Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Definisi Prilaku Konsumen Dalam Ekonomi

Definisi Prilaku Konsumen Dalam Ekonomi


Tentu telab kita tahu bahwa dinamika pembelian dan konsumen ditentukan oleh dinamika harga. Konsumen cenderung membeli barang atau jasa dalam jumlah yang lebih banyak pada waktu harga-harga sedang turun, dan mengurangi pembelian bilamana harga-harga naik. Saat melaksanakan pembelian, konsumen berusaha membeli barang atau jasa dalam jumlah tertentu dan banyak sekali jenis sesuai dengan kebutuspesialuntuk. Dalam lingkup ekonomi, pembelian yang dilakukan sesuai dengan jumlah pendapatan dan selera konsumen disebut penilaku konsumen.

Bagaimanakah selanjutnya sikap konsumen sanggup kita amati? Perilaku konsumen ini, ternyata dekat kaitanya dengan nilai guna (utility,) barang ataupun jasa. Artinya suatu barang atau jasa dibeli oleh konsumen alasannya yaitu barang atau jasa tersebut mengandung nilai guna. Konsumen percaya bahwa barang atau jasa bersangkutan sanggup memuaskan kebutuhannya. Panci yang begitu usang tidak laris tenjual menunjukan barang tersebut diragukan nilai gunanya, bukan? Berarti, kenyataan tidak laris terjualnya barang sekaligus menunjukan keraguan konsumen bahwa barang dan jasa sebetuliiya identik dengan sikap konsumen. Identifikasi di atas membawa kita pada kesimpulan bahwa penilakukonsumen sangat dipengaruhi oleh nilai guna suatu barang atau jasa, sehingga sikap konsumen mi juga sangat besar lengan berkuasa pada kegunaan suatu barang atau jasa. Oleh alasannya yaitu keduanya saling mempengaruhi, maka akhirnya nilai guna suatu barang atau jasa sanggup dibedakan menjadi empat macam, yaitu:

Nilai Guna Total

Nilai guna total atau kadang kala disebut utilitas total (total utility) yaitu kepuasan yang dinikmati konsumen dalam mengkonsumsi sejumlah barang atau jasa tertentu secara keseluruhan. Misalnya, pembelian sawo di kebanyakan supermarket meningkat terus dai ahad ke minggu. Pada ahad pertama, rata-rata pembelian sawo sebesar 50 kwintal. Pada ahad kedua pembelian sawo meningkat menjadi sekitar 80 kwintal. Berarti nilai guna total sawo pada ahad kedua naik menjadi 80. Apabila ahad ke tiga pembelian sawo makin menurun, itulah tandanya kepuasan total konsumen terhadap sawo sudah menurun.

Nilai Guna Marjinal

Nilai guna marjinal atau kadang kala disebut juga sebagi utilitas marjinal (marginal utility) yaitu pertambahan kepuasan yang dinilcmati dan setiap pemanis barang ataupun jasa yang dikonsumsi. Misalnya, konsumsi satu buah jeruk bagus pertama bernilai guna total 40. Konsumsi jeruk bagus yang kedua menghasilkan nilai guna total sebesar 70, berarti nilai guna marjinal yaitu 30 (70 — 40).



Nilai guna apakah yang dimiliki telpon ini?

Nilai Guna Total dan Marjinal yang Semakin Menurun

Konsumen berusaha menikmati barang atau jasa yang dimiliki sepuas-puasnya. Sesudah kepuasan dan mengkonsumsi suatu barang atau jasa berlangsung terus-menerus, hingga titik tertentu akhirnya kepuasan itu akan hingga pada tingkat kejenuhan tertentu. Sesudah tingkat ini, kepuasan akan menurun. misal yang amat sederhana yaitu tingkat kepuasan kita dikala minum. Saat sedang haus-hausnya, segelas air pertama akan terasa segar, gelas kedua akan lebih menyegarkan, gelas ketiga akan menjadikan kita kekenyangan atau bahkan merasa mual. Jika kita minum gelas keempat kemungkinan kita akan muntah.

misal di atas mengatakan turunnya nilai guna total sehabis hingga pada tingkat kejenuhan tertentu. Bagaimana dampaknya pada nilai guna marjinal? Nilai guna total ternyata berbanding lurus dengan nilai guna marjinal. Berarti, jikalau nilai guna total turun, nilai guna marjinal pun ikut turun. Untuk lebih jelasnya amatilab tabel dan grafik diberikut ini!
Sumber Pustaka: Erlangga

Post a Comment for "Definisi Prilaku Konsumen Dalam Ekonomi"