Bentuk Hidup Sederhana Dalam Berbangsa Dan Bernegara
Bentuk Hidup Sederhana Dalam Berbangsa Dan Bernegara
Hidup sederhana tidak spesialuntuk dilihat dalam memakai harta atau benda, tetapi juga harus tercermin dalam aneka macam aspek kehidupan kita, antara lain mirip di bawah ini.
Sederhana dalam Menggunakan Waktu
Di antara kita, banyak yang sering menghambur-hamburkan waktu padahal kita menyadari bahwa sedetik saja waktu yang sudah kita lewati tidak akan pernah terulang kembali. Bahkan dalam pepatah dikatakan, waktu itu menyerupai pedang, artinya siapa yang lalai maka dia akan celaka karenanya.
Seorang siswa yang memahami makna hidup sederhana, dia tidak akan menyia-nyiakan waktu. Sebaliknya, dia akan benar-benar memanfaatkan waktu yang dimilikinya untuk melaksanakan perbuatan-perbuatan yang positif. Tidak perlu banyak menonton TV, tidak akan nongkrong di pinggir jalan, dan di daerah tempat lainnya. Ia akan memanfaatkan waktu sehatnya untuk berbuat baik sebelum datang waktu sakitnya. melaluiataubersamaini kata lain, tiruana waktu yang diiniliki akan dipakai untuk hal-hal nyata yang dpat mendukung keberhasilan hidupnya, yaitu mencapai kebahagiaan.
Sebaliknya, seseorang yang tidak memahaini arti hidup sederhana, mereka banyak menyianyiakan waktunya untuk melaksanakan perbuatan-perbuatan yang kurang bermanfaa. Mereka tidak menyadari bahwa waktu yang sudah dilaluinya tidak akan terulang kembali. Mereka tidak mengerti makna, waktu yaitu uang.
Sederhana dalamMenggUflakan Tenaga atau Pikiran
Tuhan menganugerahkan tenaga dan pikiran kepada insan semoga dipakai untuk hal- hal yang baik dan benar. Namun, banyak di antara insan yang tidak bisa memanfaatkan pikiran dan tenaganya dengan baik. Orang yang memahami makna hidup sederhana tidak akan salah dalam memakai tenaga dan pikirannya. Ia akan memanfaatkan potensinya untuk kepentingan orang banyak.
Seseorang yang tidak mau memakai tenaga dan pikirannya dengan baik tergolong menjadi orang-orang yang boros. misal-cntoh sikap boros dalam memakai tenaga dan pikiran, di antaranya
- menggunakan tenaga untuk berhura-hura dan bersenang-senang tanpa memikirkan apa-apa;
- menggunakan pikiran untuk memikirkan hal-hal yang jelek (berpikir negatif, mencari-cari kesalahan orang lain);
- menggunakan tenaga dan pikiran untuk sabung dan berbuat jahat.
Seorang pelajar yang sederhana tidak akan menyia-nyiakan tenaga dan pikirannya untuk hal-hal yang tidak bermanfaa. Namun, dia akan memanfaatkan untuk kebajikan dan melaksanakan perbuatan terpuji. Ia tidak mengumpat, membicarakan keburukan orang lain, mencari-cari kelemahan orang, dan perbuatan negatif lainnya. Ia benar-benar mengatur tenaga dan pikirannya untuk mencapai kebahagiaan.
Sederhana dalam Menggunakan Harta Benda atau Uang
Di lingkungan masyarakat kita, cukup umur ini muncul kecenderungan contoh hidup materialistis, yaitu kecenderungan untuk menggungkan harta benda dan uang. Segala sesuatu diukur dengan memakai uang atau harta. Sikap mirip ini selain berperihalan dengan nilai-nilai Pancasila juga sangat berbahaya bagi kehidupan. Manusia yang bersikap materialistis spesialuntuk akan diperbudak oleh harta kekayaan atau uang. Bahkan, dia bisa merendahkan dan tidak menghargai orang lain dan kebenaran demi uang. Sering melaksanakan pamer harta yang merea miliki dan mengukur segala sesuatu dengan harga uang. Mereka lupa bahwa kebahagian tidak ditentukan oleh harta benda semata. Jika sikap materialistis ini terus berkembang maka sebagai hasilnya timbullah kesentidakboleh dan kecemburuan sosial yang lambat maritim mendorong orang untuk berbuat jahat.
Untuk mengurangi tumbuhnya contoh hidup materialistis, kita harus membiasakan din hidup sederhana dalam memakai harta benda atau uang. Harta benda yang kita miliki hendaknya kita sumbangkan sebagian kepada mereka yang membutuhkan menolongan, mirip ke panti asuhan dan para pengemis. Sebagai pelajar yang baik, kita dihentikan memamerkan harta kekayaan, meskipun kita kaya. Kita harus mau memmenolong saudara-saudara kita yang kurang bisa dan menghormati perasaan mereka.
Negara Indonesia tidak melarang masyarakatnya untuk menjadi kaya, asalkan kekayaannya itu dperoleh dengan cara yang benar dan dipakai secara masuk akal sesuai dengan fatwa agama. Pemerintah juga tidak melarang masyarakatnya untuk mencari harta benda, asalkan harta benda dimanfaatkan sesuai dengan norma-norma yang berlaku, bersikap tenggang rasa, tepa selira, dan setia kawan.
Sumber Pustaka: Cempaka Putih
Post a Comment for "Bentuk Hidup Sederhana Dalam Berbangsa Dan Bernegara"