Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Aneka Kostum Dan Musik Tari Daerah

Aneka Kostum Dan Musik Tari Daerah


Kosturn dalam pengertian umum sanggup diartikan sebagai busana (seragam formal). Misalnya, kostum pemain sepak bola terdiri dan kaos bertuliskan nama pemain/logo suatu sponsor, celana pendek, sepatu dan kaos kaki. Kostum dalam pengertian lebih luas sanggup menyangkut busana, aksesoris, tata rias dan pelaku seni (seniman/pemain), ibarat tari, ludruk, ketoprak, wayang wang, teater, pemusik, dan konduktor. Fungsi kostum yang mencakup busana, tata nias, dan aksesoris, pada dasannya untuk menambah daya pancar kekuaran (ekspresi) dalam rangka mendukung kanakten yang tengah dimainkan. 

Demikian juga fungsi tata rias, secara khusus untuk mengubah wajah seseorang menjadi orang lain atau sesuai huruf yang diperankan. Kostum tari tempat yang satu dengan yang lain tentu saja tidak sama, alasannya yakni bergantung pada tujuan dan selena masing-masing. Apalagi kalau dihadapkan pada pengertian dikotomis (berseberangan), ibarat etnisb angsa, rakyat-keraton, tradisi-modern, amatir profesional, maka perbedaan itu semakin terasa tajam.

Meskipun tampak begitu ruwet dan simpang slur pemahaman tentarig kostum, tetapi kostum secara sederhana sanggup digolongkan ke dalam dua hal yang kurang lebih sama, yaitu sebagai diberikut.


  1. Kebiasaan atau tradisi yang berlaku. Pada umumnya tari tradisi menggunakan kostum yang menyangkut busana, aksesonis, dan tata rias wajah dengan pola yang sudah mapan. Tari tradisi ataupun nakyat, bab yang dirias mencakup alis, mata, bibin, dan pipi hingga wilayah pelipis. Di dalam tata nambut tari tradisi sudah terdapat hukum yang mapan secara bebuyutan dan ibarat tidak pernah berubah semenjak lampau. Misalnya, tari Gambyong tentu disanggul ibarat kawanten dengan hiasan bunga melati di atasnya. Jika terdapat perubahan tentu sangat sedikit, dan itu pun biasanya terjadi penolakan sebelum sanggup ditenima oleh masyarakat setempat (perubahan evolutif).
  2. Kebebasan verbal seniman (penias, koreografer, dan penari) dalam pemakaian kostum tari kreasi baru, modern/kontemporer. Meskipun sepertinya tidak mengindahkan hukum yang benlaku, akan tetapi seniman tari (koneografer dan penari) kontemporer tetaplah mempenhitungkan dasar-dasar tata rias di atas. Pada tari kreasi gres atau kontemporer terdapat kebebasan untuk menata rambut. Seorang penata tari (koreografer) atau penari boleh dengan bebas mengecat rambut warna-warni, menggelung, memelintir, menganyam, membuat model kuncung, bahkan mencukur habis nambut mereka sekalipun, asal sesuai dengan tuntutari skenanio atau gagasan penata tari.
Berikut ini ialah teladan kostum dalam pengertian luas, menvangkut busana. tata rias wajah, aksesoris, dan tata rambut dan tari rakyat, tradisi, kreasi gres dan kontemporer (modern) yang sekaligus mewakili tempat budaya masing-masing.

Tari Cikeruhan (Tari Rakyat dan Cikeruhan, Jawa Barat)

Tari Cikeruhan berasal dan tempat perbatasan antara Sumedang dan Bandung. Jawa Barat. Tari Cikeruhan
berasal dan tari Ketuk Tilu yang gerak-geraknya mengambil dan gerak-gerak arau lurus pencak silat, spesialuntuk saja sudah mengalami proses pengganapan. Gerak pencak silat yang vaniatif digun.ak.an sebagai sumber kreativitas bagi seniman.

Busana ibingan (tarian) Cikeruhan yakni pakaian khusus yang biasa digunakan ocan Sunda ipakaian adat
rakyat Jawa Barat), antara lain sebagai diberikut.
  1. Baju kampret (taripa kancing) berlengan panjang dan berwarna hiram. Di balik baju rersebut pemain menggunakan baju kaos berwarna merah.
  2. Celanapangsi (komprang) panjang sebatas lutut dan berwarna hitam.
  3. Kepala menggunakan iket.
  4. Bagian pinggang menggunakan kain sarung dan ikat pinggang besar yang terbuat dari kulit dan terselip sebuah golok.
Rias hampir sarna dengan rias yang digunakan dalam kehidupan sehañ-hari. Tu,uan rias untuk mempertegas penampilan penari di atas panggung dan bukan menadi tujuan po&ok intuk mempercantik diri. Musik iningan tari Cikeruhan terdiri dan kendang (gendang), tiga buah kauk. rir. kecrek. dan gong.

