Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Proses Sosialisasi Politik Dalam Pengembangan Budaya Politik

Proses Sosialisasi Politik Dalam Pengembangan Budaya Politik


Perkembangan sosialisasi politik diawali pada masa kanaka kanak atau remaja. Hasil riset David Easton dan Robert Hess mengemukakan bahwa di Amerika Serikat mencar ilmu politik dimnulai pada usia tiga tahun dan menjadi mantap pada usia tujuh tahun. Tahap lebih awal dan mencar ilmu politik mencakup beberapa aspek perkembangan dan ikatan-ikatan lingkungan, ibarat “keter” ikatan pada sekolah-sekolah mereka”, bahwa mereka berdiam di suatu kawasan tertentu. Anak muda itu memiliki kepercayaan pada keindahan negerinva, kebaikan serta kemembersihkanan rakyatnya.

Marutestasi ini diikuti oleh simbol-simbol otoritas umum, ibarat biro polisi, presiden, dan bendera nasional. Pada usia Sembilan dan sepuluh tahun timbul kesadaran akan konsep yang lebih abstrak, ibarat pemdiberian suara, demokrasi, kebebasan sipil, dan peranan masyarakat negara dalam sistem politik. Peranan keluarga dalam sosialisasi politik sangat penting. berdasarkan Easton dan Hess, bawah umur memiliki citra yang sama terkena ayahnya dan presiden selama bertahun-tahun di sekolah awal. Keduanya dianggap sebagai tokoh kekuasaan. Easton dan Dennis mengutarakan 4 (empat) tahap dalamproses sosialisasi politik anak, yaitu:

  1. Pengnalan otoritas melalui individu tertentu, ibarat orangtua dan anak, presiden dan polisi
  2. Perkembangan pembedaan antara otoritas internal dan ekternal, yaitu antara pejabat swasta dan pejabat pemerintah.
  3. Pengenalan terkena institusi-institusi politik yang impersonal, ibarat kongres (parlemen), mahkamah agung, dan pemungutan bunyi (pemilu).
  4. Perkembangan pembedaan antara institusi-institusi politik dan mereka yang terlibat dalam kegiatan yang diasosiasikan dengan institusi-institusi ini.
Suatu penelitian secara khusus sudah dilakukan guna menilik nilai-nilai pengasuhan anak yang dilakukan oleh aneka macam generasi orang bau tanah di Rusia. Nilai-nilai itu ialah sehagai berkikut:
  1. Tradisi; terutama agama, tetapi juga termasuk ikatan-ikatan kekeluargaan dan tradisi pada umumnya
  2. Prestasi; ketekunan, pencapaian, ganjaran material, mobilitas sosial.
  3. Pribadi; kejujuran, ketulusan, keadilan, dan kemurahan hati.
  4. Penyesuaian din; bergaul dengan baik, menjauhkan din dan kericuhan, menjaga keamanan dan ketenteraman.
  5. Intelektual; mencar ilmu dan pengetahuan sebagai tujuan.
  6. Politik; sikap-sikap, nilai-nilai, dan kepercayaan berkaitan dengan pemerintahan.
Sosialiasasi politik ialah istilah yang dipakai untuk menggambarkan proses dengan jalan mana orang mencar ilmu wacana politik dan menyebarkan orintasi pada politik. Adapun masukana yang sanggup dijadikan sebagai perantara/masukana dalam sosialisasi politik, antara lain:

Keluarga (family)

Wadah penanaman (sosialisasi) nilai-nilai politik yang paling efisien dan efektif ialah keluarga. Dimulai dan keluarga inilah antara orang bau tanah dengan anak sering terjadi “obrolan” politik enteng wacana segala hal, sehingga tanpa disadari terjadi transfer pengetahuan dan nilai-nilai politik tertentu yang diserap oleh si anak.

Sekolah

Di sekolah melalui pelajaran civics’ education (pendidikan kewargguagaraan), siswa dan gurunya saling bertukar warta dan diberinteraksi dalam mengulas topik-topik tertentu yang mengandung nilai-nilai politik teoritis maupun praktis. melaluiataubersamaini demikian, siswa sudah memperoleh pengetahuan awal wacana kehidupan herpolitik secara dini dan nilai-nilai politik yang benar dan sudut pandang akademis.

Partai Politik

Salah satu fungsi partai politik ialah berperan sebagai biro sosialisasi politik. Mi berarti partai politik tersebut setelah merekrut anggota kader maupun simpatisannya baik secara periodik maupun pada Saat kampanye bisa menanamkan nilai-nilai dan norma-norma dan satu generasi ke generasi diberikutnya. Partai politik harus bisa membuat “image” memperjuangkan kepentingan umum, supaya menerima derma luas dan masyarakat dan senantiasa sanggup memenangkan pemilu.
Sumber Pustaka: Yudhistira

Post a Comment for "Proses Sosialisasi Politik Dalam Pengembangan Budaya Politik"