Rela Berkorban Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara
Rela Berkorban Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara
Pada zaman sebelum kemerdekaan, para jagoan kita berjuang untuk mencapai kemerdekaan. Namun, pada zaman merdeka ibarat kini ini, usaha para jagoan harus kita lanjutkan dalam bentuk kemauan rela ber-korban untuk mengisi kemerdekaan dengan mengorbankan segenap kemampuan kita. Oleh alasannya itu, setiap masyarakat negara harus rela mengorbankan waktu, tenaga, pikiran, dan apa saja yang di-milikinya demi kemajuan dan kesejahteraan bangsa dan negara.
Usaha mempertahankan dan mengisi kemerdekaan pada masa kini tidak lagi berbentuk fisik ibarat yang dilakukan para jagoan di masa lampau. Namun, usaha yang tepat, yaitu dengan cara mencurahkan segala kemampuan, bakal, keahlian, dan keterampilan kita demi meningkatkan kesejahteraan seluruh masyarakat. Hitam putihnya negara dan bangsa.
Indonesia di masa depan bergantung dan usaha dan kesediaan kita mengisi kemerdekaan ini sehingga bisa dinikmati secara merata oleh seluruh rakyat dan bangsa Indonesia. Teknik tergampang yang sanggup kita lakukan, yaitu membangunnya sesuai dengan kemampuan kita masing-masing.
Pembangunan adalah suatu usaha mencapai harapan bangsa. Untuk mencapai harapan itu kita, perlu mengamalkan nilai-nilai luhur diambil dan semangat rela berkorban. Nilai-nilai luhur tersebut, antara lain
- merasa ikut mempunyai sesuatu yang menjadi milik atau kepentingan umum serta kepent ingan bangsa dan negara (rumangsa handarbeni);
- ikut mempertahankan milik bersama atau kepentingan umum dengan penuh rasa tanggung balasan (wajib melu hangrungkebi);
- berani berterus terperinci dan mawas din dalam berbuat demi mempertahankan milik atau kepentingan bersama (mulat saliro hangroso wani).
Rasa mempunyai sesuatu yang menjadi milik umum atau milik bangsa dan negara, sanggup menumbuhkan rasa tanggung balasan atas maju mundurnya bangsa dan negara. Sikap ini mendorong kita untuk ikut serta dalam memelihara dan menjaga barang-barang milik negara atau umum. Di antara forum yang adalah milik umum, yaitu rumah sakit, jalan, sekolah, pasar, dan telepon umum. Warga negara yang mempunyai kerelaan dan kesanggupan berkorban demi kepentingan bangsa dan negara, selalu mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan eksklusif dan golongan. Begitu pula dalam mengolah kekayaan alam milik negara, ia akan menggunakannya sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.
Berkaitan dengan hal tersebut, pasal 33 ayat 2 dan 3 Undang-Undang Dasar 1945 kita menyatakan: Ayat 2: “Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang ban yak dikuasai oleh negara.”
Ayat 3: “Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan dipe’gunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.”
Dua ayat tersebut menggambarkan bahwa air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya adalah sumber pokok kemakmuran rakyat yang harus dipergunakan untuk kesejahteraan rakyat secara adil dan merata.
Sumber Pustaka: Cempaka Putih
Post a Comment for "Rela Berkorban Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara"