Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Jejak-Jejak Era Lampau Insan Dalam Sejarah Dunia

Jejak-Jejak Masa Lampau Manusia



Sejarah yakni kejadian atau kejadian yang terjadi pada masa lampau. Untuk mengetahui kejadian atau kejadian pada masa lampau kita sanggup mempelajarinya dan bukti-bukti yang ditinggalkan. Namun pada masyarakat yang belum mengenal goresan pena kita menerima kesusahan untuk dalam merekonstruksi masa lalu, lantaran mereka tidak meninggalkan bukti-bukti tertulis.

Untuk mengetahui masa lampau masyarakat yang belum mengenal goresan pena ada beberapa hal yang sanggup memmenolong menemukan jejak-jejak sejarah kehidupan masyarakat, yaitu lewat folkior. Folidor sanggup dijadikan sumber lisan untuk penulisan sejarah (historiografi) sehabis dibandingkan dengan sumber-sumber lain yang sezaman.


Folkior yakni tradisi lisan dan suatu masyarakat yang tersebar atau diwariskan secara turun-temurun. Ada beberapa ciri-ciri umum folkior, yaitu sebagai diberikut:
  1. Penyebaran dan pewarisannya biasanya dilakukan secara lisan, yakni disebarkan melalui tutur kata dan lisan ke lisan (atau dengan suatu pola yang disertai dengan gerak kode dan alat menolong pengingat) dan satu generasi ke generasi diberikutnya.
  2. Folklor bersifat tradisional, yakni disebarkan dalam bentuk relatif tetap. Disebarkan di antara kelompok tertentu dalam waktu yang cukup usang (paling sedikit dua generasi).
  3. Folkior menjadi milik bersama (collective) dan kelompok tertentu. Hal ini sudah tentu dikarenakan penciptanya yang pertama sudah tidak diketahui lagi sehingga setiap anggota kolektif yang bersangkutan merasa memilikinya.
  4. Folklor mempunvai kegunaan dalam kehidupan bersama. Cerita rakyat contohnya mempunvai kegunaan sebagai alat pendidik, pelipur lara, protes sosial, dan proveksi harapan yang terpendam. MenurutJan Harold Brunvard, spesialis folkior dan Amerika Serikat, folkior sanggup digolongkan ke dalam tiga kelompok besar menurut tipenya, yaitu fokior lisan, foildor sebagian lisan, dan folkior bukan lisan.

Folkior Lisan


Folklor yang bentuknva murni lisan. Di Indonesia, folklorjenis ini antara lain terlihat pada bahasa rakvat; ungkapan tradisional; pertanyaan tradisional; sajak dan puisi rakyat; prosa rakyat; dan nyanyian rakyat.

  • Baliasa rakyat

Bentuk-benruk folkior Indonesia yang termasuk dalam kelompok bahasa rakyat yakni logat bahasa-bahasa Nusantara. Sebagai contoh, logat bahasajawa dan Indramayu ialah bahasa Jawa Tengah yang sudah menerima imbas Sunda.

Bentuk bahasa rakyat yang lain yakni yang disebut sirkumlokusi (circumlocation), yaitu ungkapan tidak langsung. misal sirkumlokusi ini di Jawa Tengah yakni jikalau seorang sedang berjalan di tengah hutan, ia takkan berani menyebut istilah “macan”jika hendak menyatakan hanimau, melainkan mempergunakan istilah lain mirip “eyang” yang bekerjsama berarti kakek.

mereka yang rnemanggilnya kakek. Hal ini disebabkan logika orang Jawa di pedesaan bahwa seorang kakek tidak akan melukai cucunva sendiri, apalagi membunuhnya untuk dimakan. Bentuk folkior lainnya yang juga termasuk dalam golongan yakni gelar kebangsawanan ataujabatan tradisional. Inisainva raden. rnas, raden panji, raden tumengung, raden ayu, dan raden ajeng.

  • Ungkapan tradisional

Ungkapan tradisional atau peribahasa adaiah kalimat pendek yang disarikan dan pengalaman yang panjang. misal kalimat peribahasa anrara lain yakni “buah yang bagus berulat di dalamnya”, yang mengibaratk.an orang yang bermulut bagus tetapi sesungguhnya berhati amis Peribahasa biasanya mengandung kebenran atau kebijaksanaan.

  • Pertanyaan tradisional

Pertanyaan tradisional, di Indonesia lebih populer dengan nama teka-teki. Menurut Alan Dundes, teka-teki yakni “ungkapan lisan tradisional yang mengandung satu atau lebih unsur pelukisan (descriptive) dan awabannya harus diterka”. Inisalnya, “semakin usang berdiri, semakin sava menjadi pendek. Apakah aku?” Jawabannya ialah him. Seperti bentuk-bentuk folkior lainnva. fungsi tekat eki antara lain untuk untuk menguji kepandaian seseorang; untuk meramal, (contohnya, masa pendudukan Jepang di Jawa dikatakan spesialuntuk seumur iagung, yang dalam kenyataannya selama tiga setengah tahun); sebagai kepingan dan upacara perkawinan, unmk mengisi waktu pada ketika bergadang menjaga jenazah.

  • Sajak dan puisi rakyat

Sajak dan puisi rakyat yakni adalah kesusastraan rakvat yang sudah meiniliki bentuk tertentu Biasanya terdiri dan beberapa deret kalimat. Kahimat-kalimat itu sendiri ada yang menurut mantra, ada yang menurut panjang pendek suku kata, lemah tekanan bunyi atau spesialuntuk menurut irama.

Puisi rakyat sanggup berbentuk macam-macam, antara lain berbentuk ungkapan tradisional (pribahasa), pertanyaan tradisional (teka-teki), kisah rakyat, dan iman rakyat yang berupa mantra-mantra. Suku-suku bangsa di Indonesia meiniliki berbagai puisi rakyat yang masih belum dikumpulkan apalagi diterbitkan. Suku bangsa Jawa inisalnya meiniliki puisi rakyat yang hams dinyanyikan atau ditembangkan. Puisi rakyat itii sanggup dikiasifikasikan ke dalam golongan sinom, kinanti, pangkur, dan durma. Pada suku bangsa Sunda ada semacam puisi rakyat yang berfungsi sebagai sindiran, yang dalam bahasa wilayahnya disebut sisindiran.
Sumber Pustaka: Gguaca Exact

Post a Comment for "Jejak-Jejak Era Lampau Insan Dalam Sejarah Dunia"