Pengertian, Ciri, Struktur Dan Pembagian Terstruktur Mengenai Gymnospermae
Tumbuhan berbiji sanggup dibedakan menjadi dua golongan, yaitu Angiospermae (angiosperma; flora berbiji tertutup) dan Gymnospermae (Gymnospermae; flora berbiji terbuka). Beberapa perbedaan antara golongan flora Gymnospermae dan Angiosperma. Ciri utama kelompok Gymnospermae (Yunani, gymnos telanjang; sperma = biji) ialah biji-biji yang dihasilkan terdapat pada permukaan sisik-sisik buah yang tampak terbuka.
Ciri dan Struktur Gymnospermae
Anggota Gymnospermae ialah flora berkayu dengan habitus (bentuk tubuh) berupa pohon, semak, atau perdu. Bagian kayu berasal dari berkas pembuluh angkut kolateral terbuka. Pada penampang melintang batang, berkas angkut tersebut tersusun dalam suatu lingkaran. Pada batang terjadi pertumbuhan menebal sekunder sebab mempunyai kambium.
Pada umumnya, serpihan xilem Gymnospermae tidak mempunyai pembuluh kayu, melainkan trakeid (kecuali, Gnetum gnemon). Trakeid ialah sel xilem yang memanjang dengan kedua ujung meruncing dan berfungsi sebagai penunjang.
Dinding sel trakeid mempunyai lubang-lubang halus untuk jalan masuk air dan mineral. Pada floem tidak terdapat sel-sel pengiring. Biji Gymnospermae tidak tertutup dan terdapat pada permukaan sporofit. Sporofit ialah daun yang membawa sporongia.
Bunga betina ataupun bunga beragam pada Gymnospermae akan berkembang menj adi buah dengan bentuk khusus, disebut strobilus (dennenappel; kerucut; konus; runjung). Ada dua macam strobilus, yaitu strobilus jantan (strobilus serbuk sari) dan strobilus betina (strobilus biji).
Daur Hidup Gymnospermae
Daur hidup flora berbiji terbuka menawarkan adanya persamaan dengan flora paku heterospora. Pada generasi sporofit, flora Gymnospermae menghasilkan heterospora, yaitu berupa mikrospora dan megaspora.
Mikrospora bermetamorfosis mikrogametofit (gametofit jantan) dan meliputi serbuk sari. Sesudah mereka dilepas, butir-butir serbuk sari bermetamorfosis cukup umur berupa sperma. Sementara itu, megaspora bermetamorfosis megagametofit (gametofit betina).
Pada dikala penyerbukan, serbuk sari menempel pada bakal biji. Selanjutnya, sperma bergerak menuju sel telur melalui buluh serbuk sari. Jika terjadi pembuahan, maka terbentuk zigot yang bermetamorfosis embrio dan biji. Jika biji tersebut jatuh pada daerah yang sesuai, maka biji akan tumbuh dan bermetamorfosis flora baru.
Klasifikasi Gymnospermae
Gymnospermae kemungkinan sudah hidup di bumi semenjak periode Devonian (410-360 juta tahun yang lalu). Berdasarkan pendapat para jago taksonomi, seluruh anggota Gymnospermae terbagi dalam tujuh kelas, yaitu kelas Pteridospermae, Cycadinae, Bennettitinae, Cordaitinae, Coniferae, Ginkgoinae, dan Gnetinae. Namun, tiga kelas di antaranya, yaitu kelas Pteridospermae, Bennettitinae, dan Cordaitinae sudah mengalami kepunahan.
Tumbuhan Pteridospermae (disebut pula Cycadofilicinae atau paku biji) sudah mengalami kepunahan semenjak kurun Mesozoikum (245- 65 juta tahun yang lalu. Kelompok tersebut kemungkinan hidup pada periode Devonian (410-360 jt1) serta mencapai puncak perkembangan pada periode Karboniferus (360-286 jt1) dan Perm (286-245 jt1).
Seluruh spesies kelas Bennettinae dimasukkan ke dalam famili Bennettitaceae.
Tumbuhan Cordaitinae spesialuntuk hidup di hutan pada periode Karboniferus dan Perm. Tubuhnya berupa pohon yang tinggi dan bercabang-cabang. Memiliki daun tunggal berbentuk lanset atau pipa dengan tulang daun sejajar. Hingga dikala ini, spesialuntuk tersisa empat kelas flora Gymnospermae dan oleh sebagian jago taksonomi sudah digolongkan dalam empat divisi tersendiri. Keempat divisi tersebut ialah divisi Pinophyta, Cycadophyta, Ginkgophyta, dan Gnetophyta.
Konifer (conus = kerucut;ferein = mendukung) ialah jenis Gymnospermae yang umum ditemukan di sekitar kita. Sebanyak lebih kurang 550 spesies dari anggota divisi ini mempunyai habitus berupa semak, perdu, atau pohon.
Pada umumnya, konifer mempunyai tajuk berbentuk kerucut dan mempunyai daun berbentuic jarum. Oleh sebab itu, konifer sering disebut pohonjarum. Berikut ini ialah beberapa teladan konifer mulai dari tingkatan takson ordo:
- Ordo Texales, terdiri atas famili Taxaceae dan famili Cephalotaxaceae yang meliputi Famili Taxaceae, teladan spesies: Taxus baccata, Torreya, dan Austrotuxus, sedangkan Famili Cephalotaxaceae, teladan spesies: Cephalotaxus fartguai dan Amentotaxus (tersebar di Asia Timur).
