Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Definisi Dan Pengertian Puisi Serta Unsur Puisi

Puisi ialah cetusan jiwa, Di dalam puisi terkandung banyak anutan hidup sehingga dengan membaca puisi kita sanggup memahami arti kehidupan. Puisi dengan bahasanya yang ringkas, padat, dan diberirama ditulis oleh penyairnya dengan maksud tertentu sehingga ada puisi yang sanggup mempersembahkan semangat, mengandung Koreksi sosial, atau sebagai ungkapan perasaan, baik yang bernada murung maupun gembira.

Unsur-unsur dalam sebuah puisi dibagi menjadi dua, yaitu unsur lahir dan unsur batin, Unsur lahir mencakup pemadatan bahasa, pemilihan kata, citraan, irama, gaya bahasa, dan tipografi. Unsur batin mencakup tema, nada dan suasana, perasaan dalam puisi, dan amanat puisi. Berikut ini uraian tentang unsur lahir puisi.
A. Pemadatan Bahasa 

Bahasa yang dipakai dalam puisi tidak berbentuk kalimat atau alinea, tetapi membentuk larik atau bait. melaluiataubersamaini bentuk menyerupai itu dibutuhkan kata atau frasa juga mempunyai makna yang lebih luas dari kalimat biasa.

B. Pemilihan Kata

Pemilihan kata ini dilakukan oleh penyair biar kata-kata tersebut benar-benar mewakili apa yang ingin diungkapkannya. Kata-kata yang dipilih penyair dipertimbangkan betul dari banyak sekali aspek dan efek pengucapannya. Tidak jarang kata-kata tertentu dicoret beberapa kali alasannya ialah belum secara sempurna mewakili pikiran dan suasana hati penyair. Beberapa hal yang termasuk dalam pemilihan kata yaitu sebagai diberikut.

Denotasi dan Konotasi Sebuah kata mempunyai dua arti yaitu arti denotasi dan konotasi. Arti denotasi ialah arti sesuai engkaus, yaitu pengertian yang menunjuk benda atau hal yang didiberi nama dengan kata itu. Arti konotasi ialah arti tambahan. Sebuah kata dalam puisi tidak spesialuntuk mengandung arti denotasi saja, tetapi juga mengandung arti konotasi.

Arti konotasi ini timbul dari asosiasi-asosiasi yang keluar dari denotasinya. Bahasa Kiasan Adanya bahasa kiasan dalam puisi ini mengakibatkan puisi menjadi menarikdanunik, Menimbulkan kesejukan hidup, dan terutama mengakibatkan kejelasan gambaran angan. Bahasa kiasan dalam puisi ini berfungsi mempertalikan sesuatu dengan cara saling menghubungkan dengan sesuatu yang lain. 

C. Citraan (Gambaran Angan) 
Citraan ialah kata atau susunan kata-kata yang sanggup memperjelas atau mengonkretkan apa yang ditetapkan oleh penyair. Gambaran angan itu bermacam-macam, dihasilkan oleh indra penglihatan, pendengaran, perabaan, pencecapan, dan bahkan, juga diciptakan oleh gerakan dan pemikiran.

Citraan yang timbul oleh penglihatan disebut gambaran penglihatan, yang ditimbulkan indera pendengaran disebut gambaran pendengaran. Citra penciuman dan pencecapan timbulkan dari indra penciuman dan indra pencecapan (Iidah). 

D. Irama
Irama atau ritme bekerjasama dengan pengulangan bunyi, kata, frasa, dan kalimat. Irama sanggup berarti pergantian keras-lembut, tinggi-rendah, atau panjang pendek kata secara berulang-ulang dengan tujuan membuat gelombang yang memperindah puisi.

E. Gaya Bahasa dan Sarana Retorika

Gaya bahasa ialah susunan perkataan yang terjadi alasannya ialah perasaan yang timbul atau hidup dalam hati penulis, yang mengakibatkan suatu perasaan tertentu dalam hati pembaca (Slamet muljana dalam Pradopo, 2000: 93). 

 Di dalam puisi terkandung banyak anutan hidup sehingga dengan membaca puisi kita sanggup me Definisi dan Pengertian Puisi serta Unsur Puisi

Gaya bahasa itu menghidupkan kalimat dan memdiberi gerak pada kalimat. Gaya bahasa itu untuk mempersembahkan reaksi tertentu, untuk mempersembahkan balasan pikiran kepada pembaca. Sarana Retorika ialah masukana kepuitisan yang berupa kecerdikan bulus pikiran (St. Altenbernd dalam Pradopo, 2000: 93).

melaluiataubersamaini kecerdikan bulus ini para penyair berusaha menarikdanunik perhatian, pikiran, sampai pembaca berkontemplasi atas apa yang dikemukakan penyair. Sebagai teladan masukana retorika puisi-puisi pujangga baru, di antaranya: paradoks, hiperbola, pertanyaan retorik, titikpuncak, dan kiasan.

F. Tata Wajah atau Tipografi 

Puisi mutakhir (sesudah tahun 1876) banyak ditulis puisi yang mementingkan wajah, Dahkan penyair berusaha membuat puisi menyerupai gambar. Puisi homogen ini disebut "Puisi Konkret" alasannya ialah tata wajahnya membentuk gambar yang mewakili maksud tertentu. Sesudah Anda memahami unsur lahir puisi di atas, bacalah puisi diberikut dengan penuh penghayatan.




Sumber Pustaka: Yudhistira

Post a Comment for "Definisi Dan Pengertian Puisi Serta Unsur Puisi"