Perilaku Budaya Demokrasi Dalam Kehidupan Sehari-Hari

Budaya demokrasi Pancasila ialah paham demokrasi yang berpedoman pada asas kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat akal dalam permusyawaratan/perwakilan yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa, berperikemanusiaan yang adil dan beradab, berpersatuari Indonesia, dan yang gotong royong menjiwai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Budaya demokrasi Pancasila mengakui adanya sifat kodrat insan sebagai makhluk individu dan makhluk sosial dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Rumusan sila keempat Pancasila sebagai dasar filsafat negara dan dasar politik Negara yang di dalamnya terkandung unsur kerakyatan, permusyawaratan, dan kedaulatan rakyat ialah harapan kefilsafatan dan demokrasi Pancasila. Oleh alasannya yaitu itu, sikap budaya demokrasi yang perlu dikembangkan dalam kehidupan sehari-hari yaitu hal-hal diberikut:

Menjunjung Tinggi Persamaan

Budaya demokrasi Pancasila mengajarkan bahwa setiap insan mempunyai persamaan harkat dan derajat dan sumber yang sama sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Oleh alasannya yaitu itu, dalam kehidupan sehari-hari hendaknya kita bisa berbuat dan bertindak untuk menghargai orang lain sebagai wujud kesadaran din mau mendapatkan keberagaman di dalam masyarakat. Menjunjung tinggi persamaan mengandung makna bahwa kita mau membuatkan dan terbuka mendapatkan perbedaan pendapat, Koreksi, dan masukan dan orang lain.

Menjaga Keseimbangan antara hak dan kewajiban

Setiap insan mendapatkan fitrah hak asasi dan Thhan Yang Maha Esa berupa hak hidup, hak kebebasan, dan hak untuk mempunyai sesuatu. Penerapan hak-hak tersebut bukanlah sesuatu yang mutlak tanpa batas. Dalam kehidupan bermasyarakat, ada batas-batas yang harus dihormati bersama berupa hak-hak yang dimiliki orang lain sebagai batasan norma yang berlaku dan dipatuhi. Untuk itu, dalam upaya rnewujudkan tatanan kehidupan sehari-hari yang bertanggung balasan terhadap Tuhan, din sendiri, dan orang lain, penlu diwujudkan sikap yang bisa menjaga keseimbanan antara hak dan kewajiban dengan sebaik-baiknya.

Membudayaan Sikap Bijak Dan Adil

Salah satu perbuatan mulia yang sanggup diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari baik kepada din sendiri maupun kepada orang lain yaitu bisa bersikap bijak dan adil. Bijak dan adil dalam makna yang sederhana yaitu perbuatan yang benar-benar dilakukan dengan penuh perhitungan, mawas din, mau memahami apa yang dilakukan orang lain dan proporsional (tidak beràt sebelah). Masyarakat kita perlu mengembangkan budaya bijak dan adil dalam rangka mewujudkan kehidupan yang saling menghormati harkat dan martabat orang lain, tidak diskrimanatif, terbuka, dan menjaga persatuan dan keutuhan lingkungan masyarakat sekitar.

Membiasakan musyawarah mufakat dalam mengambil keputusan

Pengambilan keputusan melalui musyawarah mufakat ialah salah satu nilai dasar budaya bangsa Indonesia yang semenjak usang sudah dipraktikkan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Dalam musyawarah mufakat terkandung makna bahwa pada setiap peluang yang bekerjasama dengan pengambilan keputusan dibutuhkan kesadaran dan kearifan untuk memutuskan. Untuk itu, sebelum suatu keputusan diterapkan selalu dilampaui dengan obrolan dan mau mendengar dan banyak sekali pihak, juga selalu diupayakan untuk memahami terlebih lampau persoalan-persoalan yang ada. Keputusan dengan musyawarah mufakat akan menghasilkan keputusan yang bisa memuaskan banyak pihak, sehingga sanggup terhindar dan konflik-konflik vertikal maupun horizontal.

Mengutamakan persatuan dan kesatuan Nasional

Dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, sikap hidup untuk lebih mengutamakan kepentingan orang lain / umum dan kepentingan langsung sangat penting untuk ditumbuhkan. Kesadaran setiap masyarakat negara untuk mengutamakan persatuan dan kesatuan ialah wujud rasa cinta dan gembira terhadap bangsa dan negara. Kita harus mau berpikir cerdas dan bekerja keras untuk kepentingan dan kemajuan bangsa dan negara melalui banyak sekali bidang kehidupan yang sanggup kita lakukan. Makna penting dalam memahami sikap mengutamakan persatuan dan kesatuan yaitu bagaimana kita bisa berbuat tanpa pamrih untuk kepentingan bangsa dan negara, betapa pun yang kita lakukan yaitu hal-hal kecil dalam status dan profesi yang kita miliki.

Sumber Pustaka: Erlangga