Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Nabi Isa Dalam Al-Quran Sebagai Utusan Allah Swt

Nabi Isa Dalam Al-Quran



Nabi Isa ialah anak Maryam. Ia ialah rasul yang penghabisan dan keturunan Bani Israil. Dalam Al-Quran kadang kala disebut Al-Masih.

Sebelum ia lahir, dikala ibunya, Maryam, hendak mandi, tiba-tiba hadir seorang laki-laki. Maryam terkejut dan gemetar seluruh tubuhnya. Ia menyangka bahwa orang itu hendak bermaksud jahat kepadanya, kemudian katanya, “Jangan saya diganggu.”



Laki-laki itu menjawaban, “Saya ialah Malaikat Jibril. Saya diutus Tuhan memdiberitahukan kepadamu, bahwa Tuhan akan memdiberi engkau seorang anak laki-laki.”

“Bagaimana saya akan beroleh anak? Padahal saya belum bersuami dan saya bukan wanita jahat.”

“Bagi Tuhan itu masalah praktis saja,” balasan Malaikat itu.

Firman Allah:

Ia (Jibril) berkata, “Sesungguhnya saya ini spesialuntuklah seorang utusan Tuhanmu, untuk memdiberimu seorang anak pria yang suci.” (QS. Maryam: 19)

Sesudah itu hamillah Maryam. Sejak itu Maryam bersembunyi pada sebuah tempat. Tidak usang kemudian lahirlah Isa. Melihat anak itu hati Maryam merasa sedih dan suka. Duka alasannya ialah aib kepada orang banyak, apa kata orang kepadanya. Suka alasannya ialah ia beroleh anak yang tampan.

Tiba-tiba Isa yang masih kecil berkata, “Ibuku! Janganlah Ibu bersusah hati! Makanlah buah anggur itu. Jika ada orang bertanya tentang kelahiranku, katakana saja bahwa Ibu berpuasa dan tidak mau bercakap-cakap dengan siapa saja.”

Mendengar perkataan itu barulah bahagia hati Maryam kemudian dibawanya Isa kepada kaumnya. Tatkala kaumnya melihat Maryam dan anak kecil yang dalam pelukan, maka mereka bertanya, “Maryam! Dan mana engkau peroleh anak kecil ini padahal engkau belum bersuami?”

“Tanyakan saja kepadanya,” balasan Maryam.
“Bagaimana kami akan bertanya kepadanya, sedangkan ia belum terpelajar berkata-kata.”

Tiba-tiba Isa berkata, “Saya ialah hamba Allah. Kelak saya akan jadi nabi dan Tuhan akan menurunkan sebuah kitab kepadaku, Alkitab namanya”. Mendengar perkataan itu tahulah mereka, bahwa Isa dilahirkan tiada berbapak dan hilanglah syak wasangka hati mereka. Sesudah berumur 30 tahun, Isa diangkat menjadi rasul. Ia diutus oleh Tuhan memimpin Bani Israil. Tuhan mempersembahkan kitab Alkitab kepadanya.

Sejak itu Nabi Isa memimpin kaumnya siang, malam, pagi, dan petang. Ia menyeru mereka biar diberiman kepada Tuhan Yang Maha Esa. Diperlihatkan kepadanya pekerjaan yang ganjil-ganjil, menyerupai menghidupkan orang yang sudah mati, membuat burung dan tanah, kemudian hidup menyerupai burung yang sebenarnya, menyembuhkan penyakit lepra, dan membuat orang buta sanggup melihat. Tetapi, sedikit sekali yang mau percaya kepadanya di antara pengikutnya.
Sumber Pustaka: Bumi Aksara

Post a Comment for "Nabi Isa Dalam Al-Quran Sebagai Utusan Allah Swt"