Pengertian Imam Dan Cara Mengatur Imam Dalam Salat Berjemaah

Pengertian Imam Dan Teknik Mengatur Imam

Imam yaitu orang yang memimpin salat, baik salat wajib (maktubah) maupun salat sunat (nafilah). Imam akan selalu diikuti gerak-geriknya dalam salat oleh jemaah yang lain. Untuk menjadi seorang imam harus memiliki syarat-syarat di antaranya ibarat diberikut ini:

sehat akalnya,
lebih fasih bacaannya sebagaimana sabda Rasulullah saw. diberikut.

Yang artinya: “Jika bertiga, maka hendaklah mereka dijadikan imam salah seorang dan inereka, dan yang lebih berhak di antara inereka untuk menjadi imam yaitu orang yang lebihfasih bacaannya. “ (H.R. Muslim)

harus pria jikalau salah satu makmumnya terdapat orang laid-laid (tidak boleh wanita menjadi imam laki-laki),
yang lebih bau tanah umurnya dan atau lebih tampan wajahnya sebagaimana sabda Rasulullah saw. yang diriwayatkan Abu Zaid Umar Ahtabin r.a. diberikut ini.

Yang artinya: "Jika mereka sama bacaannya, maka pilihlah yang lebih bau tanah urnurnya dan jikalau umurnya sama mereka pilihlah di antara mereka yang lebih tampan wajahnya. “(H.R. Baihaqi)

Seseorang yang dihentikan dijadikan imam sebagai diberikut:

perempuan bagi makmum laki-laki;
banci bagi makmum laki-laki;
banci bagi makmum banci;
perempun bagi makmum banci; dan
orang yang berakal membaca Al Alquran menjadi makmum kepada orang yang tidak sanggup membaca Al Quran.

Teknik Menegur Imam

Imam dalam salat sanggup saja berlaku khilaf dalam melaksanakan tugasnya. Oleh alasannya yaitu itu, dalam syariat Islam sudah diatur tata cara menegur imam. Adapun tata cara menegur imam pada waktu salat sebagai diberikut.

Apabila imam dalam melaksanakan gerakan salat salah, maka makmum berkewajiban untuk memperbaiki kesalahannya.
Teknik memperbaiki kesalahan, untuk pria dengan mengucapkan subhanallah, sedangkan makmum wanita dengan bertepuk tangan, yakni memukulkan tangan kanannya ke tangan kin bab atas.

Sumber Pustaka: Yudhistira