Tari Retno Pamudya (Tari Tradisi)

Tari Retno Pamudya disusun oleh Raden Tumenggung (RT) Kusuma Kesaw paiia t.ahun 1960-an. R.T. Kusuma Kesawa yakni empu tari dan Keraton Kasunanan Surakarta. Tari mi mcnvak.an bentuk tari tunggal putri yang menggambarkan tokoh Srikandi (salah satu isteri Arjuna). Busana tari Retno Pamudya terdiri dan mekak, ilat-ilatari, sampur (berwarna oks scrasi dcngan mekak), slepe dan samparan.

Rias tari Retno Pamudya termasuk jenis putri berkarakten/anyap, yang mdipun ah —aa. hidung, bibir dan pipi hingga bab pelipis, juga rambut. Tata rias ini mengacu pada benruk rias tradisi atau yang biasa digunakan dalam wayang orang Sriwedari. Sesuai dengan pandangan gres awal penvusunan taxi rita nias tari Retno Pamudya juga menggunakan huruf Srikandi.

Jarak antara penani dengan penonton sangat memilih tebal tipis riasan. Artinya. jia bersahabat dengan penonton rias wajah cukup tipis saja. Sebaliknya, kalau jauh dan penonton rüs dipertebal. Bentuk wajahjuga memilih riasan. Untukwajah lanyap, alis agak dinaikkan ke atas dan bcnni aslinya. Aksesoris (perhiasan) berupa epilog kepala (irah-inahan) benbentuk gelung keling. sumping sz wang. giwang, kiat pundak kukila rancang, kalungpenanggalan, dan gelang yang digunakan pada asisten dan kiri. Perlengkapan (pnoperti) berupa endhong dan gendewa. Musik ientengnya antara lain kandhamanyura, ladrang laras, slendro, pathet, dan manyura.

Tari Dwi Muka (Tari Kreasi Baaru)

Tari Dwi Muka disusun oleh Didik Hadiprayitno, atau lebih dikenal dengan Didik Nini Thowok pada tahun 1990-an. Didik Nini Thowok yakni alumnus ASTI (ISI) Yogyakarta tahun 1983. Tari Dwi Muka ialah tari unik dan mengandung nilai filosifis, di dalamnya menceritakan dua sifat yang saling bertentarigan satu dengan yang lainnya. Tari ini ialah bentuk tari tunggal putri yang disusun menurut latar belakang tari tradisi Topeng Cirebot, Busana terdiri dari kain batik pesisiran Pelakongan dengan motif tumbuh-tumbuhan rnenj alar (sulur-suluran/lung-lungan). dengan warna dan pola berani (cerah) serta menggunakan tekes (iraha-irahan) yang biasa digunakan untuk tari topng. Pada kedua tclinga dihiasi untaian bunga merah dan putih yang panjangnya hingga mencapai pinggul.

Tari Dwi Muka ialah perkembangan dan tari Salome yang disusun pada tahun 1980. Aksesoris tari Dwi Muka yakni dua topeng yang digunakan pada dua sisi, yaitu bab depan dan belakang wajah. Bagian depan mengyunakan Topeng Cirebon Putri dan bab belakang Topeng Ni Luh (Bali). Properti utama yakni cundrik. Rias wajahnya biasa alasannya yakni menggunakan topeng semenjak awal. Musik tari Dwi Muka dkirnbil dan Gending Sisingaan yang sudah dimodifikasi (diolah kembali) sesuai kebutuhan garap tarinya.

Tari Komposisi 8 (Tari Kontemporer/Modern)

Tari Komposisi 8 termasuk dalam kelompok tari kontemporer (modern). Ian yang disusun oleh Nuryanto (Kembul) pada tahut 1988 untuk memenuhi kiprah simpulan dalam rangka rncraih gelas Sarjana (S-i) pada ASKI (STS1) Surakarta mi memiliki konsep rentarg perenunganl terhadap proses kehidupan dan lahir sarnpai mati (sikius hidup manusia). Akan terapi, pada tari mi kbusus menceritakan proses kelahiran hingga arif balik saja. Tari Komposisi 8 mi dimainkan oleh 3 penari putra dan 5 penari putri.
Sumber Pustaka: Yudhistira

Post a Comment for "Aneka Kostum Dan Musik Tari Daerah"