Tipe Budaya Politik Menurut Perilaku Yang Ditunjukan

Tipe Budaya Politik Berdasarkan Sikap Yang Ditunjukan

Negara dengan sistem ekonomi dan teknologi yang kompleks menuntut kolaborasi yang luas untuk mengintegrasikan modal dan ketrampilan. Jiwa kolaborasi sanggup diukur dan perilaku seseorang terhadap orang lain. Pada kondisi i, budaya politik cenderung bersifat “militan” atau bersifat “toleransi”.

Budaya politik militan

Budaya politik militan tidak memandang perbedaan sebagai perjuangan mencari alternative yang terbaik, tetapi melihatnya sebagai perjuangan jahat dan menantang. Bila terjadi krisis, yang dicari yakni kambing hitamnya, bukan peraturannya yang mungkin salah.

Budaya politik toleransi

Budaya politik toleransi yakni budaya politik yang pemikirannya berpusat pada masalab atau wangsit yang harus dinilai. Budaya politik mi berusaha mencari konsensus yang wajar, yaitu selalu membuka pintu untuk kerja sama. Yang dilakukan budaya politik ini yakni perilaku netral atau kritis terhadap wangsit orang, bukan curiga terhadap orang.

Pernyataan umum dan pimpinan masyarakat yang bernada sangat militan sanggup membuat ketegangan dan menumbuhkan konflik. Ketegangan dan konflik itu menutup jalan bagi pertumbuhan kerja sama. Pernyataan dengan jiwa toleransi hampir selalu mengundang kerja sama. Berdasarkan perilaku terhadap tradisi dan perubahan, budaya politik terhagi atas:

Budaya politik yang mempunyai perilaku mental absolut

Budaya politik yang mempunyai perilaku mental yang absolute mempunyai nilai-nilai dan keyakinan yang dianggap selalu tepat dan tak sanggup diubah lagi. Usaha yang diharapkan yakni intensifikasi dan kepercayaan, bukan kebalikan. Pola pikir demikian spesialuntuk mempersembahkan perhatian pada apa yang selaras dengan mentalnya dan menolak atau menyerang hal-hal yang gres atau yang berlainan (berperihalan). Budaya politik yang bernada adikara sanggup tumbuh dan tradisi. Tradisi dan kemurniannya diterima tanpa perilaku kritis. Tradisi selalu dipertahankan dengan segala kebaikan dan keburukannya. Kesetiaan yang adikara terhadap tradisi tidak memungkinkan pertumbuhan unsur baru.

Budaya politik yang mempunyai perilaku mental akomodatif

Struktur mental yang bersifat akomodatif biasanya terbuka dan bersedia mendapatkan apa saja yang dianggap berharga. Ia sanggup melepaskan ikatan tradisi, kritis terhadap din sendiri, dan bersedia menilai kembali tradisi menurut perkembangan masa kini.

Tipe adikara dan budaya politik sering menganggap perubahan sebagai sesuatu yang membahayakan Tiap perkembangan gres dianggap sebagai suatu tantangan berbahaya yang harus dikendaljkan Perubahan dianggap sebagai penyimpangan. Tipe akomodatif dan budaya politik melihat perubahan spesialuntuk sebagai salah satu duduk perkara untuk dipikirkan. Perubahan mendorong perjuangan perbaikan dan pemecahan yang lebih sempurna.

Sumber Pustaka: Erlangga