Pengamalan Pancasila Dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa Dan Bernegara
Pengamalan Pancasila Dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, Dan Bernegara
Pancasila sebagai dasar filsafat negara, pandangan hidup bangsa, serta ideologi bangsa dan negara. bukan spesialuntuk ialah rangkaian kata yang indah, tetapi juga harus diwujudkan dan diaktualisasikan dalam banyak sekali bidang kehidupan bermasyarakat. berbangsa, dan bernegara.
Aktualisasi Pancasila sanggup dibedakan atas dua macam, yaitu aktualisasi adil dan subjekrif Aktualisasi Pancasila yang adil, yaitu aktualisasi Pancasila dalam banyak sekali bidang kehidupan kenegaraan, yang mencakup kelembagaan negara. antara lain legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Selain itu, juga mencakup bidang-bidang aktualisasi lainnya menyerupai politik, ekonoini, dan aturan (terutama penjabarannya ke dalam undang-undang dan Garis-garis Besar Haluan Negara). pertahanan dan keamanan, dan pendidikan.
Adapun aktualisasi Pancasila yang subjektif yaitu aktualisasi Pancasila pada setiap individu, terutama dalam aspek akhlak yang berkaitan dengan hidup negara dan masyarakat. Aktualisasi yang subjektiftersebut tidak terkecuali, baik masyarakat negara biasa, pegawanegeri penyelenggara negara maupun penguasa negara, terutama kalangan elite politik dalam aktivitas politik perlu mawas din supaya mempunyai akhlak Ketuhanan dan Kemanusiaan sebagaimana terkandung dalam Pancasila.
Mewujudkan kehidupan diberiman danbertakwa
Beriman dan bertakwa perlu kita wujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Kita melakukan keyakinan dan takwa dengan tindakan nyata, baik dalam keluarga, sekolah maupun masyarakat.
Perwujudan perilaku diberiman dan bertakwa di dalam keluarga antara lain: rajin dan taat diberibadah: mendengarkan hikmah orang renta untuk selalu menaati aliran agama; memdiberi pola sebagai umat beragama’yang shalih; berupaya membuat suasana keluarga yang tenteram dan damai; membina perilaku jujur, adil, sabar, dan murah hati: sedangkan perwujudannya di dalam sekolah antara lain waktu berguru atau aktivitas lainnya dimulai dan diakhiri dengan berdoa; mengatakan pola bagaimana hidup yang baik sebagai orang beragama; menghargai guru dan mematuhi tata tertib di sekolah; membina perilaku peduli terhadap sesama kawan; bersikapjujur, tekun, dan mau menolong tanpa pamrih.
Sementara perwujudan perilaku diberiman dan bertakwa di dalam masyarakat antara lain membuat suasana tenang yang menjainin penghayatan hidup beragama; memmenolong masyarakat yang tertimpa musibah; turut berperan dalam perayaan han besar agama; membina perilaku hormat-menghormati, tolong-menolong, gotong royong, dan silaturrahini; berpartisipasi dalam pembangunan rumah ibadah.
Tenggang rasa dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
Setiap manusia, tanpa terkecuali, meiniliki harkat, derajat, dan martabat yang sama. Pengakuan akan persamaan derajat insan itu mengandung tuntutan bagi kita untuk menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Tuntutan itu kita wujudkan dengan menyebarkan perilaku tenggang rasa.
Kita sudah tentu membutuhkan penghargaan dan orang lain, baik terhadap pikiran, perasaan, maupun perbuatan kita. melaluiataubersamaini penghargaan itu, kita diakui sebagai insan yang utuh. Kebutuhan itu berlaku untuk setiap manusia. Antarmanusia harus ada sikapsaling menghargai. Kebutuhan untuk saling menghargai terpenuhi dengan adanya perilaku tenggang rasa.
Hidup bermasyarakat akan berjalan lancar apabila terbina kerukunan di antara sesama masyarakatnya. Deini terciptanya kerukunan itu hams ada perilaku saling menghargai di antara sesama masyarakat. Berarti empati berperan penting supaya hidup bermasyarakat berlangsung harmonis.
Bangsa Indonesia terdiri din banyak sekali suku, dengan bermacam-macam agama serta kepercayaan, tradisi, dan budaya. Di tengah keberagaman itu, tumbuh kesadaran betapa pentingnya persatuan dan kesatuan. Tergalangnya persatuan dan kesatuan sangat ditentukan oleh kepribadian masyarakat negaranya. Melalui perilaku tenggang rasa, kita menyelaraskan pandangan dan perilaku kita dengan sesama masyarakat negara. melaluiataubersamaini cara deinikian, diperoleh kesamaan perilaku dan kebulatan tekad untuk mencapai tujuan negara, yaitu masyarakat yang adil dan makmur.
Rela berkorban difiam keiiidupan masyarakat
Rela berkorban terbukti mempersembahkan derma berharga bagi usaha bangsa kita. Rakyat dan banyak sekali kalangan berani mengorbankan harta benda bahkan nyawa untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Rela berkorban sangat diharapkan dalam kehidupan bermasyarakat. berbangsa, danbernegara. Dalam kehidupan bernegara, kita hendaknya rela mengorbankan kepentingan pribadi deini kepentingan umum.
Suka bermusyawarah
Bangsa Indonesia mempunyai cara yang khas untuk menuntaskan problem bersama yang dinamakan musyawarah untuk mufakat. Teknik penyelesaian problem itu sesuai dengan kepribadian kita sebagai bangsa Indonesia. Sebagai bangsa Indonesia, kita menjunjung tinggi persamaan derajat manusia. Oleh alasannya yaitu itu, pendapat setiap orang perlu kita hargai. Sebaliknya orang lain pun menghargai pendapat kita.
Bekerja Keras
Manusia yaitu makhluk ciptaan Tuhan yang paling istimewa. Manusia dianugerahi nalar kebijaksanaan dan banyak sekali kemampuan. Keistimewaan itu harus diterima insan dengan tanggung jawaban. Artinya. insan harus memanfaatkan kemampuannya itu untuk membangun dunia dengan carabekerja keras. Melalui kerja keras, insan menunjukkan keluhuran martabatnya sebagai ciptaan Tuhan. Sudahkah kalian bekerja keras?
Sumber Pustaka: Gguaca Exact
Post a Comment for "Pengamalan Pancasila Dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa Dan Bernegara"