Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Annelida Kelas Oligochaeta Dan Sistem Kerja Pada Tubuhnya

Annelida Kelas Oligochaeta Dan Sistem Kerja Pada Tubuhnya


Cacing ini rnempunyai sedikit seta (disebut cacing berambut sedikit). Inisalnya cacing tanah (Pheretima sp.) yang banyak terdapat di Asia dan Asia Tenggara. Di Arnerika dan Eropa terdapat cacing tanah Lumbricus sp. yang meiniliki struktur badan agak tidak sama dengan yang hidup di Asia.

Tubuh Pheretima sp. lunak dan mengeluarkan lender untuk rnempergampang gerakannya. Tetapi kalau cacing ini terganggu, inisalnya ditusuk, akan mengeluarkan cairan putih kental menyerupai santan. ini ialah cairan selom. Gunanya untuk mempertahankan diri.


Dapatkah kalian membedakan rnana pecahan depan (anterior) dan pecahan belakang (posterior)? Apa bedanya? Rabalah pecahan ventral tubuhnya. Dapatkah kalian rnerasakan adanya seta? Apa gunanya seta ini?

Pada pecahan badan depan, terdapat beberapa ruas yang warnanya tidak sama dengan ruas di sekitarnya. Itulah sadel atau klitelum. Klitelum tersusun atas 3 ruas, di dalarnnya terdapat kelenjar yang digunakan untuk membungkus telur menjadi kokon.

Sistem Pencernaan

Saluran pencernaan cacing tidak bersegmen dan memanjang sepanjang badan cacing. Sistern pencernaan terdiri dan lisan di pecahan anterior, tenggorokan (faring), kerongkongan (esofagus), perut besar (ventrikulus), usus, dan lubang anus di pecahan posterior. Cacing tanah memakan zat-zat organik sisa yang ada di dalam tanah. Tanah yang dimakan cacing melewati usus dan akan dikeluarkan bersama feses. Feses biasanya dikeluarkan di atas permukaan tanah. Kegiatan cacing tersebut mengangkat kalium dan fosfor dan tanah lapisan bawah ke tanah lapisan atas. Tanah hasil pencernaan cacing kaya akan nitrogen hasil metabolisme cacing. Hasil kerja cacing tanah membuat tanah menjadi rindang dan beraerasi baik.

Sistem Reproduksi

Pada pecahan badan depan cacing Oligochaeta terdapat beberapa segmen yang warnanya tidak sama dengan segmen di sekitarnya. Bagian itu disebut sadel atau klitelum. Klitelum tersusun atas 3 segmen. Di dalam klitelum terdapat kelenjar yang digunakan untuk membungkus telur menjadi kokon.

Cacing tanah bersifat hermafrodit, tetapi melaksanakan perkawinan silang. Dua ujung.cacing saling melekat pada pecahan klitelum, kemudian terjadilah tukar-menukar sperma. Tanda bahwa cacing itu siap kawin, di pecahan bawah klitelum terdapat beberapa pasang tonjolan kecil yang memiliki lubang kelainin. Kelenjar kelaininnya terletak di bawah esofagus.

Sistem Transpor

Darah cacing tanah berwarna merah, lantaran plasma darahnya mengandung hemoglobin. Sel-sel eritrositnya sendiri tidak berwarna lantaran tidak mengandung hemoglob ini. Darah mengalir melalui pembuluh darah tertutup. Di tempat punggung (dorsal) terdapat satu pembuluh darah dorsal yang membujur dan anterior ke posterior. Di tempat ventral terdapat satu pembuluh darah ventral yang membujur dan anterior ke posterior. Darah mengalir dan posterior melalui pembuluh dorsal ke anterior. Aliran darah terjadi lantaran pembuluh darah dorsal ini berkontraksi (mengembang dan mengerut) mengalirkan darah. Kaprikornus pembuluh darah dorsal berfungsi sebagai jantung. Pada cacing yang agak besar, pembuluh darah ini nampak dan luar.

