Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Jalur Gunung Api Dan Jalur Gempa Di Indonesia

Jalur Gunung Api Dan Jalur Gempa Di Indonesia



Indonesia yang terletak pada wilayah batas lempeng dilalui oleh dua jalur pepegununganan dunia. Indonesia dilalui Sirkum Mediterandan Sirkum Pasifik. Akibat kondisi wilayah yang demikian, Indonesia mempunyai banyak pegunungan berapi.

Gunung api berafiliasi dengan tanda-tanda vulkanisme. Gejala vulkanisme ialah insiden gerakan magma dalam lapisan bumi (litosfer) yang menerobos hingga ke luar ke permukaan. Terobosan magma tersebut dinamakan intrusi magma. Intrusi magma membentuk tonjolan-tonjolan berupa punggungan di permukaan bumi. Misalnya, di lepas pantai Sumatera Barat yang bersambung dengan punggungan bawah maritim di lepas pantai Jawa.



Punggungan tersebut kemudian berlanjutke Sumba, Roti, Sabu, Timor, Aru, Seram, dan Buru. Deretan mi membentuk busur yang dikenal dengan nama busur luar non-vulkanjk. Busur luar non-vulkanik terletak di luar Kepulauan Indonesia. Busur mi bukan ialah pegunungan api. Di sebelah dalam busur non-vulkanik terdapat formasi pepegununganan dan pulaup ulau yang berpegunungan api. Deretan mi mencakup Pulau Sumatera. Jawa. Bali, Lombok, Sumbawa, Flores. Solor. Alor, hingga dengan Kepulauan Banda. Deretan yang ialah cuilan dan formasi Sirkum Mediteran ini dinamakan busur. dalam vulkanik. Busur dalam vulkanik ini terdapat pula di Sulawesi Utara yang bersambung ke Kepulauan Sangir, Talaud, Tidore, Ternate, dan Papua. Busur vulkanik yang terdapat di wilayah mi ialah cuilan dan Sirkum Pasifik. Pada umumnya, pegunungan api yang terdapat di Indonesia termasuk ke dalam jenis pegunungan api strato. Bentuk pegunungan api ini yakni kerucut. Gunung api strato mempunyai tubuh yang berlapis-lapis sejajar dengan lerengnya. Hal mi teijadi lantaran tipe letusannya yang berganti-ganti antara eksplosif (ledakan) dengan efusif (lelehan). Macam-macam pegunungan api strato yang ada di Indonesia antara lain sebagai diberikut.

  1. Gunung api yang bangun sendiri dengan kepundan terletak pada puncak kerucutnya. Misalnya, Gunung Ciremai, Gunung Agung, dan Gunung Semeru.
  2. Gunung api dengan beberapa kepundan di lerengnya yang membentuk pegunungan api parasit.
  3. Gunung api kembar, yaitu pegunungan api benalu yang tumbuh menjadi sebesar induknya. Akan tetapi, tubuh kedua pegunungan tersebut menyatu. Misalnya, Gunung Gede Pangrango.
  4. Gunung api berkaldera yang disebabkan letusan yang merobohkan dinding kepundan. Akibatnya, lubang kepundan menjadi lebar. Misalnya, Gunung Tengger, Gunung Ijen, dan Gunung Krakatau.
  5. Anak pegunungan api pada kaldera. Misalnya Gunung Batok dan Bromo pada kaldera Gunung Tengger serta Anak Krakatau pada kaldera Gunung Krakatau.
  6. Gunung api dasar laut, yaitu pegunungan api yang tumbuh di dasar laut. Puncak pegunungan api dasar maritim mi ada yang mencapai permukaan laut. Misalnya, Gunung Krakatau. Akan tetapi, ada pula puncak pegunungan api dasar maritim yang masih berada di bawah permukaan. Misalnya, menyerupai yang terdapat di Laut Sulawesi.
  7. Gunung api yang mempunyai danau pada kepundan. Danau tersebut terjadi lantaran ganjal kepundan yang kedap air dan membentuk cekungan. Pada waktu hujan cekungan tersebut akan membentuk danau. Misalnya, Danau Toba, kepundan Gunung Kelud, dan Danau Tiga Warna di kepundan Kelimutu. Wilayah Indonesia yang mempunyai banyak pegunungan api menimbulkan wilayah ini juga seringkali dilanda gempa. Wilayah yang rawan gempa (terutama gempa tektonik) umumnya terletak di jalur pegunungan api. Titik gempa terdapat di sepanjang batas pertemuan antara lempeng Samudera Hindia dan Samudera Pasifik dengan lempeng Benua Asia. Jalur-jalur gempa di Indonesia antara lain meliputi:
  8. Jalur pantai selatan Sumatera dan pantai selatan Jawa, kemudian Bali, Nusa Tenggara Barat hingga ke Timor;
  9. Jalur Sulawesi Utara, Maluku, hingga Papua yang ialah jalur gempa dari Samudra Pasifik.
Sumber Pustaka: ESIS

Post a Comment for "Jalur Gunung Api Dan Jalur Gempa Di Indonesia"