6 Latar Belakang Politik Luar Negeri Indonesia
Latar Belakang Politik Luar Negeri Indonesia
Kebijakan politik luar negeri Indonesia tidak sanggup dilepaskan dan sejarah kelahiran negara Indonesia serta perkembanganperkembangan nasional dan internasional. Kita patut bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa alasannya yaitu berkat ridha-Nya bangsa Indonesia sudah berhasil memperjuangkan kemerdekaan dan kedaulatannya. Oleh alasannya yaitu itu, kita wajib menjaga, mempertahankan, dan mengisi kemerdekaan dengan cara melakukan pembangunan di segala bidang.
Upaya menegakkan kemerdekaan Indonesia sepertinya masih harus melalui ujian yang berat alasannya yaitu kita masih menghadapi adanya banyak sekali ancaman, baik yang hadirnya dan dalam negeri maupun luar negeri. Ancaman dan dalam negeri, ialah tiruana gerakan ekstreinis, baik ekstrem kin maupun ekstrem kanan, yang memiliki tujuan menghancurkan Negara Kesatuan Republik Indonesia. serta adanya gerakan separatis yang akan memisahkan diri dan Negara Kesatuan Republik Indonesia menjadi negara sendiri yang merdeka, sedangkan bahaya dan luar negeri ialah adanya kekuatan-kekuatan absurd yang ingin menguasai Indonesia, adanya bipolarisme dan multipolarisme politik internasional yang sanggup mengganggu stabilitas nasional, regional, dan internasional.
Atas dasar hal tersebut bangsa Indonesia harus menegaskan kebijakan politik luar negerinya. Pada tanggal 2 September 1948 Wapres Moh. Hatta, sebagaimana dalam bukunya berjudul “Mendayung antara Dua Karang”, memberikan keterangan politik luar negeri Indonesia kepada Badan Pekerja Koinite Nasional Indonesia Pusat yang berbentuk pertanyaan, yaitu “Mestikah kita bangsa Indonesia yang mernperjuangkan kemerdekaan bangsa dan negara kita, spesialuntuk harus menentukan antara pro-Rusia atau pro-Amerika? Apakah tidak ada pendirian lain yang harus kita ambil dalam mengejar keinginan kita?”.
Pertanyaan tersebut dijawabannya sendiri, yaitu “Pemerintah beropini bahwa pendirian yang harus kita ambil ialah supaya kita tidakboleh menjadi objek dalam pertarungan politik intemasional melainkan kita hams tetap menjadi subjek yang berhak menentukan perilaku kita sendini, yaitu Indonesia merdeka seluruhnya”. Selain itu, ada faktor-faktor penting yang ikut menentukan perumusan politik luar negeri Indonesia. yaitu sebagi diberikut.
Posisi Geografis
Indonesia, yang ialah negara kepulauan, memiliki letak yang sangat strategis, yaitu berada di posisi silang dunia. Posisi Indonesia terletak di antara dua samudra yaitu samudra Indonesia dan samudra Pasifik serta di antara dua benua, yakni benua Asia dan benua Australia. Dan posisi yang demikian ini, kita tidak spesialuntuk sekadar mengharapkan laba belaka. Lebih dan itu, kita harus meinikirkan bagairnana mengatasi dampak negatif yang sanggup menyebabkan kerugian bagi kelangsungan hidup bangsa Indonesia. Oleh alasannya yaitu itu, kita berusaha untuk mengatasi, mencegah, mengurangi, atau menghilangkan segala kemungkinan kerugian-kerugian dengan cara menempuh banyak sekali kebijakan, inisalnya menggalang kerja sama, baik secara bilateral maupun multilateral.
Penduduk
melaluiataubersamainijumlah penduduk Indonesia yang sangat besar sebenarnya sanggup dikerakan potensinya sebagai tenaga keija ‘ang efektif dan akan menjadi modal dasar pembangunan yang sangat besar pula. Namun deinikian, kenyataannya sumber daya insan (SDM) yang herkualitas masih jauh tertinggal kalau dibandingkan dengan SDM negara tetangga. Oleh alasannya yaitu itu, kita tidak menutup diri untuk meningkatkan din dengan cara berguru serta menimba ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) dan benbagai negara maju agan di kemudian hari kita bias mentransfer iptek untuk mengejar kemajuan dan negana-negara maju.
Kekayaan Alam
Negara Indonesia populer sebagai negara yang rindang dan kaya sumber daya alam. Apabila kekayaan alarn tersebut sanggup dikelola dengan baik tentu sanggup dipakai untuk mengatasi masalah-masalah krisis ekonomi nasional sehingga kita tidak perlu bergantung pada batuan negara lain. Narnun kenyataannya, kekayaan alam yang kita miliki belum sanggup dikelola secara efektif. Oleh alasannya yaitu itu, kekayaan alam yang kita miliki harus dikelola dengan baik sehingga bukan saja bermanfaa untuk kebutuhan negara sendiri, tetapi juga sanggup memmenolong negara lain yang rnembutuhkan.
Militer
TNI ialah bab terpenting dan tidak terpisahkan dan kehidupan bangsa Indonesia. Hal ini sanggup dibuktikan dengan peranan TNT dalam mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Oleh alasannya yaitu itu, TNT sebagai kekuatan pertahanan senantiasa ditingkatkan profesionalitasnya supaya sanggup tetap menjaga kedaulatan negara dan bisa mengatasi segala macam bentuk bahaya dan gangguan baik yang hadir dan dalam negeri maupun yang hadir dan luar negeri.
Perkembangan Situasi Internasional
Perkembangan dunia yang sangat cepat di periode global membutuhkan perhatian bagi tiruana negara. Kita harus tanggap terhadap situasi internasional sehingga sanggup mengantisipasi imbas perkembangan situasi itu. Situasi internasonal ketika ini yang menonjol ialah adanya kesentidakboleh di segala bidang antara negara maju dan negara berkembang: timbulnya majemuk konflik regional yang mudab mengundang konflik internasional; munculnya multipolarisme bidang politik, ekonomi, dan militer yang sanggup mengancam kelangsungan hidup setiap negara; berkembangnya gosip hak asasi insan (HAM) sehingga setiap negara berhati-hati dalam penanganannya.
Kualitas Diphrnasi
Diplomasi bagi suatu negara sanggup diumpamakan dengan permainan catur. Walaupun posisinya kuat, tetapi taktik permainannya kurang baik, maka kemungkinan akan kalah. Sebaliknya, walaupun posisinya kurang bagus, tetapi taktik bermainnya bagus, besar kemungkinan akan memenangkannya. Sehubungan dengan hal tersebut, pada ketika ini kebutuhan yang sangat mendesak ialah bagaimana kita mempersiapkan, merekrut, dan mendidik tenaga diplomat yang hebat dan profesional sehingga sanggup melindungi kepentingan nasional dan sanggup mewakili Indonesia di forum-forum internasional.
Sumber Pustaka: Gguaca Exact
Post a Comment for "6 Latar Belakang Politik Luar Negeri Indonesia"