Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial Dalam Sosiologi

Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial

Proses sosial yang timbul sebagai jawaban adanya interaksi sosial terdiri dan diberikut ini.

Proses Asosiatif

Proses yang asosiatif dibagi lagi menjadi 3 bentuk yang lebih khusus, yaitu kolaborasi (cooperation), kemudahan (accommodation), asimilasi (assimilation).
  • Kerja Sama (Cooperation)
Kerja sama sanggup teijadi antara orang perorang (antar individu) atau antarkelompok untuk mencapai tujuan bersama. Kerja sama terjadi lantaran mempunyai tujuan yang sama sehingga saling terjadi interaksi sosial di dalamnya.

Faktor-faktor pendorong terjadinya kolaborasi antara lain karena:
  1. mempunyai tujuan yang sama;
  2. adanya laba pribadi;
  3. mempunyai kewajiban yang sama;
  4. keinginan untuk mencapai hasil yang lebih besar; dan
  5. mémpunyai tujuan untuk menolong orang lain.
Sejak zaman lampau sebenarnya masyarakat di Indonesia sudah melaksanakan kerja sama, terutama di masyarakat Jawa. Di Pulau Jawa, untuk mencapai tujuan dan kepentingan bersama hingga kini acara bahu-membahu masih dilaksanakan terutama di desa-desa. contohnya bahu-membahu memperbaiki susukan air, bahu-membahu mengaspal jalan di kampung, dan bahu-membahu mendirikan rumah ibadah.


  • Akomodasi (Accommodation) 
Akomodasi mempunyai dua arti, yaitu menunjuk kepada suatu keadaan dan menunjuk kepada suatu proses. Akomodasi yang menunjukkan keadaan artinya kenyataan adanya keseimbangan dalam interaksi sosial yang berhubunan dengan nilai dan norma sosial dalam masyarakat. Sedangkan kemudahan yang menunjukkan proses artinya tiruana perjuangan insan untuk meredakan perperihalan semoga tercapai kestabilan.

Tujuan orang dalam melaksanakan kemudahan tidak sama-beda. Hal ini diadaptasi dengan kondisi dan situasi yang dihadapinya. Menurut Soerjono Soekanto, ada empat tujuan akomodasi, yaitu diberikut ini.
  1. Dapat mengurangi perperihalan yang terjadi antarindividu atau antarkelompok lantaran adanya perbedaan paham.
  2. Dapat mencegah terjadinya ledakan pertikaian untuk sementara waktu.
  3. Dapat menjalin kolaborasi antara kelompok-kelompok sosial yang terpisah secara psikologis dan kebudayaan, contohnya di India yang masih menganut kasta.
  4. Dapat mengusahakan peleburan antarkelompok sosial yang terpisah, contohnya adanya perkawinan campuran.
Akomodasi dibedakan menjadi beberapa bentuk antara lain diberikut ini.
  • Kompromi
Kompromi ialah bentuk kemudahan untuk mencapai penyelesaian suatu pertikaian (konflik) yang terjadi, di mana pihak yang terlibat saling mengurangi tuntutan. Hal mi dilakukan semoga perselisihan di dalam masyarakat segera terselesaikan dengan baik.
  • Toleransi
Toleransi ialah bentuk kemudahan yang muncul secara tidak sadar atau tanpa direncanakan. Toleransi disebabkan lantaran adanya budpekerti seseorang atau kelompok untuk menghindari konflik.
  • Koersi
Koersi ialah bentuk kemudahan yang prosesnya dilaksanakan lantaran ada paksaan. Kedua belah pihak yang saling berlawanan, di satu pihak dalam posisi berpengaruh dan pihak lain lemah. misal koersi ibarat dalam perbudakan.
  • Mediasi
Mediasi ialah bentuk kemudahan untuk menuntaskan perselisihan secara tenang dengan melibatkan pihak ketiga yang netral sebagai perantara (mediator). Mediator spesialuntuk memdiberi masukan dan nasihat, tetapi tidak mempunyai wewenang untuk mengambil keputusan dalam menuntaskan masalah.
  • Arbitrase
Arbitrase ialah bentuk kemudahan yang terjadi apabila kedua belah pihak yang berselisih tidak sanggup menuntaskan masalahnya sendiri. Untuk mencapai perdamaian perlu dimenolong oleh pihak ketiga yang sudah mereka pilih bersama dan statusnya lebih tinggi. Kaprikornus pihak ketiga berwenang mengambil keputusan perdamaian. contohnya perselisihan antara buruh dan majikan yang diselesaikan oleh Depnakertrans.
  • Asimilasi (Assimilation)
Asimilasi ialah proses social tingkat lanjut yang mempunyai ciri-ciri sebagai diberikut.
  1. Ada perjuangan untuk mengurangi perbedaan-perbedaan antarindividu atau kelompok.
  2. Ada perjuangan untuk niempertinggi kesatuan tindakan, sikap, dan proses mental dengan memperhatikan kepentingan dan tujuan bersama
Proses asimilasi dipengaruhi oleh hal-hal diberikut ini.
  1. Adanya perbedaan kebudayaan.
  2. Adanya pergaulan secara pribadi dan intensif yang cukup lama.
  3. Adanya kebudayaan dan masing-masing kelompok yang berubah dan saling menyesuaikan diri.
Bentuk interaksi sosial yang mengarah ke proses asimilasi, yaitu diberikut ini.
  1. Interaksi sosial yang bersifat pendekatan pada pihak lain.
  2. Interaksi sosial yang tidak mengalami pembatasan-pembatasan.
  3. Interaksi sosial yang bersifat pribadi dan primer.
  4. Interaksi sosial yang berftekuensi tinggi.
Faktor pendukung terjadinya asimilasi antara lain diberikut ini.
  1. Toleransi yang sanggup mendorong terjadinya komunikasi.
  2. Sikap saling menghargai antara kebudayaan sendiri dengan kebudayaan asing.
  3. Adanya perilaku terbuka dan golongan yang berkuasa dalam masyarakat.
  4. Adanya perkawinan campiiran.
  5. Adanya persamaan unsur-unsur kebudayaan.
  6. Adanya musuh bersama di luar.
  7. Kesempatan yang seimbaiig di bidang sosial.
Faktor penghambat terjadinya asimilasi antara lain diberikut ini.
  1. Kurangnya pengetahuan terkena kebudayaan yang dihadapi.
  2. Perasaan takut terhadap kekuatan budaya dan luar.
  3. Adanya anggapan bahwa kebudayaan lain lebih tinggi dan kebudayaan sendiri.
  4. Adanya perbedaan ciri-ciri fisik, contohnya perbedaan warna kulit.
  5. Masih terdapat kehidupan masyrakat yang terisolir.

