Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Proses Dan Tujuan Kedatangan Bangsa-Bangsa Eropa Di Indonesia

Proses Dan Tujuan Kehadiran Bangsa-Bangsa Eropa Di Indonesia



Penjelajahan samudera yang dilakukan oleh para pelaut Spanyol dan Portugis memang sudah membawa banyak manfaat. Namun, melihat kekayaan dan kerindangan tanah yang dikunjungi, nyatanya benih-benih perperihalan di antara kedua bangsa tersebut mulai timbul.

Sesudah ekspedisi Bartholomeus Diaz dan Christophorus Columbus simpulan dilakukan, ketegangan antara bangsa Pbrtugis dan Spanyol muncul. Kedua bangsa tersebut sama-sama berkeinginan menguasai dunia. Adanya tanda-tanda konflik tersebut membuat Paus Julius II segera turun tangan menyelesaikannya. Pada tahun 1494 dicapailah Perjanjian Tordesillas yang membagi dunia ke dalam dua wilayah kekuasaan berdasarkan garis Tordesillas. Wilayah di sebelah barat garis Tordesillas diputuskan sebagai kawasan Spanyol dan kawasan di sebelah timur menjadi milik Portugis. Garis Tordesillas membentang dan kutub utara ke kutub selatan melalui Kepulauan Verde di sebelah barat Benua Afrika. Atas dasar Perjanjian Tordesillas, Spanyol didiberi hak untuk melayari dan menguasai negeri-negeri di sebelah barat, sedangkan Portugis sanggup menguasai negeri-negeri di sebelah timur.



Salah satu negeri yang menjadi korban ambisi Portugis untuk menguasai dunia ialah Malaka. Posisi yang strategis dalam acara pelayaran dan perdagangan di Asia Tenggara membuat Malaka diincar aneka macam pihak. Rupanya, Portugis tidak puas spesialuntuk menduduki Calicut dan Goa. Hal mi disebabkan kedua kawasan tersebut bukan produsen rempah-rempah. Oeh lantaran itu, Portugis kemudian mengutus Alfonso d’Albuquerque untuk merebut Malaka.

Ketika diperintah Sultan Iskandar Syah, Malaka menjadi kawasan yang amat dikagumi oleh bangsa-bangsa asing. Namun, kebemasukan Malaka mulai meredup dikala Sultan Mahmud Syah memimpin. Ia dikenal kurang cakap dan lemah. Pada tahun 1511 Malaka jatuh ke tangan bangsa Portugis. Kejatuhan Malaka mempunyai dampak, yakni

  1. Malaka tidak lagi dikunjungi para pedagang Islam Nusantara,
  2. Jalur pelayaran Nusantara berubah ke pantai barat Sumatera, dan
  3. Aceh berkembang sebagai bandar barn dalam acara pelayaran dan perdagangan Nusantara.


Pada perkembangan selanjutnya, Portugis berkeinginan pula untuk menguasai Kerajaan Ternate yang kaya akan rempah-rempah. Portugis melanjutkan ekspedisinya ke Temate melalui Laut Cina Selatan. Orang-orang Portugis yang datang di Ternate pada tahun 1512 segera menjalin kolaborasi dengan pihak Kerajaan. Namun, pada dikala yang sama terbetik kabar apabila Spanyol sudah bersekutu dengan Tidore. Akibatnya, timbul perperihalan antara kedua bangsa tersebut. Portugis dan Spanyol sama-sama menuding sudah melanggar Perjanjian Tordesillas. Kedua bangsa tersebut belum menyadari bahwa dunia itu bahwasanya bulat.

Sesudah terbetik diberita tentang perseteruan itu, Paus kembali turun tangan menengahi pertikaian. Pada tahun 1528 dicapailah kesepakatan antara keduanya di kota Saragosa (Spanyol). Perjanjian Sara gosa membagi dunia ke dalam dua wilayah kekuasaan. Daerah di sebelah utara garis Saragosa ialah milik Spanyol dan kawasan di sebelah selatan ditetapkan sebagai kawasan milik Portugis. melaluiataubersamaini adanya kesepakatan tersebut, Spanyol tidak berhak menguasai Tidore dan harus segera kembali ke Filipina. Sebaliknya, Portugis dengan leluasa sanggup menguasai wilayah Maluku yang kaya rempah-rempah.

Usaha Portugis dan Spanyol menjelajahi samudera pada awalnya didasari oleh impian mencari rempah-rempah. Pada dikala itu harga rempah-rempah memang mendekati harga emas lantaran langka dan mahalnya barang tersebut di Eropa. Namun, perjuangan pencarian secara paksa ternyata kemudian diberlakukan. Kedua bangsa tersebut berusaha mendapat rempah-rempah dengan simpel dan tanpa biaya yang besar. Akibatnya, yang muncul ialah politik menguasai suatu kawasan dengan paksa untuk kepentingan sendiri. Politik yang dijalankan kedua bangsa tersebut populer sebagai imperialisme.

Selain mencari kekayaan dan kekuasaan, bangsa Portugis dan Spanyol juga mengemban misi berbagi agama Kristen Katolik. Kegiatan mi ialah perwujudan kiprah yang diemban oleh Paus di Roma. Apabila penduduk yang dikuasai sudah menganut agama yang sama, maka Portugis dan Spanyol tidak akan susah mengatur kehidupan masyarakatnya. Sesudah itu, mereka akan meraup laba yang sebesar-besamya dan wilayah yang dikuasainya itu. Dan hal tersebut, sanggup dikatakan bahwa kehadiran Portugis dan Spanyol ke wilayah Nusantara mempunyai tujuan, yaitu
  1. gold (mencari emas atau kekayaan),
  2. glory (mencari keharuman nama, kejayaan,4an kekuasaan), dan
  3. gospel (tugas suci berbagi agama Kristen).
Sumber Pustaka: Sinar Grafika

Post a Comment for "Proses Dan Tujuan Kedatangan Bangsa-Bangsa Eropa Di Indonesia"