Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Persamaan Dan Perbedaan Tari Kreasi Tempat Sesuai Perkembangan Masyarakat

Persamaan Dan Perbedaan Tari Kreasi Daerah Sesuai Perkembangan Masyarakat


Perkembangan suatu tarian tidak sama antara satu tempat (suku) dengan tempat lain di nusantara. Di kota-kota besar dengan kemudahan yang menunjang, menyerupai kondisi sosial budaya, sosial ekonomi, tokoh yang handal di bidang tan (empu, maestro), regenerasi yang terjaga, patron (pelindung), keadaan (sosial, politik yang aman, perhatian dan tingkat apresiasi yang tinggi dan masyarakat pendukungnya, menjadikan perkembangan tan berjalan dengan pesat. Sebaliknya, tempat dengan kondisi ekonomi yang sedang bahkan menjurus ke kategori miskin, rawan kejaharan, tingkat apresiasi masyarakat rendah, pendukung budaya lemah. akan menjadikan kehidupan atau perkembangan seni (tari) menjadi lambat (lambang budaya).

Persamaan

Persamaan perkembangan tan kreasi tempat di nusantara terletak pada adanya impian dan kesadaran dan pemiliknya untuk mengadakan suatu penemuan dan kreasi dan para seniman dan empu masing-masing tan. Bentuk faktual dan perkembangan itu berupa munculnya tan kreasi gres di beberapa daerah, menyerupai DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur (termasuk Madura), Bali, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Jambi, Kalimantan, Sulawesi, Papua, Maluku, dan Flores. melaluiataubersamaini kemampuan seniman tari daa pendukung finansial (fasilitas pendukung) yang tidak sama di masing-masing daerah, tentu saja menimbulkan perbedaan tingkat perkembangannya. 



Perbedaan

Perbedaannya tenletak pada problem financial (fasilitas pendukung) atau kegampangan, baik dan lembaga profit (yang menekankan pada segi komersial) maupun non-profit (lembaga fir keuntungan yang mengedepankan sisi pengembangan kreativitas seniman, pelestarian dan penciptaan baru) yang terdapat di masing-masing tempat budaya. Sebagai contoh, di Sala (Surakarta) kreativitas seniman tan sangat tinggi sehingga perkembangan tan tampak begitu pesat. Penyebab pesatnya perkembangan tan kreasi tempat di Sala tidak terlepas dan unsur pendukung, antara lain sebagai diberikut.
  1. Adanya dua keraton besar yang menjadi kiblat (bajometer) perkembangan seni tan semenjak lampau.
  2. Adanya forum pendidikan seni tradisi setingkat SLTA (SMA) (Konservatori atau SMKI).
  3. Adanya akademi tinggi seni tradisi menyerupai Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Surakarta.
  4. Adanya forum kesenian menyerupai Taman Budaya Surakarta (TBS).
  5. Adanya forum non-profit “Kelola” yang mendukung pendanaan untuk proses pengembangan seni (termasuk tari).
  6. Adanya beberapa sanggar tan dengan kualitas tinggi, seperti:
    a) Pawiyatan Tari Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat
    b) Kembang Setaman STSI Surakarta
    c) Surya Sumirat Pura Mangkunegaran
    d) Meta Budaya
    e) Sarotama
    f) Arena Langen Budaya (Arlang)
    g) Paguyuban Guru Tan (PAGUTRI)
    h) Taman Among Beksa
    i) Sarwi Retno Budaya
    j) Perkumpulan Masyarakat Surakarta (PMS)
    k) Tirta Sumirat

Sebagai catatan, boleh dikatakan bahwa hampir tiruana sanggar tan yang hidup di Surakarta memiliki anakdidik dari tingkat Taman Kanak-kanak hingga SMA. Selain itu, hampir setiap tahun (bahkan setahun bisa 2-3 kali) selalu diadakan lomba atau pekan raya tan, baik yang diadakan oleh forum pemerintah maupun kelompok pemerhati
budaya. Hampir tiruana event (penistiwa) pethentasa1 tan tersebut menyentuh setiap level (tingkatan) usia sekaligus pendidikan dan TK-SMA. Semua acara tersebut tentu saja membentuk tingkat apresiasi masyarakat terhadap tan yang semakin tinggi.

Sebaliknya, tempat yang berada jauh dan sentra kekuasaan (sosial-polinik), sentra perekonomian, dan belum sempurnanya sumber daya insan (SDM), potensi seni yang terbatas (belum sempurnanya instruktur tan), tiadanya motivator, inovator dan masukana serta pramasukana yang memadai, menyerupai sanggar tan dan forum seni terkait, tentu sanggup dipahami jikalau menimbulkan langkanya kemunculan bentuk-bentuk kreativitas tan.
Sumber Pustaka: Yudhistira

Post a Comment for "Persamaan Dan Perbedaan Tari Kreasi Tempat Sesuai Perkembangan Masyarakat"