Di pecahan depan, terdapat 5 pembuluh aorta yang menghubungkan pembuluh darah dorsal di atas dengan pembuluh dorsal di bawah. Darah mengalir melalui 5 pembuluh aorta ini ke pembuluh darah ventral. Selanjutnya, darah mengalir ke arah belakang tubuh. Di dalam badan terdapat kapiler darah. Darah dan kapiler darah masuk ke pembuluh darah dorsal.

Sistem Saraf

Sistem saraf cacing tanah ialah sistem saraf tangga tali. Pada pecahan anterior terdapat simpul saraf yang disebut ganglion otak. lni ialah sentra susunan saraf. Letaknya di atas faring/esofagus. Di pecahan ventral terdapat dua benang saraf yang memanjang ke arah posterior, letak dan posisinya di bawah akses pencernaan makanan. Ganglion otak yang letak dan posisinya agak ke atas dengan ujung dua benang saraf ventral tadi dihubungkan oleh saraf penghubung sisi faring.

Di setiap ruas (segmen), sepasang benang saraf ventral yang menuju ke posterior tadi saling berhubungan. melaluiataubersamaini deinikian nampak menyerupai tangga tali. Itulah sebabnya maka sistem saraf ini disebut sistem saraf tangga tali. Apakah cacing mengenal cahaya? Cacing tanah tidak meiniliki mata, tetapi sanggup merespon cahaya. Coba buktikan!

Sistem Ekskresi

Cacing tanah memiliki alat pengeluaran sisa metabolisme dalam bentuk cair berupa nefridia. Pada setiap segmen terdapat sepasang nefridia kecuali pada tiga segmen pertama. Bentuknya agak lingkaran lonjong, di kiri-kanan alat pencernaan makanan. Nefridia meiniliki akses panjang berkelok-kelok. Nefridia akan bermuara pada lubang badan yang disebut nefridiofor.

Cacing tanah memiliki peranan penting dalam menyuburkan tanah. Cacing ini memakan tanah, yang mengandung zat-zat organik yang terdiri dati hancuran daun, ranting atau sisa-sisa kuliner lainnya. Feses cacing tanah diletakkan pada permukaan tanah. Kegiatari cacing tersebut secara tidak pribadi mengangkut kalium dan fosfor dan tanah lapisan bawah ke lapisan atas. Tanah hasil pencernaan cacing juga kaya nitrogen hasil dan metabolisme cacing. Selain itu tanah yang dihuni oleh cacing tanah menjadi rindang dan berongga sehingga meiniliki anutan udara yang cukup. Cacing tanah dikala ini banyak dipelihara atau diternak untuk kuliner ternak dan ikan. Cacing tanah mengandung protein yang tinggi. Ternak cacing tanah sangat menguntungkan lingkungan. Sampah-sampah organik sanggup dimanfaatkan untuk beternak cacing dan sisanva sanggup digunakan untuk pupuk. melaluiataubersamaini beternak cacing tanah, pencemaran lingkungan sanggup dihindari.

Selain Pheretima sp., anggota Oligochaeta yang lain yang banyak kita jumpai ialah Tubfex. Cacing Thu banyak terdapat di got, sungai, dan pant yang terkontaminasi materi organik. Warnanya merah. Hidup menggerombol, sambil menggerak-gerakkan tubuhnya. Cacing ini memakan zat-zat organik yang ada di air. Jika tidak ada zat organik, cacing tidak sanggup hidup. Oleh lantaran itu cacing ini sanggup digunakan sebagai petunjuk (indikator) adanya pencemaran air yang berat. Di air yang tercema?bahan organik akan banyak terdapat cacing Tubifex ini, sedangkan di air yang tidak terkontaminasi cacing ini tidak sanggup hidup. Kaprikornus apabila di suatu perairan didapati cacing Tubifex berarti air di tempat tersebut sudah tercemar. Oleh penduduk, cacing ini sering diambil untuk kuliner burung dan ikan hias.
Sumber Pustaka: Erlangga

Post a Comment for "Annelida Kelas Oligochaeta Dan Sistem Kerja Pada Tubuhnya"