Ragam Jenis, Ciri Dan Penjabaran Jamur (Fungi)
Jamur tidak berklorofil sehingga tidak sanggup menvediakan rnakanannva sendiri. Untuk mencukupi kebutuhan makanannya, jamur mengambil dari sisa-sisa makhluk hidup yang sudah mati atau dari sampah yang sekaligus ialah tempat hidupnva. Oleh alasannya yaitu itu, jamur dikategorikan sebagai saprofit.
Selain itu, ada pula jenis jarnur vang termasuk benalu dengan mengambil kuliner dari flora atau binatang yang ditempelinva. Bahkan, ada homogen jamur yang hidup melekat pada kulit manusia, yaitu jamur penvebab penvakit panu.
Jamur mempunyai banyak bentuk dan ukuran. Pada umumnya, jamur berukuran kecil, ada yang bersel satu ibarat Sacharomyces cerevisiae dan ada vang bersel banvak ibarat Penicillium notatum dan jamur merang (Voluariella volvacea).
Sesuai dengan struktur tubuhnva yang masih sangat sederhana dan secara umum kurang memerlukan cahava matahari, jamur mempunyai habitat di tempat yang basah dan banyak mengandung zat organik sebagai sumber materi makanannva. Zat organik yaitu zat mineral yang secara langsuniz sanggup dimanfaatkan sebagai kuliner jadi.
Berdasarkan bentuk hifanya, jamur dibedakan menjadi dua kelas, yaitu jamur ganggang (Phycomycetes) dan jamur sejati (Eumycetes).
1. Jamur Ganggang (Phycomycetes)
Jamur ganggang menawarkan banvak persamaan dengan ganggang sehingga dinamakan jamur ganggang. Tamur tersebut benantbenang halus (Infa) yang tidak bersekat-sekat sehingga berslfat sij:ona/ ibarat pipa atau buatuh. misal iamur yang populer yaitu jamur tempe (Rhizopus sp.)
2. Jamur Sejati (Eumycetes)
Jamur sejati (Eumycetes), mempunyai hifa yang bersekat-sekat dengan dinding selnya mengandung kitin. Berdasarkan alat perkembangbiakannya, jamur sejati dibedakan menjadi tiga subkelas, yaitu Ascomycetes, Basidiomycetes, dan Deuteromycetes.
Jamur sejati (Eumycetes), mempunyai hifa yang bersekat-sekat dengan dinding selnya mengandung kitin. Berdasarkan alat perkembangbiakannya, jamur sejati dibedakan menjadi tiga subkelas, yaitu Ascomycetes, Basidiomycetes, dan Deuteromycetes.
- Ascomycetes
Ascomycetes berkembang biak dengan askospora, selain dengan konidium. Jamur tersebut sanggup tumbuh pada nasi, roti, kain yang lembap, dan buah-buahan. Beberapa teladan jamur Ascomycetes yaitu Aspergillus sp., Penicillium sp., dan Saccharomyces cerevisiae.
- Basidiomycetes
Basidiomycetes berkembang biak dengan basidiospora, kadang kala dengan konidium. Jamur kuping (Auricularia polytricha) dan jamur merang (Volvariella volvacea) ialah teladan Basidiomycetes yang yummy dimakan.
- Deuteromycetes
Deuteromycetes tidak mempunyai askus atau basidium sehingga disebut juga jamur tidak sempurna. misalnva yaitu Helminthosporium oryzae dan Sclerotiurn Kedua jamur tersebut merusak dan menjadikan penyakit anyir pada tumbuhan kebijaksanaan daya.misal lain sanggup dinamakan yaitu jamur oncom merah di kawasan Jawa Barat.
Dalam kehidupan manusi,jamur sanggup merugikan dan sanggup pula menguntungkan.Jamur yang menguntungkan,antara lain jamur merang (Volvariella volvacea),jamur tempe (Rhizopus oryzae)jamur oncom (monilia stophyla),jamur ragi (saccharomyces cerevisiae),dan penisilin(Penicillium notatum)Jamur yang merugikan,seperti Pneumonia carinii dan candida.
Daftar Pustaka: Yudhistira
Post a Comment for "Ragam Jenis, Ciri Dan Penjabaran Jamur (Fungi)"