Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Akulturasi Interaksi Sosial Yang Bersifat Asosiatif Dalam Sosiologi

Akulturasi Interaksi Sosial Yang Bersifat Asosiatif


Akulturasi ialah suatu proses sosial yang timbul apabila suatu kelompok masyarakat dengan suatu kebudayaannya dihadapkan pada unsur-unsur kebudayaan asing. melaluiataubersamaini demikian, lambat maritim unsur-unsur kebudayaan gila tersebut melebur ke dalam kebudayaan ash, dengan tidak menghilangkan kepribadian kedua unsur kebudayaan tersebut.

misal Akulturasi

Diserapnya unsur-unsur kebudayaan Hindu dan Islam di Pulau Jawa memunculkan adanya kebudayaan Hindu Jawa dan Islam Jawa. Dalam bentuk fisik melahirkan bentuk-bentuk bangunan yang baru, umpamanya menara Masjid Kudus, bentuknya menyerupai meru dengan atap tumpang. Di beberapa masjid tidak dilengkapi dengan menara kawasan azan, sebagai gantinya dipakai bedug.


Unsur-unsur yang menjadi problem dalam perubahan sosial budaya, yaitu sebagai diberikut.
  1. Unsur-unsur yang simpel diterima dan sukar diterima.
    misal, kebiasaan minum minuman keras (gampang diterima), dan teknologi canggih (susah diterima). Individu atau kelompok yang simpel mendapatkan biasanya mempunyai jiwa terbuka, tidak mempunyai prasangka buruk, sedangkan yang sukar mendapatkan unsur-unsur budaya gila biasanya jiwanya tertutup, berpegang pada tradisi yang sudah ada, dan berprasangka jelek terhadap efek asing.
  2. Ketegangan dan konflik sosial yang timbul jawaban adanya proses akulturasi.
Unsur-unsur kebudayaan yang simpel diterma dalam akulturasi adalah
  1. kebudayaan materiil;
  2. teknologi ekonomi yang keuntungannya cepat dirasakan dan simpel dioperasikan, contohnya kebutuhan pertanian (alata lat, benih, pupuk, dan obat pemberantas hama);.
  3. kebudayaan yang simpel disesuailcan dengan kondisi setempat, contohnya kesenian, olahraga, dan hiburan;
  4. kebudayaan yang pengaruhnya kecil, misalnya, model pakaian dan model kepingan rambut.
Unsur-unsur kebudayaan yang sukar diterima adalah
  1. kebudayaan yang mendasari tumpuan pikir masyarakat, misalnya, unsur keagamaan dan falsafah hidup;
  2. kebudayaan yang mendasari proses sosialisasi yang sangat meluas dalam kehidupan masyarakat, misalnya, masakan pokok, budpekerti makan, dan mata pencaharian. Individu yang simpel mendapatkan budaya gila adalah
  3. golongan muda yang belum mempunyai identitas dan kepribadian yang mantap (masa berjiwa goyah atau emosional);
  4. golongan masyarakat yang hidupnya belum mempunyai status penting;
  5. kelompok masyarakat yang hidupnya tertekan, misalnya, kaum minoritas, pengangguran, dan penduduk terpencil.
Individu yang sukar mendapatkan budaya gila adalah
  1. golongan renta yang masih terikat oleh tradisi lama;
  2. kelompok masyarakat yang hidupnya sudah mempunyai status penting;
  3. kelompok masyarakat yang memisahkan din secara ekstrem, contohnya masyarakat yang menganut pemikiran iktikad ortodoks atau pemikiran sesat.
Sumber Pustaka: Bumi Aksara

Post a Comment for "Akulturasi Interaksi Sosial Yang Bersifat Asosiatif Dalam Sosiologi"