Keteladanan Nabi Muhammad Saw Dalam Rumah Tangga
Keteladanan Nabi Muhammad saw Dalam Rumah Tangga
Pengutusan Rasulullah saw. selaku rahmat bagi alam semesta, di samping untuk memberikan wahyu Illahi juga untuk ditaati dan dijadikan teladan oleh umat manusia. Ditaati dengan kecintaan dan ketaatan dalam hukum-hukum yang digariskan dalam sanahnya dan dicontoh teladan dalam tindak perbuatan atau sikapnya. Suatu pesan tersirat yang nyata bagi utusan Allah itu diambil dan insan (bukan malaikat), justru untuk sanggup dicontohkan teladan oleh manusia. Kalau sekiranya nabi itu bukan manusia, tetapi malaikat yang jenis dan sifat-sifatnya lain daripada manusia, tentunya “sukar” mewujudkan contoh-contoh kasatmata yang didiberikannya dalam praktik kehidupan manusia.
Rasulullah saw. yaitu insan dan anak manusia, yang sanggup dicontoh, diteladani, dan diikuti. Beliau mengalami sepenuh-penuh nasib manusia, misalnya: makan, minum, pulas, dan berjalan, berumah tangga dan beranak istri, memiliki kawan-kawan dan kawan-kawan dalam usaha hidupnya menegakkan kebenaran dan keadilan. Beliau mengalami menang dan kalah dalam peperangan, dan mendenita luka dalam peperangan. Tetapi dalam turun naiknya gelombang kehidupan dan ujian-ujian yang ditempuh Rasulullah saw. ada sifat yang mencerminkan keteguhan langsung dia yang mulia dan tabiat terpuji. Karena dia sudah dijamin Allah kemuliaan hatinya, sebagai nabi yang terakhir dia tidak sombong. melaluiataubersamaini kehadiran Nabi Muhammad sebagai nabi epilog tampaklah kemajuan-kemajuan agama Islam.
Dalam penyampaian dakwahnya yang relatif singkat (spesialuntuk sekitar 23 tahun), dia berhasil membuatkan Islam ke seluruh Jazirah Arab. Kata Michael H. Hart dalam bukunya Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah, “suatu prestasi yang belum pernah dicapai oleh pemimpin mana pun, juga belum pernah dicapai oleh rasul-rasul sebelumnya. Akhirnya ia menentukan Nabi Muhammad saw. tokoh nomor satu dan seratus tokoh tersebut.
melaluiataubersamaini demikian terang bahwa dalam din Rasulullah terdapat sun teladan yang baik (uswatun hasanah) antara lain menyerupai dalam rumah tangga. Beliau selalu menjaga atau memelihara belakang layar rumah tangga.
Seperti firman Allah swt.:
“Sungguh sudah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang-orang yang mengharap (rahmat) Allah dan kehadiran hari selesai zaman dan dia banyak menyebut Allah.” (QS. Al-Ahzab: 21)
Sumber Pustaka: Bumi Aksara
Post a Comment for "Keteladanan Nabi Muhammad Saw Dalam Rumah Tangga"