Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Peninggalan Kebudayaan Kerajaan Mesir Dalam Peradaban Lembah Sungai Nil

Peninggalan Kebudayaan Peradaban Lembah Sungai Nil


Pada awalnya aksara hieroglyph ialah aksara gambar. Dan aksara hieroglyph muncul goresan pena gres yang disebut hierotis yang dipergunakan oleh para pendeta Mesir untuk keperluan keagamaan dan aksara demotis yang dipergunakan oleh rakyat.

Tulisan Hieroglyph

Huruf Hieroglyph itu dipergunakan terus-menerus hingga hingga periode ke-5 sehabis Masehi. Akan tetapi, alasannya kepercayaan masyarakat Mesir ditindas bang€a Romawi, maka para pendeta tidak sempat lagi mempelajari aksara hieroglyph, sehingga alhasil dilupakan oleh orang Mesir.

Piramida

Kira-kira tahun 3000 SM, Raja-raja Mesir mulai membangun piramida-piramida. Piramida yang paling besar yaitu piramida Raja Chufu (Cheops). Tinggi piramida mencapai 137 meter dan di depannya terdapat patung Sphinx seujung singa berkepala manusia. Tentang metode pembuatannya dan tata cara organisasinya tidak banyak yang sanggup diketahui. Kemungkinan sekali dilaksanakan dengan kerja paksa.

Ilmu hitung

Pada awalnya masyarakat Mesir memakai ilmu hitung yang sangat sederhana, khususnya penambahan dan pengurangan. Selanjutnya, dikembangkan perkalian dan pertolongan. Pengetahuan ilmu ukur (geometri) mereka sudah mencapai tingkat keahlian yang cukup mengagumkan. Mereka sudah bisa mengukur dan menghitung dengan sempurna luas segi tiga, segi empat, segi lima dan seterusnya. Bahkan mereka sudah sanggup membuat rumusan untuk mencari diameter lingkaran. Kepandaian mereka sanggup dipergunakan untuk menghitung si piramida, silinder dan bahkan isi dan pecahan bumi ini.



Sphhix

Sphinx yaitu patung seujung singa berkepala insan yang didirikan di depan sebuah piramida. Sphinx ialah lambang kekuasaan dan pemerintahan dan seorang raja Mesir yang dimakamkan pada piramida itu. Kepala Sphinx ialah lambang budi dan tubuh Sphinx ialah lambang kekuatan dan raja yang memerintah.

Obelisk

Obelisk yaitu sebuah tugu kerikil yang didirikan oleh masyarakat Mesir untuk memuja Dewa Amon-Ra (Bulan-Matahari).

Mummi

Mummi yaitu mayat atau mayit para raja atau darah biru yang diawetkan. Pembuatan mummi mi didasarkan pada kepercayaan masyarakat Mesir bahwa jiwa orang yang sudah meninggal akan tetap hidup terus dan berada pada tubuh jasmaninya apabila tubuh jasmaninya tidak rusak.

Kota-kota kimo di Mesir

Kota-kota kuno di Mesir sangat dekat hubungannya dengan kekuasaan raja-raja Mesir Kuno. Kota-kota tersebut di antaranya:
  1. Kota Gizeh, di kota mi terdapat bangunan piramida yang terbesar dan terkenal, yaitu piramida Raja Cheops, yang mempunyai ketinggian 137 meter. Di samping itu ditemukan juga bangunan Sphinx dan bangunan istana raja.
  2. Kota Deir el Bahri, di kota mi ditemukan bangunan kawasan pemujaan masyarakat Mesir ibarat Kuil Dewa Amon yang dibangun oleh Ratu Hatshepsut.
  3. Kota Abu Simbel, di kota mi ditemukan bangunan kuil yang dibangun pada masa pemermntahan Raja Ramses II.
  4. Kota Memphis dan Thebe, di kedua kota ni terdapat bangunanb angunan istana yang sangat indah dan megah.
Sumber Pustaka: Erlangga

Post a Comment for "Peninggalan Kebudayaan Kerajaan Mesir Dalam Peradaban Lembah Sungai Nil"