Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pemikiran Ekonomi Praklasik Pada Kaum Skolastik

Pemikiran Ekonomi Praklasik Pada Kaum Skolastik


Pemikiran aliran skolastik menekankan pada kuatnya hubungan ekonomi dengan dilema etika, serta masalah-masalah keadilan. Hal ini disebabkan lantaran tokoh-tokoh aliran tersebut dipengaruhi dengan besar lengan berkuasa oleh aliran gereja. Tokoh-tokoh yang menonjol dan aliran mi yakni St. Albertus Magnus (1206— 1280) dan St. Thomas Aquinas.

St. Albertus Magnus

St. Albertus Magnus yakni seorang filsuf Jerman yang beropini bahwa harga suatu barang seharusnya sama dengan biaya dan tenaga yang dikorbankan untuk membuat barang tersebut. Pendapat itu dikenal dengan istilah “harga yang adil dan pantas.”

melaluiataubersamaini berpatokan pada harga yang adil dan pantas, unsur adat harus disertakan dalam acara tukar-menukar barang. Kalau seseorang menetapkan harga jauh melebihi biaya-biaya dan pengorbanan tenaga yang diharapkan untuk membuat barang tersebut, berarti ia sudah melanggar adat dan tidak pantas dihormati.



Thomas Aquinas

Thomas Aquinas ialah pengikut Albertus Magnus yang juga seorang teolog dan filsuf dan Italia. Selain sebagai pengikut Albertus Magnus, pandangan Thomas Aquinas banyak dipengaruhi oleh pandangan Aristoteles serta aliran Injil.

Dalam bukunya yang berjudul Summa Theologica, Thomas Aquinas beropini bahwa mengambil bunga dan uang yang dipinjamkan yakni tidak adil lantaran sama saja dengan menjual sesuatu yang sebetulnya tidak ada. Pandangan tersebut sama dengan apa yang dilontarkan oleh Aristoteles yang mengutuk penarikan bunga, alasannya yakni bunga yakni laba dan sesuatu yang dilakukan tanpa perjuangan dan biaya.

Pandangan Thomas Aquinas ini sudah tidak berlaku lagi sekarang. melaluiataubersamaini meminjamkan uang kepada orang lain, si pemilik uang tidak akan menerima manfaat dikala mi dan uang yang dimilikinya. Jika seseorang meminjamkan uangnya kepada orang lain dan kemudian orang itu memanfaatkan uang tersebut untuk kegiatan perjuangan yang menguntungkan, maka sudah masuk akal kalau si pemdiberi tunjangan didiberi kompensasi atas peluang untuk menerima untung (opportunity cost) yang sudah didiberikannya kepada si peminjam, di samping kemungkinan bahwa si peminjam tidak sanggup mengembalikan pinjamannya. Melihat adanya kebenaran dalam pendapat Thomas Aquinas tersebut, maka pendapat itu selanjutnya dikembangkan dan disempurnakan sehingga menjadi suatu pembenaran dalam penetapan beban bunga atas transaksi pinjam meminjam uang.

Sumber Pustaka: Bumi aksara

Post a Comment for "Pemikiran Ekonomi Praklasik Pada Kaum Skolastik"