13 Tokoh Ekonomi Indonesia
Tokoh - Tokoh Ekonomi Indonesia
Timbul duduk kasus apakah Imu ekonomi yang berasal dan dunia Barat, yang disusun atas dasar hipotesa-hipotesa tertentu, sanggup dipakai untuk menunjukan kehidupan ekonomi di Indonesia. Ada dua pendapat ekstrim yang menanggapi hal ini.
J.H. Boeke
Pada pada dasarnya menyatakan bahwa teori ekonomi yang disusun di dunia Barat spesialuntuk berlaku dalam masyarakat yang kebutuhannya tidak terbatas, tingkat individualismenya tinggi, dan dalam masyarakat dimana tukar menukar dengan memakai uang sudah meluas. Untuk Indonesia yang sifat sosialnya besar, kebutuhan masyarakatnya masih terbatas atau sengaja dibatasi, dan sistem pasar dengan pertukaran memakai uang masih terbatas, teori ekonomi tersebut tidak diberiaku
D.H. Burger, Van Gelderen, dan Van Derkolf
Mereka beropini bahwa teori ekonomi yang berasal dan dunia Barat disusun atas l9ipotesa-hipotesa tertentu. Apabila hipotesa tersebut tidak terpenuhi, maka tidaklah berarti bahwa teorinya tidak berlaku, alasannya yaitu teori ekonomi didasarkan atas logika yang bersifat umum dan berlaku di mana-mana, dengan catatan asalkan hipotesanya terpenuhi.
Pendapat tersebut mendorong tokoh-tokoh ekonomi ndonesia untuk melaksanakan pembiasaan dengan teori-teori itu menurut kondisi perekonomian Indonesia.
Adapun tokoh-tokoh ekonomi Indonesia yang dianggap mempunyai pemikiran-pemikiran yang berakar terhadap kultur, budaya, serta kondisi ekonomi Indonesia antara lain adalah.
Dr. Mohammad Hatta
Selain sebagai ekonom dan Bapak koperasi, dia juga dikenal sebagai salah seorang prokiamator kemerdekaan RI. Dr. Mohammad Hatta dilahirkan di Bukittinggi Sumatera Barat pada tanggal 12 Agustus 1902. Sesudah lulus MULO, Dr. Muhammad Hatta yang lebih dikenal dengan sebutan Bung Hatta meneruskan sekolahnya di Prins Hendrik School (PHS) potongan sekolah dagang. Di sekolah dagang inilah Bung Hatta banyak menimba ilmu ekonomi. Selama di Eropa Bung Hatta banyak mencar ilmu wacana koperasi di Denmark, Swedia, dan Norwegia, kemudian ilmu tersebut dipraktekkan di Indonesia dengan mendirikan koperasi konsumsi, tetapi perjuangan tdak berhasi dengan baik. Seanutnya Pung Hatta bersama kawan-kawannya mendirikan koperasi simpan pinjam.
Salah satu hal penting yang dikemukakan dalam pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945 yang ialah rumusan Sung Hatta, yaitu istilah Demokrasi Ekonomi yang dalam penjelasannya diuraikan sebagai diberikut.
Produks dikerjakan oleh tiruana untuk tiruana di bawah pimpinan atau pernthkan anggota anggota masyarakat Kemakmuran masyarakatlah yang diutamakan bukan kemakmuran orang seorang Sebab itu, perekonomian disusun seba gal perjuangan bersama berdasar asas kekeluargaan. Ban gun perusahaan yang sesual dengan itu yaitu koperasi. Dan uraian di atas, jelaslah bahwa Bung Hatta beropini untuk membuat sistem perekonomian yang adil haruslah menurut asas perjuangan bersama dan asas kekeluargaan, bukan menurut kekuatan pasar bebas.
Prof. DR. Soemitro Djojohadikusumo
Soemitro Djojohadikusumo, lahir tanggal 29 Mei 1917 di Kebumen. Ia ialah salah satu ah(I ekonomi terpenting di ndonesia dan oleh banyak sekali kalangan ia dijuluki sebagai Begawan Ekonomi Indonesia. Dalam dunia pendidikan Prof. DR. Soemitro Djojohadikusumo yaitu seorang Guru Besar Ekonomi di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dan mengajar di beberapa forum pendidikan tinggi Iainnya. Di samping itu, ia juga sebagai konsultan ekonomi untuk badan-badan pemerintah, organisasi internasional, dan dunia usaha. Kariernya sebagai menteri dimulai pada tahun 1950 sebagai menteri perdagangan dan perindustrian hingga dengan tahun 1978. Ia juga pernah menjabat Iima kali sebagai menteri cabinet Republik Indonesia.
Sebagai ekonom, pemikiran-pemikiran Prof. DR. Soemitro Djojohadik usumo dalam bidang ekonomi sangatlah besar lengan berkuasa terhadap kondisi perekonomian Indonesia. Konsepnya wacana ekonomi pembangu nan selalu menerapkan kemampuan ilmu ekonominya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia.
Karya Ilmiahnya mencakup beberapa aspek sejumlah buku dan makalah dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, terutama terkena masalah-masalah di bidang pembangunan dan kebijaksanaan negara yang di antaranya: Indonesia dalam Perkembangan Dunia (1976), Science Resources and Develo pment (1977), Perdagangan dan Industri dalam Pembangunan (1985), Kredit Rakyat di Masa Depresi (1989) dan Perkembangan Pemikiran Ekonomi; Dasar Teori Ekonomi Pertumbuhan dan Ekonomi Pembangunan (1994).
Prof. Mubyarto
Mubyarto, yang lahir di Yogyakarta pada tahun 1938, yaitu Guru Besar pada Fakultas Ekonomi serta Kepala Pusat Penelitian Pembangunan Pedesaan dan Kawasan, Universitas Gajah Mada.
Beberapa buku yang ditulis oleh Prof. Mubyarto antara lain: Pengantar Ekonomi Pertanian (1973), lImu Ekonomi, (mu Sosial dan Keadilan (1980), Politik Pertanian dan Pembangunan Pedesaan (1983), Nelayan dan Kemiskinan (1984), Ekonomi Pancasila; Gagasan dan Kemungkinan (1987), serta Sistem dan Moral Ekonomi Indonesia (1988).
Dari Penjelasan di atas jelaslah bagi kita bahwa ketiga tokoh ekonomi Indonesia itu berriwayat pendidikan ekonomi dan Dunia Barat. melaluiataubersamaini demikian, pemikiran-pemikiran ekonominya berorientasi ekonomi Barat yang dipadukan dengan situasi dan kondisi Indonesia khususnya dan Asia umumnya.
Selain ketiga tokoh tersebut, masih .ada ekonom-ekonom lain yang juga banyak andilnya dalam meletakkan dasar ekonomi Indonesia, seperti:
- Prof. DR. Emil Salim;
- Prof. DR. Widjojo Nitisastro;
- Prof. DR. Au Wardana;
- Prof. Ir. Sudarsono Hadisaputro;
- Prof. DR. lB. Sumarlin
- Prof. DR. Ir. Muhammad Sadli.
Sumber Pustaka: Bumi huruf
Post a Comment for "13 Tokoh Ekonomi Indonesia"