Teori Produksi Dalam Prilaku Konsumen Dan Produsen

Konsep pertama ialah konsep usang (konvensional) yang bercirikan produksi sebanyak mungkin. Konsep ini mempunyai kelemahan, yaitu

Produk yang dihasilkan kemungkinan melebihi usul pasar sehingga produsen terpaksa menurunkan harga.
Akibat lain yaitu meningkatnya persediaan sehingga harus disimpan di dalam gudang dan berakibat meningkatnya biaya penyimpanan.

Konsep kedua ialah konsep modern atau dikenal juga just in time (JIT), yaitu memproduksi produk yang diharapkan pada waktu dibutuhkan konsumen dengan cara paling hemat atau paling efisien.

Di dalam teori produksi dikenal tiga konsep penting, yaitu produk total, produk rata-rata, dan produk marginal. Produk total (total product, TP) yaitu jumlah total yang dihasilkan selama periode tertentu. Produk rata-rata (average product, AP) yaitu jumlah produk total dibagi jumlah unit faktor variabel (misalnya tenaga kerja) yang dipakai untuk memproduksmnya. Misalnya, kalau produk total sebanyak 55 ribu unit, sedangkan tenaga kerja yang dipakai sebanyak 100 orang, maka produk rata-rata sebanyak 550 unit.

Produk marginal (marginaiproduct, MP) yaitu perubahan dalam produk total sebagai akhir embel-embel satu unit faktor variabel. Misalnya, 1 orang tenaga kerja menghasilkan 15 unit produk, kalau tenaga kerja di tambah menjadi 2 orang produk total yang dihasilkan menjadi 30, maka produk marginal yaitu 15 unit.

Produk marginal dan produk rata-rata sanggup jqga dirumuskan dalam bentuk persamaan, yaitu

Teori produksi yaitu suatu citra bagaimana produsen berperilaku dalarn memproduksi barang atau jasa. Teori produksi menekankan kepada efisiensi. Dalam hal mi dikenal dua konsep utama, yaitu memproduksi output seterbaik mungkin dengan input yang tetap atau memproduksi output pada tingkat tertentu dengan biaya produksi serendah mungkin.