Sumber Daya Alam Yang Tak Terpulihkan Dan Terpulihkan

Logam, mineral, minvak bumi, dan batubara, ialah teladan SDA yang tak terpulihkan atau tak sanggup diperbarui. Jumlahnya di buini terbatas. Jika diambil terus-menerus, SDA tersebut akan habis. Kita tidak sanggup membuat SDA tersebut. Apa yang teijadi jikalau tiruana minyak buini disedot habis, sementara sumber energi lain belum mencukupi?

Bagaimana dengan generasi yang akan hadir, yang juga berhak atas tersedianya sumber energi tadi? Agar generasi yang akan hadir tidak kehilangan haknya, kita perlu melaksanakan konservasi SDA. Konservasi artinya memelihara dan mengelola. Inisalnya dengan melaksanakan penghematan hahan, pendaurulangan (recycle), penggunaulangan (reuse), dan perawatan (repair).

Coba pikirkan bagaimana kalian merawat sepeda motor yang kalian pergunakan supaya tidak boros bensin, mesinnya tetap bagus, tidak praktis berkarat? Pernahkah kalian membuat kompos? Pembuatan kompos tergolong pendaurulangan (recycle). Pernahkah kalian memakai kertas bekas untuk ditulisi di balik kertas yang masih kosong? Kegiatan ini tergolong penggunaulangan (reuse). Menggunakan benda-benda bekas untuk menghemat materi dan mengurangi sampah ialah perbuatan yang beretika lingkungan tinggi.

Sumber Daya Alam Terpulihkan

Tumbuhan, hewan, dan inikroorganisme sanggup diperbarui sebab berkembang biak. Kita sanggup menanam flora atau memelihara binatang kemudian mengembangbiakkannya. Sumber daya alam deinikian sanggup dipguan, dimanfaatkan dan diperbarui.

Sebenarnya air termasuk SDA terpulihkan, meskipun yang memulihkannya ialah alam melalui daur hidrologi. Alam menyediakan energi untuk menguapkan air laut, menghembus awan sampai jatuh menjadi air hujan, meresap ke tanah dan muncul lagi sebagai mata air. Agar proses pemulihannya berlangsung baik, maka tiruana lintasan daur air tersebut harus kita jaga kelestariannya. Inisalnya hutan harus ada. Pencemaran sungai dikurangi dan penerapan air harus dihemat.

Meskipun sanggup diperbarui bukan berarti memanfaatkan SDAH boleh dilakukan sesuka hati. Jika dipguan terus-menerus tetapi tidak dirawat, maka SDAH tersebut juga akan terancam kelestariannya. Bahkan, hasilnya akan punah. Air yang ialah SDA terpulihkan juga harus dipakai secara bijaksana, meskipun air melimpah dan kita tidak membelinya. Air yang kita peroleh tidak spesialuntuk untuk kita, melainkan juga untuk flora dan hewan.

Bagaimana halnya dengan cahaya matahari? Cahaya matahari ialah SDA yang selalu ada dan tetap sepanjang masa. Pemanfaatan cahaya matahari tidak menjadikan kerusakan pada matahari dan tidak menyebabkan pencemaran lingkungan. Sayangnya, energy matahari yang besar itu belum dimanfaatkan secara optimal. Hanya sedikit yang memanfaatkannya, inisalnya untuk pemanas ruangan atau pemanas air untuk mandi. Hal ini sebab memanfaatkan energi matahari masih terbentur teknologi yang mahal, yaitu dengan pgual penangkap energy untuk menangkap energi matahari. Pemanfaatan energy matahari perlu digalakkan dan dimasyarakatkan sebab cahaya matahari di negara kita berlimpah. Mungkin juga perlu digiatkan penelitian untuk membuat teknologi yang lebih efisien.

Sumber Pustaka: erlangga