Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Dampak Bentuk Muka Bumi Terhadap Kehidupan

Dampak Bentuk Muka Bumi Terhadap Kehidupan


Manusia ialah makhluk hidup yang bakir dan bisa hidup di banyak sekali tempat di permukaan bumi. Tidak heran jika bentuk permukaan bumi menjadi salah satu faktor yang mensugesti dinamika kehidupan manusia. Kehidupan insan tidak sanggup lepas dan lingkungannya. Manusia selalu berusaha memanfaatkan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Pada mulanya insan sanggup leluasa memanfaatkan sumber daya lingkungan sekitarnya, tanpa harus membudidayakannya. Namun, sehabis pengetahuan insan semakin maju dan kebutuhan mereka meningkat insan berusaha memhudidayakannya supaya kebutuhan sanggup terpenuhi. 

Kini sehabis insan makin bertambah banyak, kebutuhan terus meningkat, sehingga mereka sudah harus berpikir untuk melaksanakan efisiensi penerapan sumber dava alam. melaluiataubersamaini ilmu dan teknologinya, insan bisa mengubah lingkungannya menjadi bentuk yang lain, menyerupai pembukaan hutan untuk dipergunakan sebagai tempat tinggal dan lahan pertanian. Karakteristik muka bumi suatu tempat akan mensugesti huruf kehidupan masvarakatnya, menyerupai mata pencaharian, tingkah laku, watak istiadat, dan cara berpakaian.



Corak kehidupan masvarakat di daerah pantai, dataran rendah, dataran tinggi, pepegununganan. padang gurun dan daerah bersaiju tidak sama-beda.

Corak Kehidupan Penduduk di Daerah Pantai


Kondisi wilavah pantai sangat mensugesti pola kehidupan penduduknva. Di daerah pantai hampir seluruh mata pencaharian penduduk berkaitan dengan kondisi alamnya. Ada banyak sekali macam mata pencaharian penduduk di sekitar pantai. Jenis mata pencaharian tersebut tergantung pada kondisi pantai yang mereka diami. Penduduk di daerah pantai yang relative landai dengan tinggi gelombang yang tidak terlalu besar biasanya bermata penca-harian sebagai nelavan. 

Daerah pantai yang cukup curam dengan area pesisir berupa tebing-tebing teijal (cliff) dan gelombang berpengaruh yang tinggi sàngat menvulitkan untuk dijadikan dermaga nelayan. Di daerah mi biasanya penduduk tidak bermata pencaharian sebagai nelayan. Sebagai contoh, kita akan membandingkan pola kehidupan penduduk di Pantai Selatan dan Pantai Utara Pulau Jawa yang mempunyai keadaan alam yang tidak sama. Pantai Sela tan Pulau Jawa ialah wilayah pantai yang curam dengan tebing-tebing terjal. Hanva sebagian kecil saja yang ialah pantai landai.

Pantai Selatan Pulau Jawa juga pribadi berhadapan dengan Samudera Hindia yang dalam dan mempunyai gelombang bahari yang tinggi. Oleh lantaran itu, penduduk yang tingga! di daerah Pantai Selatan Pulau Jawa lebih banyak bergerak dalam sektor pertanian dan perkebunan sebagai mata pencaharian utama.

Pantai Utara Pulau Jawa yang landai, bahari yang tenang, ombak bahari yang tidak terlalu tinggi serta arus angin yang tidak begitu kencang sangat menguntungkan bagi penduduk untuk mencari ikan. Biasanya ikan banvak terkumpul di zona bahari dangkal yang masih sanggup ditembus matahari. Bentuk pantai yang landai juga sangat baik untuk dikembangkan sebagai area! tambak. Jenis ikan yang dibudidayakan di tambak, antara lain udang dan bandeng.

Masih banyak lagi potensi wilavak pantai yang dimanfaatkan oleh penduduk di sekitarnya. Kawasan pantai yang !authya berkadar garam tinggi sering dimanfaatkan oleh penduduk sebagai areal tambak garam. Di daerah pantai yang berawa sanggup dikembangkan sistem pertanian pasang surut. Wilayah pantai biasanya mempunyai panorama yang indah. Untuk itu, banyak orang membuatkan sector industri pariwisata. Di wilayah objek wisata pantai mi penduduk setempat seringkali membuatkan industry kerajinan rakyat sebagai sovenir bagi wisatawan yang hadir berkunjung.

Corak Kehidupan Penduduk di Dataran Rendah


Wilayah dataran rendah yang mencakup daerah pantai sampai pada ketinggian sekitar 700 m di atas permukaan air laut. Dataran rendah ialah daerah serius penduduk, alasannya yakni masukana dan pramasukana yang menunjang kehidupan insan sanggup dioptimalkan pada wilayah mi. Daerah dataran rendah dengan cadangan air yang cukup dan didukung dengan iklim yang cocok memungkinkan dikembangkan menjadi area sawah diberirigasi. Selain sawah diberirigasi, penduduk di dataran rendah juga sanggup membuatkan perjuangan perkebunan.

Di wilayah mi mata pencaharian penduduk tidak spesialuntuk pada bidang pertanian, tetapi juga pada bidang industri dan jasa. Bentuk wilayah yang relatif datar memungkinkan untuk dikembangkan masukana transportasi berupa jalan raya dan jalan kereta api. Sarana transportasi tersebut memperlancar kegiatan ekonomi penduduk. Oleh lantaran itu, kota-kota besar di Indonesia dengan segala kemudahan sosialnya, menyerupai pertokoan, pasar, dan masukana pendidikan, lebih banyak berada di dataran rendah.

Corak Kehidupan Penduduk di Dataran Tinggi


Dataran tinggi umumnya ialah wilayah diberiklim sejuk dengan cadangan sumber air yang sudah mulai berkurang. melaluiataubersamaini kondisi yang demikian, sistem pertanian yang biasa diupayakan penduduk yakni sistem pertanian lahan kering (ladang) dan hortikultura, menyerupai sayuran, buahb uahan, dan flora hias. Tanaman lain yang diusahakan di daerah dataran tinggi yakni kopi dan karet.

Areal sawah yang tampak diusahakan penduduk yakni sawah tadah hujan atau huma. Untuk menghindari kerusakan lahan pertanian akhir erosi, biasanya penduduk membuat terasering pada lahan pertanian mereka. Pola permukiman penduduk di dataran tinggi tidak lagi memusat menyerupai di dataran rendah. Namun, memencar mendekati lahan-lahan pertanian mereka.

Corak Kehidupan Penduduk di Pepegununganan


Daerah pepegununganan memliki corak kehidupan tersendiri. Sedikitnya persediaan air tanah di wilayah ml mengakibatkan permukiman penduduk terpusat di lembah-lembah atau mendekati alur sungai. Hal ini terjadi lantaran penduduk berusaha mendapat sumber air yang relatif lebih praktis diperoleh. Ladang yang mereka usahakan juga biasanya terletak di lembah pepegununganan.

Tanaman budidaya yang ada di daerah pepegununganan antara lain teh dan kina. Oleh lantaran itu, banyak penduduk yang bermukim di daerah perkebunan beketa sebagai buruh perkebunan.
Sumber Pustaka: Gguaca Exact

Post a Comment for "Dampak Bentuk Muka Bumi Terhadap Kehidupan"