- Ordo Araucariales, terdiri atas famili Araucariaceae. misal spesies: Araucaria cunninghamii dan Agathis alba (damar).
- Ordo Podocarpalles, terdiri atas famili Podocarpaceae. misal spesies: Podocarpus imbricata.
- Ordo Pinales, terdiri atas famili Pinaceae. misal spesies: Pinus silvestris, Pinus merkusii, Abies alba, dan Abies balsamea.
- Ordo Cupressales, terdiri atas famili Taxodiaceae dan famili Cupressaceae. misal dari Famili Taxodiaceae, teladan spesies: Taxodium distichum dan Sequoia gigantea. Sedangkan untuk Famili Cupressaceae, teladan spesies: Juniperus communis Thuya gigantea, dan Thuya occidentalis.
2. Divisi Cycadophyta (Tumbuhan sikad)
Sampai kini sudah tercatat 100 spesies flora sikad. Tumbuhan ini ialah flora berkayu yang tidak atau sedikit bercabang. Bunga tersusun dalam strobilus berumah dua. Strobilus jantan berukuran sangat besar, terdiri atas banyak sporofil yang berbentuk sisik dengan banyak mikrosporangium.
Strobilus betina juga berukuran besar yang mengandung sporofil berbentuk sisik dengan dua bakal biji. Anggota flora sikad dikelompokkan lagi dalam satu ordo (ordo Cycadales) dan satu famili (famili Cycadaceae). Tumbuhan sikad sudah menyebar hampir di seluruh dunia, meliputi Benua Amerika, Asia, Afrika, dan Australia. misal spesies: Cycas rumphii (pakis haji), Dioon edule, Ramia floridiana, dan palem sagu.
Strobilus betina juga berukuran besar yang mengandung sporofil berbentuk sisik dengan dua bakal biji. Anggota flora sikad dikelompokkan lagi dalam satu ordo (ordo Cycadales) dan satu famili (famili Cycadaceae). Tumbuhan sikad sudah menyebar hampir di seluruh dunia, meliputi Benua Amerika, Asia, Afrika, dan Australia. misal spesies: Cycas rumphii (pakis haji), Dioon edule, Ramia floridiana, dan palem sagu.
3. Divisi Ginkgophyta (Pohon rambut dara)
Anggota divisi ini ialah flora berumah dua. Pohon rambut dara mempunyai habitus berupa pohon bertunaspanjang dan pendek. Daunnya bertangkai panjang berbentuk kipas dengan tulang daun bercabang-cabang menyerupai garpu.
Anggota divisi ini ialah flora berumah dua. Pohon rambut dara mempunyai habitus berupa pohon bertunaspanjang dan pendek. Daunnya bertangkai panjang berbentuk kipas dengan tulang daun bercabang-cabang menyerupai garpu.
Daun tersebut akan meranggas dalam demam isu gugur. Pohon rambut dara dikelompokkan dalam ordo Ginkgoales dan famili Ginkgoaceae. misal spesies: Ginkgo biloba, ialah flora orisinil Tiongkok.
4. Divisi Gnetophyta (Gnetofita)
4. Divisi Gnetophyta (Gnetofita)
Sebanyak 90 spesies gnetofita ialah flora berkayu. Tumbuhan tersebut batangnya ada yang bercabang, tidak bercabang, atau terdiri atas hipokotil yang menebal. Dalam kayu sekundernya terdapat vasa (trakea). Daun-daun gnetofita tunggal berhadapan dan bunganya berkelabuin tunggal. Berikut ini beberapa teladan anggota mulai dari tingkatan takson ordo:
- Ordo Ephedrales, terdiri atas famili Ephedraceae. misal spesies Ephedra altissima.
- Ordo Gnetales, terdiri atas famili Gnetaceae. misal spesies: Gnetum gnemon (tangkil atau melinjo).
- Ordo Welwitschiales, terdiri atas famili Welwitschiaceae. misal spesies: Welwitschia bainesii.
- Manfaat Gymnospermae, terutama konifer tersebar luas di permukaan bumi. Oleh sebab itu, kelompok flora ini termasuk komponen penyusun hutan yang penting.
Gymnospermae mempunyai nilai ekonomi yang tinggi bagi manusia. Kayu dari pohon konifer banyak digunakan sebagai materi konstruksi bangunan, materi baku kertas, penghasil getah, materi kuliner / minuman, dan obat.
- Bahan bangunan. Misalnya, Podocarpus imbricata (melur), Pinus silvestris, dan Thuya (cemara).
- Bahan baku ukiran. Misalnya, Texus baccata.
- Bahan baku kertas. Misalnya, beberapa jenis cemara.
- Penghasil getah. Misalnya, Pinus merkusii (getah terpentin) dan pohon damar (getah resin). Resin mempunyai kegunaan bagi konifer terhadap serangan jamur dan serangga.
- Bahan makanan/minuman. Misalnya, buah pohon juniper (bahan baku minuman keras) dan melinjo (daunnya sanggup digunakan sebagai sayur, sedangkan buahnya untuk materi baku emping). Bahan obat-obatan. Misalnya, Ginkgo biloba (buahnya untuk obat daya ingat) dan Abies balsamea (bahan baku balsam kanada).
Daftar Pustaka: Yudhistira
Post a Comment for "Pengertian, Ciri, Struktur Dan Pembagian Terstruktur Mengenai Gymnospermae"