Proses-Proses Disosiatif

Proses disosiatif dibedakan menjadi tiga, yaitu diberikut ini.
  • Persaingan
Persaingan ialah proses sosial di mana individu atau kelompok yang bersaing mencari laba yang menarikdanunik perhatian publik tanpa bahaya dan kekerasan. Persaingan dibagi dua, yaitu diberikut ini.
  1. Persaingan pribadi apabila pribadi terjadi antarindividu, contohnya persaingan untuk kedudukanljabatan tertentu (rivalry).
  2. Persaingan tidak pribadi, yaitu persaingan antarkelompok, contohnya persaingan antara dua perusahaan besar untuk memenangkan proyek pembangunan jalan tol.

Beberapa fungsi dan persaingan dalam masyarakat antara lain diberikut ini.
  1. Dapat menyalurkan hasrat individu atau kelompok secara kompetitif untuk mendapat penghargaan. Misalnya dalam pertandingan olahraga, seni, dan sebagainya.
  2. Untuk menyalurkan keinginan, kepentingan, dan nilai-nilai yang menjadi sentra perhatian bagi yang bersaing. Misalnya adanya inovasi teknologi baru.
  3. Sebagai alat untuk mengadakan seleksi. Dan hash seleksi sanggup diketahui kedudukan dan peranan sesuai kemampuannya. Misalnya seleksi pelajar berprestasi, seleksi mahasiswa berprestasi, dan sebagainya.
  • Kontravensi
Kontravensi ialah suatu proses sosial yang berada antara persaingan dan konflik (perperihalan). Kalau persaingan titik beratnya pada peningkatan mutu (kualitas), sedangkan konflik titik beratnya tada bahaya dan kekerasan.

Kontravensi dalam proses sosial tidak spesialuntuk pihak-pihak yang berrprasangka saja tetapi juga yang melawan pihak lain. Bentuk-bentuk kontravensi antara lain sebagai diberikut.
  1. Kontravensi umum, ibarat protes, enggan, perlawanan, dan penolakan.
  2. Kontravensi sederhana, ibarat memfitnah melalui surat selebaran dan mempermalukan di depan umum.
  3. Kontravensi intensif ibarat menghasut, penyebaran desas-desus, dan lain-lain.
  4. Kontravensi belakang layar ibarat pengkhianatan dan penyebaran belakang layar orang lain.
  5. Kontravensi taktis ibarat mengejutkan lawan dan mengganggu pihak lain, provokasi, dan intimidasi.
  • Koknflik atau Perperihalan atau Pertikaian
Konflik ialah proses sosial di mana individu atau kelompok berusaha mencapai tujuannya dengan cara menentang pihak lawan yang disertai bahaya dan kekerasan. Sebab-sebab terjadinya konflik antara lain diberikut ini.
  1. Adanya perbedaan antarindividu ibarat perbedaan pendirian dan perasaan yang akan menjadikan bentrokan.
  2. Adanya perbedaan kebudayaan. Sadar atau tidak seseorang akan terpengaruh pada polap ola anutan dan pendirian kelompoknya.
  3. Adanya perbedaan kepentingan yang tidak sama atau majemuk dan sanggup menjadi sumber perperihalan.
  4. Adanya perubahan-perubahan sosial yang berlangsung dengan cepat sehingga mengubah nilai-nilai yang terjadi dalam masyarakat.
Bentuk-bentuk konflik (perperihalan) antara lain diberikut ini.
  1. Perperihalan antarpribadi.
  2. Perperihalan antarras.
  3. Perperihalan antarkelas sosial.
  4. Perperihalan antarpolitik.
  5. Perperihalan yang bersifat internasional. 
Sumber Pustaka: Yudhistira

Post a Comment for "Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial Dalam Sosiologi"