Karakterisitik Unsur Intrinsik Pada Cerpen Di Kehidupan Sehari-Hari
Membaca dan Menganalisis Keterkaitan Unsur Intrinsik Cerpen dengan Kehidupan Sehari hari - Pada pembelajaran terlampau kalian sudah menganalisis suatu dongeng pendek dari segi tema, tokoh, dan penokohan. Salah satu unsur intrinsik yang penting untuk diketahui yaitu sudut pandang. Berikut ini macam-macam sudut pandang (Nurgiyantoro, 2002: 256-271).
A. Sudut Pandang Persona Ketiga: "Dia"
Pengisahan dengan sudut pandang ketiga, gaya "dia"' narator yaitu seseorang yang berada di luar dongeng yang menampilkan tokoh dongeng dengan menyebut nama, atau kata ganti: ia, dia, mereka.
1) "Dia" Mahatahu, Dalam sudut pandang ini, dongeng dikisahkan dari sudut "dia", tetapi pengarang atau narator sanggup menceritakan apa saja hal-hal yang menyangkut tokoh "dia". Narator mengetahui segalanya. la mengetahui aneka macam hal wacana tokoh, peristiwa, dan tindakan termasuk motivasi yang melatarbelakanginya.
2) "Dia" Terbatas, "Dia" sebagai Pengamat Sudut pandang ini hampir sama dengan "dia" mahatahu, pengarang melukiskan apa saja yang dilihat, didengar, dialami, dipikirkan, dan dirasa oleh tokoh cerita, tetapi terbatas spesialuntuk pada seorang tokoh saja (Stanton dalam Nurgiyantoro, 2002: 259).
B. Sudut Pandang Persona Pertama: "Aku"
Sudut Pandang Pesona Pertama: "aku", narator yaitu orang yang ikut terlibat dalam cerita. la yaitu si "aku" tokoh yang terkisah, mengisahkan kesadaran dirinya sendiri, self consciousnesss, mengisahkan tindakan dan insiden yang diketahuinya, dilihat, dialami, dan dirasakan, serta sikapnya terhadap orang (tokoh) lain kepada pembaca.
"Aku" Tokoh Utama Dalam sudut pandang metode ini, si "aku", mengisahkan aneka macam macam insiden dan tingkah laris yang dialaminya. Baik yang bersifat batiniah, dalam diri sendiri maupun fisik, hubungannya dengan suatu di luar dirinya.
Segala sesuatu yang di luar diri si "aku", peristiwa, tindakan, dan orang spesialuntuk diceritakan kalau bekerjasama dengan dirinya, atau dipandang penting. Si "aku" yang menjadi tokoh utama dongeng mudah menjadi protagonis.
Hal ini sangat memungkinkan pembaca menjadi merasa benar-banar terlibat. Berbagai pengalaman kehidupan yang diceritakan tokoh "aku" akan bekerjasama bersahabat dengan pengalaman pembaca. Pembaca dengan sendirinya akan merasa menjadi tokoh protagonis.
Teknik "aku" sanggup dipergunakan untuk melukiskan serta membeberkan aneka macam Denga laman kehidupan insan yang paling dalam dan diam-diam sekalipun Pengalaman batin yang mungkin spesialuntuk dirasakan oleh individu yang bersangkutan dan mustahil atau susah dimanifestasikan secara sempurna dalam bentuk kata dan tindakan, alasannya yang bersangkutan mungkin merasa tidak bisa atau segan melakukannya.
"Aku" Tokoh Tambahan
Dalam sudut pandang ini tokoh "aku" muncul bukan sebagai tokoh utama melainkan sebagai tokoh tambahan.
Tokoh "aku" hadir untuk membawakan dongeng kepada pembaca, sedangkan tokoh dongeng yang dikisahkan itu kemudian "dibiarkan" untuk mengisahkan sendiri aneka macam pengalamannya. Deogan demikian si "aku" spesialuntuk tampil sebagai saksi, saksi terhadap dongeng yang ditokohi orang lain. Si "aku" pada umumnya tampil sebagai melaluiataubersamainitar dan epilog cerita.
C. Sudut Pandang Campuran
Penggunaan sudut pandang adonan ini dalam sebuah dongeng mungkin berupa. Penggunaan sudut pandang persona ketiga dengan metode "dia" mahatahu dan "dia" sebagai pengamat, persona pertama dengan metode "aku" sebagai tokoh utama dan aku"sebagai pemanis atau saksi, bahkan sanggup berupa adonan antara persona pertama dan ketiga, antara "aku" dan "dia" sekaligus. Sesudah kalian memahami teori wacana sudut pandang atau penceritaan, kerjakan kiprah diberikut!
Sumber Pustaka: Yudhistira
Post a Comment for "Karakterisitik Unsur Intrinsik Pada Cerpen Di Kehidupan Sehari-Hari"