Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Sebab Terjadinya Sikap Menyimpang

Sebab Terjadinya Perilaku Menyimpang



Proses pembentukan sikap menyimpang sanggup diakibatkan oleh proses sosialisasi yang tidak tepat atau tidak berhasil. Proses sosialisasii ni tidak berhasil alasannya yaitu seseorang mengalaini kesusahan dalam hal komunikasi saat bersosialisasi. Artinya, individu tersebut tidak bisa mendalaini norma-norma masyarakat yang berlaku, adanya ketidakpercayaan diri dan orang tersebut, dan alasannya yaitu ia tidak mempunyai kemampuan untuk bersosialisasi.

Seseorang yang tidak berhasil dalam proses sosialisasi ini tidak mempunyai perasaan bersalah setelah melaksanakan penyimpangan. Dalam hal ini, keluargalah yang bertanggung tanggapan alasannya yaitu penanaman norma-norma pada masyarakat paling awal dilakukan di lingkungan keluarganya secara masing-masing atau sendiri-sendiri. Apabila keluarga ternyata tidak berhasil menanamkan norma-norma tersebut pada anggotanya, penyimpangan sanggup terjadi. Penyimpangan juga sanggup terjadi apabila seseorang semenjak masih kecil mengamati bahkan menjiplak sikap menyimpang yang dilakukan oleh orang-orang dewasa. Misalnya, anak kecil yang sering melihat ayahnya merokok kemudian mencoba merokok pada usia yang masih sangat muda.



Ketidakberhasilan individu dalam proses sosialisasi juga sanggup terjadi alasannya yaitu adanya perbedaan contoh tingkah laris individu itu dengan masyarakat sekitar. Hal ini sanggup terjadi kalau individu tersebut mengalami gangguan jiwa sehingga Ia selalu bimbang saat bertindak dan sering mengakibatkan perbuatannya salah atau keliru dan tidak sama dan orang lain. Ia pun sering menerima cemoohan atau ajukan yang menjadikan individu tersebut sering menutup din dan mengasingkan din dan pergaulan. Pengasingan diri ini menciptakannya tidak bisa menyerap norma yang berlaku di masyarakat sekitarnya.

Pembentukan penilaku menyimpang juga ialah hasil sosialisasi nilai subkebudayaan menyimpang yang dipengaruhi oleh beberapa faktor ibarat faktor ekonoini. Individu yang tidak bisa mencukupi kebutuhannya cenderung untuk melaksanakan penyimpangan. Inisalnya, orang yang mencopet saat ditanyakan alasannya mengapa ia mencopet, jawabanannya yaitu alasannya yaitu Ia tidak sanggup mencukupi kebutuhan hidupnya, balk dalam hal makanan, sekolah maupun pakaian.

Selain faktor ekonomi, faktor agama juga sanggup menghipnotis pembentukan penyimpangan yaltu saat kehidupan individu tidak didasari oleh dasar agama yang berpengaruh sehingga kehidupannya menjadi tanpa arah dan tujuan. Tidak jarang juga organisasi kemasyarakatan menjadi faktor yang menghipnotis pembentukan penyimpangan di mana saat seseorang hndak menyalurkan potensi dan minatnya dalam organisasi tersebut, Ia justru menyalahgunakan wewenangnya dan melaksanakan korupsi.\
Sumber Pustaka: Yudhistira

Post a Comment for "Sebab Terjadinya Sikap Menyimpang"