Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Siklus Nitrogen Biogeokimia Dalam Ekologi

Siklus Nitrogen Biogeokimia Dalam Ekologi


Nitrogen ialah salah satu unsur kimia yang diharapkan di dalam ekosistem. Nitrogen ditemukan di tiruana asam amino yang ialah penyusun protein organisme. Nitrogen tersedia bagi tumbuhan spesialuntuk dalam dua bentuk mineral, yaitu NH4 (amonium) dan NO3 (nitrat). Di atmosfer, ada 80% kandungan nitrogen, tetapi dalam bentuk gas N, sehingga tidak sanggup dimanfaatkan secara Iangsung oleh tumbuhan.

Nitrogen masuk ke ekosistem melalui duajalur alamiah. Pertama, cadangan nitrogen di atmosfer dalam bentuk NH4- dan NO3 yang sanggup dipakai eksklusif oleh tumbuhan sebesar 5% — 10%. Kedua bentuk nitrogen mi (NH; dan NO3) sanggup masuk ke tanah melalui kelarutannya dalam air hujan atau pengendapan debu-debu halus dan butiran-butiran lainnya. Beberapa tumbuhan epifit di hutan hujan tropis mempunyai akar udara (akar hawa) sehingga sanggup mengambil NH; dan NO3- dan udara secara langsung.




Jalur lain untuk masuknya nitrogen ke ekosistem melalui fiksasi nitrogen. Untuk mernfiksasi nitrogen in spesialuntuk organisme prokariota tertentu yang sanggup melakukannya alasannya yakni proses mi mengubah N2 menjadi mineral sehingga sanggup dipakai untuk mensintesis senyawa organik bernitrogen ibarat asarn amino. Organisme prokariota, ibarat basil ialah mata rantai penting pada sikius nitrogen. Nitrogen difiksasi dalam ekosistem terestrial oleh basil tanah yang hidup bebas (non simbiotik) danjuga oleh basil simbiotik (Rhizombium) di dalam nodul akar legum (kacang-kacangan), misalnya kedelai. Sebenarnya, organisme memfiksasi nitrogen untuk kebutuhannya sendiri, tetapi kelebihan amonia yang dibebaskan organisme tersebut menjadi tersedia bagi organisme lainnya. Selain dan proses alami, fiksasi nitrogen secara industri dipakai untuk pembuatan pupuk yang kini ialah sumber utama persediaan mineral bernitrogen bagi ekosistem akuatik dan terestrial.

Produk eksklusif fiksasi nitrogen ialah amonia (NH3). Akan tetapi, hal itu menjadikan tanah menjadi bersifat asam dan NH3 yang dibebaskan ke dalam tanah akan mengikat ion hidrogen (H-) untuk membentuk amonium (NH4*) sehingga sanggup dipakai eksklusif oleb tumbuhan.

NH, termasuk gas sehingga sanggup menguap kembali ke atmosfer dan tanah yang mempunyai pH mendekati 7. NH5 yang hilang dan tanah mi kernudian sanggup membentuk NH di atmosfer. Akibatnya, serius NH4 dalam curah hujan berkorelasi dengan pH tanah dalam kimasukan wilayah yang luas. Proses daur ulang nitrogen secara lokal melalui pengendapan mi sangat terlihatjelas di kawasan pertanian, di mana baik pemupukan nitrogen dan kapur (suatu basa yang sanggup menurunkan keasaman tanah) dipakai secara luas.

Tumbuhan sanggup memakai amoniurn secara langsung, tetapi sebagian amonium dalam tanah tersebut digunakanjuga oleh bakterib akteri anaerob sebagai sumber energi. Bakteri tersebut mengoksidasi amoniurn menjadi nitrit (NO,) dan nitrat (NO3). Prosesnya disebut nitrifikasi. Nitrat yang dibebaskan oleh basil kemudian diasimilasi oleh tumbuhan dan diubah menjadi bentuk organik, ibarat asam amino dan protein. Hewan spesialuntuk sanggup mengasimilasi nitrogen organik dengan cara memakan tumbuhan atau binatang lain.

Beberapa basil anaerob sanggup rnemperoleh oksigen dan metabolisme nitrat dan bukan dan 0, bebas. Akihat dan proses denitrifikasi ini beberapa nitrat diubah kembali menjadi N, yang kemudian kembali ke atmosfer. Percobaan dan penguraian nitrogen organic kembali menjadi amonium dicbut ainoni/ikasi, yang sebagian besar dilakukan oleh basil dan fungi pengurai. Proses mi akan mendaur ulang sejumlah besar nitrogen ke dalarn tanah.
Sumber Pustaka: Gguaca Exact

Post a Comment for "Siklus Nitrogen Biogeokimia Dalam Ekologi"