Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Perkembangan Gerakan Perempuan Dalam Ideologi Dan Organisasi Nasional Indonesia

Perkembangan Gerakan Wanita Dalam Ideologi Dan Organisasi Nasional Indonesia


Pada tahun 1920 mulai muncul perkumpulan perempuan yang bersifat acara sosial dan kemasyarakatan yang lebth luas dan pada perkumpulan perempuan sebelumnya, dan jumlahnya juga bertambah banyak. Di Minahasa didirikan De Gorontalosche Mohammedaansche Vrouwen Vereeninging, sedang di Yogyakarta diçlirikan perkumpulan Wanito Utomo yang mulai memasukkan perempuan ke dalam acara dasar pekeijaan ke arah perbaikan kedudukan perempuan pada umunlnya. Corak kebangsaan sudah mulai masuk dan besar pengarubnya dalam pergerakan perempuan sehabis tahun 1920, sehingga dirasakan perlu ada kekerabatan dan ikatan di antara perkumpulan - perkumpulan perempuan tersebut. Hal ini dipengaruhi oleh propaganda kebangsaan PNI yang mendorong dilangsungkannya Kongres Perempuan Indonesia yang pertama di Yogyakarta (1928). Perkumpulan-perkumpulan perempuan yang didirikan sehabis tahun 1920 sanggup dibagi dalam tiga golongan diberikut.

Pertama: Perkumpulan pergerakan perempuan yang menjadi bab dan partai politik atau perkumpulan pergerakan yang sudah ada, menyerupai PKI, SI, Muhammadiyah, dan Sarekat Ambon. Organisasi perempuan yang ialah bab dan SI ialah Wanudyo Utomo, dan lalu berubah nama menjadi Sarekat Perempuan Islam Indonesia (SPII). Sedangkan organisasi perempuan yang ialah bab dan Sarekat Ambon berjulukan ma Tumi dan dan Muhammadiyah berjulukan Aisyah.



Kedua: Perkumpulan dan perempuan terpelajar yang bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan dan kepandaian putri yang khusus, contohnya Wanito Utomo di Yogyakarta, Wanito Kristen (keduanya didirikan di Yogyakarta tahun 1920), Putri Budi Sejati di Surabaya

Ketiga: Organisasi pemudi terpelajar yang ialah bab dan perkumpulan perjaka yang sudah berdiri, contohnya Putri Indonesia (organisasi perempuan bab dan Pemuda Indonesia), Jong Islamieten Bond Dames-Afedeling atau organisasi perempuan bab dan Jong Islamieten Bond, Meisjeskring, dan Taman Siswa bab wanita.

Paham kebangsaand dan persatuan Indonesia paling bersar pengaruhnya terhadap perkumpulan perempuan yang menjadi bab dari barbagai perkumpulan pergerakan. Meskipun demikian perkumpulan perempuan yang lain juga mulai tumbuh rasa nasionalismenya.
Sumber Pustaka: Erlangga

Post a Comment for "Perkembangan Gerakan Perempuan Dalam Ideologi Dan Organisasi Nasional Indonesia"