan menjadi kuman aerob dan kuman anaerob.
Bakteri ada yang menguntungkan dan ada pula yang merugikan manusia. Bakteri dikatakan merugikan insan sebab sanggup membusukkan masakan dan sanggup men imbulkan penyakit atau bersifat patogen. contohnya yakni Diplococcus pneumonthe vang menvebabkan radang paru-paru (pneumonia) dan Salmonella typhosa yang sanggup menyebabkan penyakit tifus.
Bakteri juga sanggup menguntungkan manusia, contohnya kuman saprofit yang memmenolong pembusukan sampah dan bangkai serta Eschericia coli yang memmenolong pembusukan sisa pencernaan dalam usus besar dan berfungsi dalam pembentukan vitamin K.
2. Ganggang Biru (Cyanophyta)
Ganggang biru ialah ganggang yang paling sederhana. Ada vang bersel tunggal, bersel banyak, dan ada yang hidup berkoloni. Ganggang biru mempunyai klorofil a untuk fotosintesis, tetapi klorofil tersebut tidak terletak di dalam kloroplas menyerupai halnya klorofil pada organisme eukariota.
Ganggang biru sanggup hidup di air tawar, air laut, kawasan vang lembap, batu-batuan yang basah, melekat pada flora dan hewan, serta sanggup hidup di sumber air gerah dengan suhu 85°C. Beberapa pola ganggang biru, antara lain sebagai diberikut:
- Chroococcus dan Gloeocapsa termasuk ganggang biru yang bersei tunggal.
- Poiycystis yakni ganggang biru yang hidup berkoloni.
- Oscillatoria, Rivularia, dan Nostoc yakni ganggang biru vang berbentuk benang (filamen).
Beberapa jenis ganggang bersifat mengun bagi manusia, menyerupai Nostoc dan Gloeocapsa yang dipakai untuk menyuburkan tanalt Selain itu terdapat pula ganggang yang bersifat merugikan, menyerupai Mycrocystis dan Aratharibi vang menyebabkan maut organisme perairan.
Daftar Pustaka: Yudhistira
Post a Comment for "Langkah Menyusun Kunci Determinasi"