Syukur Atas Nikmat Berbangsa Dan Bernegara
Syukur Atas Nikmat Berbangsa Dan Bernegara
Berikut ini yaitu ialah syukur atas nikmat yang didiberikan Allah SWT. kepada kita untuk berbangsa dan bernegara.
Kemerdekaan Merupakan Karunia Dan Nikmat dari Allah SWT
Telah disebutkan bahwa dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 “Bahwa sebetulnya kermerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh alasannya yaitu itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, lantaran tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.” Kemerdekaan bangsa negara kita tidak sekadar hadiah atau pemdiberian dan bansa Belanda, tetapi suatu usaha dengan banyak nyawa yang dipertaruhkan. Karena bangsa Indonesia mempunyai cita-cita yang luhur semoga berkehidupan yang bebas dan penjajah, maka Allah mempersembahkan rahmat berupa kemerdekaan.
“Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintahan yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melakukan ketertiban dunia yang menurut kemerdekaan, perdamaian awet, dan keadilan sosial maka disusunlah kemerdekaan bangsa Indonesia dalam suatu undang-undang dasar Negara Indonesia yang terbentuk dalam suatususunan Negara Republik Indonesia.”
Fiman Allah:
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum (bangsa) sebelum mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” (QS. Ar-Ra’d: 11)
Apabila Allah menghendaki keburukan suatu kaum dengan apa pun atau macam-macam cobaan yang lain sebagai akhir dan perbuatan jelek yang mereka kerjakan sendiri, maka tak ada seorang pun yang sanggup menolaknya dan sekali-kali tidak ada pelindung bagi mereka selain Allah sendiri. Oleh lantaran itu, kita harus bersyukur atas rahmat Allah yang berupa kemerdekaan.
Persatuan dan Kesatuan Bangsa
Negara Indonesia terdiri dan ribuan pulau yang terpisah-pisah. Pulau-pulau itu dihuni oleh aneka macam suku bangsa. Tiap orang dalam satu suku bangsa juga menganut agama yang tidak sama-beda.
Jika masing-masing suku terlalu mengagungkan din dan meremehkan orang dan suku lain dan tidak rnau bergaul, maka ada kemungkinan timbul rasa tidak senang yang sanggup menjadikan perpecahan di antara bangsa Indonesia. Pemerintah menyadari kemungkinan itu. Untuk itu, pemerintah berusaha meningkatkan masukana perhubungan antarpulau semoga penduduknya sanggup saling berafiliasi dan bergaul. Masyarakat juga turut berperan dalam usaha mempererat pergaulan sesama bangsa Indonesia.
Pada dasarnya insan mempunyai hasrat untuk bergaul. Hal itu diwujudkan dengan berkumpul bersama orang-orang tertentu dan berada di tengah keramaian orang.
Semakin maju pembangunan di Indonesia maka semakin besar peluang bagi bangsa Indonesia untuk bergaul satu dengan yang lainnya. Anak-anak berguru di sekolah dan berkawan dengan belum dewasa yang tidak sama suku, agama, status sosialnya. Banyak sekolah umum yang siswanya terdiri dan bermacam macam suku dan agama. Murid yang berasal dan desa sanggup melanjutkan sekolahnya di kota, sehingga sanggup bergaul dengan saudara sebangsa, yang sebelumnya tidak dikenal dengan baik tata cara kehidupannya.
Pergaulan di sekolah tidak membeda-bedakan apakah orang itu satu suku, satu agama, satu keturunan, sama kaya atau tidak. Yang utama yaitu sama-sama bangsa Indonesia. Perbedaan suku, agama, ras, golongan kaya atau miskin tidak usah dibesar-besarkan dan tidakboleh dipermasalahkan.
Selain di sekolah, pergaulan antarsuku juga terjadi di lingkungan sekitar rumah di lingkungan daerah bekerja. Yang penting kita harus sanggup menyesuaikan din dengan kawan. Kita harus mengikuti tata pergaulan yang baik supaya diterima dan disenangi oleh kawan.
