Hakikat Dan Fungsi Ideologi Pancasila

Hakikat Dan Fungsi Ideologi Pancasila

Ideologi Pancasila ialah dasar negara yang berfungsi, baik dalam menggambarkan tujuan negara maupun dalam proses pencapaian tujuan negara. Artinya, tujuan negara yang secara material dirumuskan untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melakukan ketertiban dunia yang menurut kemerdekaan, perdamaian awet, dan keadilan sosial harus mengarah kepada terwujudnya masyarakat adil, makmur, serta sejahtera dengan tetap memperhatikan bahkan merealisasikan dimensi-dimensi yang mencerminkan sopan santun dan ciri wawasan Pancasila.

melaluiataubersamaini demikian, ideologi tidak lain yakni hasil refleksi manusia. Artinya, ideologi dan kenyataan hidup masyarakat yang antara keduanya terjadi hubungan dialektis sehingga berlangsung imbas timbale balik yang terwujud dalam interaksi. Satu pihak memacu ideologi makin realistis, di lainpihak mendorong membuat masyarakat yang ideal. Ideologi mencerminkan cara berpikir masyarakat, tetapi juga membentuk masyarakat menuju cita-cita.

melaluiataubersamaini kata lain, ideologi bukan sekadar pengetahuan teoritis, melainkan sesuatu yang dihayan menjadi suatu keyakinan. Ideologi yakni satu pilihan yang terang dan membawa kesepakatan untuk mewuj udkannya. Semakin mendalam kesadaran ideologi seseorang, semakin tinggi kesepakatan untuk melaksanakannya. Komitmen itu tercermin dalam perilaku seseorang yang meyakini ideologi sebagai ketentuan-ketentuan normative yang harus ditaati dalam hidup bermasyarakat.

Dan uraian tersebut, sanggup dikemukakan bahwa ideologi memiliki beberapa fungsi sebagai diberikut.

1. Struktur kognitif. Artinya, keseluruhan pengetahuan yang sanggup dijadikan landasan untuk memahami dan menafsirkan dunia dan kejadian-kejadian alam.
2. Orientasi dasar dengan membuka wawasan yang mempersembahkan makna serta menunjukkan tujuan dalam kehidupan manusia.
3. Norma-norma yang menjadi anutan dan pegangan bagi seseorang untuk melangkah dan bertindak.
4. Bekal dan jalan bagi seseorang untuk menemukan identitasnya.
5. Kekuatan yang bisa memdiberi semangat serta mendorong seseorang untuk menjalankan aktivitas dan mencapai tujuan.
6. Pendidikan bagi seseorang atau masyarakat untuk memahami, menghayati, serta melakukan tingkah lakunya sesuai dengan orientasi dan norma-norma.

Sumber Pustaka: Grafindo Media Pratama

Share :