Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Peranan Budaya Demokrasi Di Lingkungan Keluarga

Peranan Budaya Demokrasi Di Lingkunga Keluarga


Agar budaya demokrasi tumbuh rindang dalam kehidupan bermasyarakat negara, pendidikan demokrasi harus semenjak awal dikenalkan kepada penerus bangsa. Pendidikan demokrasi sanggup dimulai dan lingkungan keluarga. Musyawarah untuk mencapai mufakat demi kepentingan bersama intinya ialah inti dan demokrasi dalam kehidupan sehari-hari.

Oleh alasannya ialah itu, di dalam keluarga hendaknya selalu dibiasakan menuntaskan banyak sekali problem dan kepentingan dengan cara musyawarah. Kepala keluarga selalu berusaha menyerap aspirasi, keinginan, kepentingan, atau pendapat dan anggota keluarga, untuk mencapai kata mufakat demi kepentingan seluruh anggota keluarga.



Sebagai pola perkara yang sanggup dijadikan materi dalam musyawarah keluarga ialah dukungan kiprah bagi setiap anggota keluarga. Sebagai kepala keluarga tentunya ayah berperan sebagai pemimpin dalam musyawarah keluarga. Sedangkan pemecahan perkara sanggup dimulai dengan memusyawarahkan jawabanan terhadap ketiga pertanyaan diberikut.
  1. Siapa yang bertugas mencuci piring?
  2. Siapa yang bertugas memmembersihkankan rumah?
  3. Siapa yang bertugas memasak?
Demikian juga masalah-masalah lain dalam keluarga hendaknya diselesaikan dengan musyawarah. Hal ini hendaknya benar-benar diterapkan dalam kehidupan keluarga, alasannya ialah dengan musyawarah:
  1. Seluruh anggota keluarga merasa memiliki arti atau peranan;
  2. Seluruh anggota keluarga merasa ikut ambil bab sekaligus ikut bertanggung balasan terhadap keputusan bersama;
  3. Tidak ada anggota keluarga yang merasa ditinggalkan; dan
  4. Semangat kekeluargaan dan kebersamaan dalam keluarga akan semakin kokoh.
Sumber Pustaka: Erlangga

Post a Comment for "Peranan Budaya Demokrasi Di Lingkungan Keluarga"