Dasar dan pergaulan yaitu mempunyai perasaan yang halus, berperilaku terpuji, dan tidak menyinggung atau menyakiti perasaan orang lain. Kita harus rendah hati dan ramah tamah terhadap setiap orang. Kita dihentikan bersikap agresif dan sombong.
melaluiataubersamaini adanya rasa berbangsa dan bernegara mi, maka tumbuhlah rasa persatuan dan kesatuan dalam menjalani kehidupan ini. Oleh lantaran itu, persatuan dan kesatuan inlah yang sangat ampuh untuk merebut kemerdekaan apabila tidak ada pengkhianatan dalam kesatuan tersebut.
Bela Negara
Di dalam Undang-Undang Dasar 1945 Bab XII Pasal 30 ditegaskan bahwa: “Tiap-tiap masyarakat negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pernbelaan negara. Syarat-syarat tentang pembelaan negara diatur dengan undang-undang.” Sesudah anak menjadi pemuda, maka rasa cinta tanah air dan kesadaran bernegara diperluas lagi melalui diskusi-diskusi, penataran, dan seminar sehingga dalam pertukaran generasi bangsa dan bobot kepemimpinan generasi penerus tidak disangsikan kelemahannya.
Rasa tanggung tanggapan mempertahankan negara dan menyayangi bangsa mi tidak spesialuntuk ditinjau dan sudut lahiriah saja, tetapi akrab hubungannya dengan suasana ketenteraman batiniah dan kepercayaan akan han depan. Islam sebagai agama wahyu yang terakhir diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. mengandung anutan yang lengkap yang mengatur hidup dan kehidupan umat insan untuk mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan dunia dan akhirat.
Setiap masyarakat negara yang bertanggung tanggapan kepada kelangsungan hidup negaranya pastilah mereka itu siap sedia membela negaranya kalau diganggu oleh bangsa lain. Sikap membela negara yaitu perwujudan dan cinta tanah air. Dalam suati.i hadis dmyatakan bahwa cinta tanah air yaitu sebagian dan iman.
Sabda Rasulullah saw.:
Cinta tanah air termasuk bab dan iman.
Untuk sanggup melakukan bela negara, persatuan dan kesatuan bangsa mutlak diperlukan. Hal itu sesuai dengan firman Allah swt. sebagai diberikut:
“Dan berpeganglah engkau tiruananya kepada tali (‘agama) Allah dan tidakbolehlah engkau bercerai-berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu, saat engkau lampau (masa jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah menjinakkan antara hatimu, dan menjadilah engkau lantaran nikmat Allah orang-orang yang bersaudara, dan engkau sudah berada di tepi jurang mereka, kemudian Allah menyelamatkan engkau dan padanya. Demikian Allah membuktikan ayat-ayat-Nya kepadamu, semoga engkau menerima petunjuk. Dan hendaklah ada di antara engkau golongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar merekalah orang-orang yang beruntung. Dan tidakbolehlah engkau in enyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih setelah hadir keterangan yang terperinci kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang menerima siksa yang berat.” (QS. Au Imran: 103-105)
Surat Au Imran ayat 103 s.d. 105 mengingatkan kita urnat Islam semoga selalu berpegang teguh kepada agama Allah, bersatu padu dan tidakboleh hingga bercerai-berai. Karena dengan bersatu padu, kita akan bisa menghadapi tantangan, hambatan, dan gangguan yang niengancam keutuhan negara kita. Sebaliknya kalau kita dalam keadaan terpecah-beiah, keinudian ada musuh dan luar yang mengancam negara kita, pastilah susah untuk rnenanggulanginya.
Agar seluruh masyarakat negara dan masyarakat Indonesia selalu menjalankan perintah agama dengan baik, maka hendaklah di antara kita ada yang menyeru untuk berbuat baik dan mencegah dan perbuatan yang munkar. Jika dalam suatu negara masyarakatnya sudah menjalankan syarat agama dengan baik dan mereka bersatu padu, maka akan terwujudlah suatu negara yang kokoh kuat. Merusak persatuan oleh Al-Quran diumpamakan sebagai benang yang dipintal dengan kuat, tetapi dilepas lagi menjadi bercerai-berai dan tidak mempunyai kekuatan lagi. Allah swt. berfirman:
“Dan tidakbolehlah engkau ibarat seorang wanita yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan berpengaruh menjadi cerai-berai kembali.” (An-Nahi: 92)
Sumber Pustaka: Bumi Aksara
Post a Comment for "Syukur Atas Nikmat Berbangsa Dan Bernegara"