Pengertian Qanaah Dalam Islam
Pengertian Qanaah Dalam Islam
Qanaah artinya rela mendapatkan kenyataan sebagai pemdiberian dan Allah SWT. melaluiataubersamaini kata lain, qanaah itu berpikir positif, contohnya rela mendapatkan keadaan jasmani, rezeki, pangkat, atau pekerjaan.
Qanaah itu bukan berarti menutup din dan tidak berusaha atau menjadi pemalas, tetapi mendapatkan apa adanya dengan berusaha untuk memperoleh yang lebih baik lagi. Orang-orang yang mempunyai sifat qanaah benar-benar akan beruntung.
Telah bersabda Rasululhth saw., “Sungguh beruntungorangyangmasuk Islam danwzekinya cukupdanmerasa aikup denganapayangsudahAllahbenkal? kepadanya. “ (HR. Muslim)
Orang-orang yang mempunyai sifat qanaah selain mereka memperoleh keberuntungan dalam kehidupan sehari-hari, mereka pun tidak akan banyak mengeluh dan tidak akan meratapi pemdiberian Allah SWT. Mereka banyak bersyukur atas pemdiberian dan Allah SWT. Bagi orang-orang yang mempunyai sifat qanaah, tidak akan tergesa-gesa dalam bertindak. Mereka selalu penuh kehati-hatian dan tidak akan sembarangan bertindak. Tindakan yang tergesa-gesa atau sembarangan itu termasuk langkah-langkah setan (ajalah).
Seorang muslim harus menghindari din dan sifat tergesa-gesa yang akan merugikan, baik kepada din sendiri maupun orang lain. Kehati-hatian dalam bertindak ialah wujud seorang muslim yang baik. melaluiataubersamaini kehatih atian itu tidak berarti menghambat pekerjaan, tetapi kita harus merasa optimis akan kesuksesan pekerjaan yang kita lakukan. Merasa optimis artinya selalu berpengharapan dalam menjalani segala usaha, contohnya seorang pelajar merasa optimis dalam mengikuti setiap mata pelajaran. melaluiataubersamaini perilaku menyerupai itu, seorang pelajar akan meraih keberhasilan.
Dalam kehidupan sehari-hari, qanaah mempunyai peranan yang penting, yaitu sebagai pengendali din dan sifat-sifat tercela, contohnya terhindar dan sifat tamak, sombong, dan merendahkan orang lain. Orang muslim yang mempunyai sifat qanaah, hidupnya akan merasa tentram, damai, dan baik sangka kepada orang lain.
Orang-orang yang qanaah itu tidak sanggup diukur oleh kekayaan. Tidak sedikit orang kaya yang mempunyai harta melimpah ruah, tetapi hidup mereka masih merasa kurang. Sebaliknya, tidak sedikit pula orang yang hidupnya biasa-biasa saja atau mempunyai harta spesialuntuk seadanya, tetapi dia merasa bahagia dan cukup dengan pemdiberian Allah SWT. Bagi orang yang mempunyai sifat qanaah tidak akan tamak terhadap harta alasannya yakni harta benda itu bukan ialah hakikat kekayaan. Hakikat kekayaan itu yakni kaya hati.
“Bukanlah kekayaan itu lantaran banyakharta bendanya, tetapikekayaan yang bergotong-royong yakni kayaJiwa (hati2. “ (HR Bukhari Muslim)
Kaya hati itu tidak pernah lenyap menyerupai kaya harta benda. Harta benda dalam jangka beberapa han, beberapa minggu, beberapa bulan, atau beberapa tahun akan habis. Akan tetapi, kaya hati atau qanaah ialah simpanan yang tidak akan punah.
“Qanaah itu simpanan yang tidakakan lenyap.” (HR Tabrani)
Orang yang mempunyai sifat qanaah dalam kehidupan bermasyarakat selalu disenangi oleh masyarakat. Dalam hidupnya, dia tidak akan banyak menjumpai kesusahan, merasa bahagia hidup bermasyarakat. Wujud sifat qanaahnya itu seseorang akan mencerminkan perilaku rasa saling menghormati, saling menolong, dan saling menasihati.
Sifat qanaah ialah sifat terpuji yang harus dimiliki oleh setiap muslim, yaitu dengan mendapatkan apa adanya dan merasa cukup dengan apa yang dimilikinya itu, serta merasa optimis dalam menjalankan kehidupan. Orang yang mempunyai sifat qanaah tidak akan tertipu oleh hiasan-hiasan dunia yang akan melupakan pemdiberian Allah SWT. Bagi orang yang memfliki sifat qanaah akan terhindar dan sifat in dan dengki lantaran kemajuan atau kekayaan orang lain.
Sumber Pustaka: Erlangga
Post a Comment for "Pengertian Qanaah Dalam Islam"