Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Sikap Politik Bangsa Indonesia Terhadap Luar Negri Dan Contohnya

Sikap Politik Bangsa Indonesia


Sikap politik masyarakat negara belum tentu memunculkan tindakan yang sesuai dengan sikapnya. Misalnya, orang yang tidak puas dengan adanya tempat hiburan malam belum tentu akan bertindak merusak atau menghalang-halangi orang untuk masuk ke tempat hiburan tersebut. Orang yang menolak tarif parkir belum tentu tidak mau membayar parkir. Namun demikian, orang yang mempunyai sikap politik negatif akan simpel diajak untuk melaksanakan tindakan yang sesuai dengan sikap politik negatif dan susah diajak berbuat mendukung kebijakan yang tidak disetujuinya tersebut.

Misalnya, sekelompok masyarakat yang tidak oke pembangunan waduk di wilayahnya akan simpel sekali diajak demonstrasi menentang kebijakan tersebut, dah mereka akan susah diajak berpartisipasi menyukseskan pembangunan waduk di wilayahnya itu. Sebaliknya, masyarakat yang menyambut baik pengadaan penerangan jalan akan simpel diajak serta mengawasi dan memelihara lampu-lampu penerangan dan tidak simpel digerakkan untuk mencuri atau merusak penerangan jalan tersebut.



Masyarakat Indonesia kini ini banyak sekali melaksanakan tindakan-tindakan sebagai cerminan dan sikap politiknya. Saat ini bangsa Indonesia sedang berada pada periode atau masa reformasi. Masa reformasi ditandai dengan berakhirnya masa Orde Baru pada tahun 1998. Pada masa reformasi ini bangsa Indonesia mulai mencicipi adanya kebebasan, keterbukaan, dan semangat demokrasi yang sebelumnya tidak banyak diperoleh masyarakat negara. Salah satu kebebasan tersebut yaitu kebebasan dalam memberikan sikap politiknya berkenaan dengan hal-hal yang dikeluarkan penyelenggara negara.

Banyak sekali kelompok masyarakat Indonesia yang melaksanakan aneka macam sikap politik untuk mengaktualisasikan sikap politik yang dimiliki. Kelompok pekerja yang tidak menyetujui kebijakan perusahaan segera melaksanakan demonstrasi atau agresi mogok tnakan. Mahasiswa yang tidak oke atas pemberlakuan SPP gres segera melaksanakan agresi pawai dan unjuk rasa. Sekelompok petani yang tidak puas terhadap kebijakan harga gabah melaksanakan demonstrasi. Ada pula masyarakat yang oke terhadap Undang-Undazg Anti Korupsi segera melaksanakan agresi pinjaman atau pawai.

Pada masa reformasi ada sebagian masyarakat negara yang mempunyai sifat radikal, yaitu selalu bersifat menolak atau menentang segala kebijakan pemerintah apa pun maksud kebijakan itu dengan dalih kebebasan dan keterbukaan. Namun, sikap demikian berkaitan dengan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahnya. Sikap yang radikal terjadi sebab kesadaran politik yang tinggi, tetapi kepercayaan terhadap pemerintahnya sangat rendah d,an tidak puas. Oleh sebab itu, yang dilakukan pemerintab bukanlah dengan menekan atau mengusir masyarakat negara yang bersikap demikian, melainkan pemerintah berusaha semoga sedapat mungkin menerima kepercayaan politik yang semakin tinggi dan masyarakatnya. Pernenintah mengusahakan terwujudnya keadaan yang sanggup membeni kepuasan kepada masyarakatnya sekaligus mengadakan perubahan ke arah yang sernakin balk menuju tujuan bersama. Sernakin tinggi kepercayaan masyarakat negara terhadap pemerintah maka pemerintah akan semakin sah dan menerima pinjaman dan masyarakatnya, termasuk pinjaman atas kebijakan yang dikeluarkan.

Selain hal di atas, masa reformasi juga ditandai dengan sernangat berdemokrasi dalam aneka macam bidang kehidupan. Semangat tersebut diwujudkan dengan impian bersarna untuk membuat pemerintahan dan negara demokratis, yaitu yang dasarpenye1enggaran dan tujuan bernegaranya didasarkan pada kehendak rakyat. Rakyatlah yang berdaulat dalam negara, dan segala kebijakan berasal dan rakyat, oleh rakyat, dan diperuntukkan bagi kepentingan rakyat. Demokrasi menjadi sikap politik bangsa Indonesia, artinya jikalau ingin menegakkan pemerintahan dan negara demokrasi maka masyarakat negara penlu merniliki sikap politik yang demokratis.

Ciri-cini sikap politik yang demokratis, antara lain sebagai benikut:
  1. bersikap menghargai perbedaan dan keguakaragaman;
  2. bersikap kritis, konstruktif, dan inisiatif;
  3. bersikap kemandirian dan kompetitif;
  4. bersikap koinitmen dan tanggung tanggapan atas pilihannya;
  5. bersikap santun dan anti kekenasan;
  6. bersikap pengendalian din;
  7. bensikap terbuka dan toleransi;
  8. bersikap bekerja sama saling ketergantungan.
Sikap-sikap demikian perlu dirniliki oleh masyarakat negara yang menginginkan tetap tegaknya negara demokrasi. Narnun, sikap dernokratis tersebut hendaknya dilandasi oleh kesadaran politik yang tinggi dan kepercayaan yang balk pula dan wanga negana terhadap pemerintah dan negaranya. Di samping itu,juga didasari oleh loyalitas atau kesetiaan kepadguagananya. melaluiataubersamaini mempunyai kesadaran politik yang tinggi, kepercayaan kepada pernerintah, dan sifat loyal kepada negara, sikap politik demokratis sanggup mendukung kebenadaan dan kelangsungan negara. Maka orang yang demikian, apabila ada kebijakan politik yang dirasakan merugikan masyarakat, bukannya menolak, melainkan ditanggapi, dikritisi, senta didiberi tawaran perbaikan. Sebaliknya, apabila terdapat kebijakan yang menguntungkan masyarakat, kebijakan itu akan diterima serta didukung pelaksanaannya.

Negara demokrasi amat mengharapkan adanya kesadai-an politik yang tinggi dan masyarakatnya sekaligus kepercayaan yang tinggi pula dari masyarakat negara. Selain akan memunculkan sikap politik yang akan mendukung kebijakan yang baik, dua hal tensebut akan bersifat mempertanyakan dan memdiberi tawaran perbaikan atas kebijakan yang menyimpang. Apabila kesadaran politik dan kepercayaan wanga rendah, akan rnudah muncul sikap apatis, masa bodoh, pasnah, dan sikap serba menolak atas segala kebijakan yang ada. Sikap demikian akan menugikan negana sebab pernenintah tidak sanggup memahaini secana terang apa yang menjadi impian rakyat sebagai pemegang kedaulatan. Sikap yang dernikian juga memungkinkan pemenintah mengeluankan kebijakan yang bersifat menugikan masyanakat.

Kesadanan politik dan kepercayaan masyarakat negana yang baik sanggup menghasilkan sikap politik yang mendukung, konstnuktif, kneatif, dan kritis. Oleh sebab itu, negãra benusaha semoga masyarakatnya mempunyai kesadaran politik yang tinggi dan kepencayaan politik yang baik terhadap pemerintah.
Sumber Pustaka: Sinar Grafika

Post a Comment for "Sikap Politik Bangsa Indonesia Terhadap Luar Negri Dan Contohnya"