Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Terjadinya Sikap Menyimpang Sebagai Hasil Sosialisasi Yang Tidak Sempurna

Terjadinya Perilaku Menyimpang sebagai Hasil Sosialisasi yang Tidak Sempurna



Perilaku menyimpang sanggup juga terjadi lantaran proses sosialisasi yang tidak sempurna, contohnya ingin mencapai keberhasilan dengan jalan pintas atau jalan yang tidak sesuai dengan mekanisme serta nilai-nilai dan norma yang berlaku di dalam masyarakat. Perilaku menyimpang sebagai akhir hasil sosialisasi yang tidak tepat sanggup disebabkan oleh hal-hal sebagai diberikut.



Ketidaksanggupan Men yerap Norma-Norma Kebudayaan


Hal ini terjadi kalau seseorang individu tidak bisa membedakan sikap yang pantas dan yang tidak pantas. Inisalnya, seseorang yang berasal dan keluarga awut-awutan kemudian mencari pelampiasan dengan cara bergaul dengan kelompok berandalan sehingga ia menyerap pola-pola sikap yang menyimpang dan kelompoknya tersebut.

Proses Belajar yang Menyimpang


Mekanisme proses mencar ilmu sikap menyimpang sama halnya dengan proses mencar ilmu yang lainnya. Proses mencar ilmu ini terjadi melalui interaksi sosial dengan orang lain, khususnya orang-orang berperilaku menyimpang yang sudah berpengalaman.

Ketegangan antara Kebudayaan dan Struktur Sosial


Setiap masyarakat tidak spesialuntuk meiniliki tujuan-tujuan yang dianjurkan oleh kebudayaan, tetapi juga cara-cara yang diperkenankan oleh kebudayaan tersebut untuk mencapai tujuan tadi. Apabila seseorang tidak didiberi peluang untuk menentukan maka cara-cara ini sanggup memenuhi kebutuhan hidupnya sehingga kemungkinan besar akan terjadi sikap menyimpang.

Ikatan Sosial yang Berlainan


Setiap orang biasanya bekerjasama dengan kelompok yang berlainan. Hubungañ dengan kelompok-kelompok tersebut cenderung akan menciptakannya mengidentifikasi dirinya dengan kelompok yang paling dihargainya. Maka dengan korelasi ini Ia akan memperoleh pola-pola sikap dan sikap kelompoknya. Jika pergaulan ini mempunyai contoh sikap dan sikap menyimpang maka kemungkinan besar ia juga akan mengatakan pola-pola sikap menyimpang.


Proses Sosialisasi Nilai-Nilai Subkebudayaan Menyimpang


Proses sosialiasi sanggup terjadi secara sengaja maupun tidak sengaja. Perilaku menyimpang seringkali yaitu akhir dan sosialisasi yang sengaja yang sanggup teijadi melalui kelompok-kelompok yang tujuannya benar-benar mengajarkan penyimpangan. Mereka membentuk subkebudayaan yang tidak sama dan kebudayaan umumnya.

Sikap Mental yang Tidak Sehat


Hal ini sanggup terjadi lantaran orang yang melaksanakan sikap menyimpang tidak merasa bersalah atau menyesal, bahkan merasa senang.

Dorongan Kebutuhan Ekonomi


Seseorang yarg terdesak kebutuhan ekonominya kalau tidak mempunyai akidah yang besar lengan berkuasa atau tidak sanggup mengendalikan din atau tidak mau bekerja keras sanggup terdorong untuk melaksanakan sikap menyimpang.

Pelampiasan Rasa Kecewa


Seseorang yang mengalami rasa kecewa atau kepahitan hidup sanggup melaksanakan sikap menyimpang sebagai pelarian atau pelampiasan terhadap rasa kecewa atau kesusahannya itu.

Keinginan untuk Dipuji


Perilaku menyimpang kadang kala dilakukan sekadar untuk gaya-gayaan atau impian untuk dipuji. Misalnya, berkelahi, mabuk-mabukan, penyalahgunaan narkotika yang dilakukan biar dianggap hebat dan jagoan.
Sumber Pustaka: Yudhistira

Post a Comment for "Terjadinya Sikap Menyimpang Sebagai Hasil Sosialisasi Yang Tidak Sempurna"